PROLOG

33 6 2
                                    

Kamu akan melupakan apa yang ingin kamu ingat dan kamu akan mengingat apa yang ingin kamu lupakan
***

Kamu akan melupakan apa yang ingin kamu ingat dan kamu akan mengingat apa yang ingin kamu lupakan***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ADA banyak cara untuk kamu yang ingin menyakiti Cesha.

Baik menyakiti secara fisik maupun mental. Kalo Cesha boleh memilih, Cesha tidak ingin merasakan keduanya.

Tapi takdir berkata lain.

Cesha mulai merasakannya saat Cesha mulai merasa dirinya menjadi satu-satunya.

Mungkin awalnya Dia hanya bosan tapi rasa itu membuatnya menjadi tidak nyaman dan berujung pengkhianatan.

Kata orang baik, saat mereka dikhianati mereka akan membalasnya dengan menunjukkan kalo Dia bisa menjadi pribadi yang lebih baik tanpanya.

Lain halnya untuk Cesha. Karena Dia merasa Dia bukan Tuhan ataupun orang baik melainkan seorang wanita yang hatinya sangatlah rapuh, sekali hancur sulit untuk utuh kembali.

Entah sejak kapan Cesha punya rasa dendam. Cesha pun tidak tahu kapan rasa dendam itu muncul.

Yang ada dipikiran Cesha hanyalah pembalasan, ada rasa bahagia tersendiri ketika Cesha melihat mereka menderita.

Sejak rasa itu muncul hidup Cesha menjadi kacau.

Mungkin Cesha terlihat jahat, tapi itu lah Cesha, hanya wanita biasa yang merasakan sesak yang terus melanda.

Bolehkah Cesha merasakan bahagia? Atau Mungkin Cesha ditakdirkan bukan untuk bahagia?

Tapi Cesha terus meyakinkan dirinya bahwa ia percaya kepada Tuhan kalau hidupnya akan normal kembali, tapi entah kapan Tuhan akan mewujudkannya.

Kejadian-kejadian yang tidak ingin Cesha ingat lagi terus saja terputar dikepalanya. Dia benci saat hal itu terjadi. Karena saat Dia mengingatnya Dia akan merasakan sesak di dadanya.

Bahkan kejadiannya sudah bertahun tahun berlalu tapi Cesha tidak bisa melupakannya. Mungkinkah ini karma dari Tuhan?

‘’Maaf nona, café kita akan segera tutup’’

Cesha mendengar pernyataan yang dilontarkan pelayan itu. Tapi Dia sulit menjawabnya dan memilih bungkam karena rasa sesak yang dirasakannya. Saat rasa sesaknya kian membaik, Dia menganggukan kepala dan mulai beranjak dari duduknya.

‘’Terimakasih’’

Pelayan café membalasnya dengan senyuman khasnya. Jam sudah menunjukan pukul 23.32 Cesha pun mulai melangkahkan kaki meninggalkan café.

Sesampainya di rumah Cesha melangkahkan kakinya menuju balkon kamarnya. Cesha mendudukkan pantatnya di kursi panjang yang ada di balkon. 

Cesha terus berpikir, apa yang harus dia lakukan saat ini?.

Di tengah lamunan Cesha, minuman kaleng dingin menempel dengan tiba-tiba di pipinya. Cesha pun tersadar dari lamunanya dan mengambil minuman kaleng itu.

‘’Baru pulang?’’ Tanya Nico ketika melihat pakaian Cesha masih sama ketika Cesha pergi tadi sore sambil membuka minumannya dan duduk di sebelah Cesha.

Cesha pun mengangguk. Kemudian Dia menyandarkan kepalanya di bahu Nico. Masih dengan posisi bersandar, Cesha mengambil minuman yang ada di tangan Nico dan meneguknya.
Padahal Dia juga memegang minuman yang lain.

Entahlah Cesha sedang tidak punya tenaga untuk membuka minuman kaleng itu.

Mata Cesha melihat ke tangan Nico yang penuh dengan tato dan jarinya menelusuri tato-tato yang ada seakan-akan dia sedang melukis di sana. Nico tau ada suatu hal yang mengusik Pikiran Cesha, sehingga membuat Cesha tidak nyaman.

‘’Ada apa?’’ Tanya Nico sambil menyalakan rokok.

_end_

Terimakasih sudah membaca❤Jangan lupa vote & coment💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terimakasih sudah membaca❤
Jangan lupa vote & coment💋

#Sorry kalo alay + gaje:v

Tandai kalo banyak typo✨


270820
©Anggisxiee_


See you!!

LIFE IS DYNAMITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang