-1-

8.6K 473 10
                                    

Biasakan vote terlebih dahulu :)
.
.
Happy Reading~

☘GIO☘

Matahari sudah bersinar dan juga sekarang sudah pukul 06:00 tapi di kediaman Winston ada 1 pemuda yang masih saja tidur lelap di kasur nya hingga akhirnya ada 1 pemuda lain yang masuk kedalam kamar pemuda itu

"Gio cepat bangun, kau mau telat di hari pertama sekolah mu?? "

Anak yang di panggil Gio itu hanya menggeliat kecil dan mengubah posisi nya menjadi membelakangi, "masih lama bang Raffa" Gumam nya

Raffa menggelengkan kepala nya pelan lalu menatap Gio yang tidak mau bangun dari kasur nya, "Bangun atau mau abang panggilkan bang Louis?? " Ancam nya

Gio langsung membuka mata nya dan langsung duduk ketika Raffa mengancam dirinya dengan bang Louis, "ish.. Apaan sih, bawa nama bang Louis aja teroz"

Raffa terkekeh kecil lalu mengelus surai rambut Gio yang berantakan karena baru bangun tidur, "mandi sana terus langsung ke ruang makan, yang lain udah nunggu"

Gio mengangguk pelan lalu berjalan ke arah kamar mandi, sementara Raffa berjalan keluar dari kamar Gio menuju ruang makan

-Di Ruang Makan-

"Sudah bangun?? "

Raffa yang baru saja tiba dan baru mau duduk di kursi meja makan langsung mengangguk kecil, "lagi mandi bang Louis, palingan sebentar lagi"

Louis mengangguk mengerti lalu menatap yang lain, "Rei, Raffa jaga Gio dengan benar aku dan Riffo akan ke luar kota karena aku ada urusan di rumah sakit dan Riffo yang ada urusan di cabang kantor"

"Baiklah bang" Jawab Raffa dan Rei bersamaan

Tidak lama Gio datang dengan seragam yang sudah rapih dan membawa tas nya, walaupun ia bad boy tpi ia harus tetap tampil di depan abang nya sebagai good boy

"Duduk sini" Ucap Riffo sambil menepuk kursi sebelah nya yang memang kosong untuk Gio, sementara Gio hanya menurut apa kata abang nya dan duduk di samping Riffo tepat nya sih di tengah tengah antara Louis dan Riffo

Riffo langsung mengambil mangkok yang sudah ada isi nya yaitu sup ayam dan sayur dan juga sepiring nasi lalu ia taruh di depan Gio, "Makan lah, habis itu berangkat kesekolah bareng Raffa sama Rei, abang sama bang Louis bakal pergi ke luar kota karena ada urusan"

Gio mengangguk mengerti lalu memakan makanan nya dengan tenang, walaupun ia tidak bernafsu makan tapi mau gimana lagi ia tidak mau di periksa oleh kakak nya yang menyebalkan.

Setelah semua selesai sarapan langsung bersiap untuk pergi ada yang siap untuk pergi ke luar kota dan juga untuk pergi ke sekolah

"Jangan nakal nakal di sekolah, kalau ada yang bully kamu telpon abang atau bilang ke bang Raffa dan bang Rei" Ucap Louis lalu masuk ke dalam mobil bagian penumpang begitu juga dengan Riffo, ya karena yang nyetir itu supir

"Iya bang" Jawab Gio dalam hati nya mah 'cepet pergi keburu telat ini gw astaga, dah kek mau pisah setahun aja dah'

Mobil yang di naiki Louis dan Riffo pun sudah pergi dengan cepat. Sementara Gio dan abang abang lainnya juga sudah dalam perjalanan menuju sekolah dengan mobil Alphard nya

"Bang, mumpung bang Louis sama bang Riffo pergi makan samyang kuy dah lama deh" Pinta Gio sambil menatap kedua abang nya

"Boleh juga, tapi kuat kaga perut lu?? " Tanya Raffa ia tidak mau mengambil resiko kalau Gio sampai sakit perut

"Kuat lah" Jawab Gio yakin dan mantap nya

Rei mengangguk pelan, "sekalian gw mau challenge makan samyang di kasih boncabe lagi biar mantep"

"Nah mantep tuh kek nya" Ucap Raffa dan Gio secara bersamaan

Lalu mereka bertiga terus membicarakan tentang nanti mau makan apa saja mumpung Louis dan Riffo tidak ada hingga tidak sadar kalau mereka sudah sampai di sekolah

"Tuan, kita sudah sampai di sekolah" Ucap Supir

Raffa, Rei, dan Gio langsung turun dari mobil Alphard nya dan berjalan lebih dalam ke lingkungan sekolah, sepanjang jalan dan lorong yang mereka bertiga lewati terdengar banyak suara perempuan yang kagum akan ketampanan yang dimiliki mereka bertiga hingga mereka berhenti di salah satu lorong yang memisahkan antara SMA dan tempat Kuliah

"sana masuk kelas, hari pertama jangan buat keributan" Ucap Raffa yang sekaligus peringatan

"Iya napa, gak bakal ini" Ucap Gio lalu pergi ke lorong yang berbeda dari Raffa dan Rei

Gio terus berjalan di lorong yang sudah memasuki kawasan SMA dan mencari tempat kelas nya yaitu 10-IPA 1, walaupun anak nya bandel dan males buat belajar atau buat pr tapi setiap ulangan nilai nya 100 semua. Setelah menemukan keberadaan kelas nya Gio langsung masuk yang ternyata kelas nya sepi tidak ada 1 orang pun hanya ada tas yang di taruh di meja, Gio langsung memilih meja yang masih kosong yaitu dengan dengan jendela dan paling belakang, Gio tidak peduli dengan kelas yang kosong ia malah langsung duduk dan memandang luar jendela dan melihat lapangan yang ternyata banyak murid berdiri di sana begitu juga dengan guru yang seperti nya mengawasi.

Tapi Gio mah bodo amat dia mana mau berjemur di lapangan dengan terik nya sinar matahari, lagian juga sekolah nya punya keluarga nya di tambah emang imun tubuh Gio lemah jadi gampang sakit kalau terlalu lama berdiri di lapangan.

"Kenapa coba gak di aula yang ber AC saja, padahal sekolah ini gak semiskin itu" Gumam Gio pelan hingga tiba tiba ada yang memegang pundak nya membuat dirinya terkejut dan menoleh kearah belakang

"Kaget anjir, gw tabok juga lu" Gerutu Gio saat melihat orang yang menyentuk pundak nya yaitu salah satu sahabat sengklek nya yaitu Aziel Barry Prawira

"Santuy ae napa, lu dari dulu kagetan melulu heran gw" Ucap Aziel lalu duduk di sebelah Gio

"Lu kagak ke lapangan, di hukum lu kalo ketahuan" Ucap Gio lalu menatap kembali luar jendela

"Lu sendiri?? Gw mah bodo amat kalo di hukum juga" Ucap Aziel dengan santai nya

"Lah ini sekolah punya keluarga gw, lagian gw juga gak boleh berdiri tuh di tengah lapangan yang ada gw bisa pingsan" Ucap Gio

"Lah iya bener jadi inget dulu pas SMP lu di paksa berdiri di tengah lapangan buat hukuman gak ngerjain pr dan akhirnya pingsan padahal baru juga 5 menit" Ucap Aziel terkekeh pelan di akhir perkataan nya

Gio langsung menjitak keras kepala Aziel dan menatap nya tajam, "sumpah gw jadi pen gelud ama elu"

Aziel tersenyum tipis nya, "kagak ah kalo lu ada bekas luka memar nanti gw yang di hajar lgi ama abang abang lu"

Dan mulai nya perdebatan yang tidak jelas antara Aziel dan Gio.

Sekian--

TBC~

Vote kagak lu, kalo kaga ni pisau🔪bakal nancep di leher lu.

Maap gaje guys :v
Btw... Aku ulang tahun hari ini, hbd in dong... Temen ku gak ada yang ngucapin T^T

G I OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang