3. Three

828 80 7
                                    

Jisung bergegas mengambil kotak p3k untuk mengobati lengannya tapi saat ingin mengobati hyunjin datang menarik kembali lengannya dengan kasar hingga membuat jisung meringis kesakitan

Jisung di tarik ke ruang tamu di sana ada seorang yeoja bertubuh tinggi dan cantik dan sedang tersenyum lalu membungkuk tanda hormat kepada jisung, jisung pun membalasnya dengan membungkuk

"Annyeong jeoneun  jennie imnida"

"Ne"

"Ini pembantu yang kamu bilang itu chagi?"

Hyunjin membalas degan anggukan dan di sertai senyuman. Sakit? Tentu saja sakit ia membawa pacarnya ke rumah lalu menyebut jisung dengan sebutan pembantu

Walaupun mereka berdua menikah dengan paksaan atau di jodohkan tetap saja itu membuat hati jisung begitu sakit

"Sekarang buatkan pacarku minum"

Ucap hyunjin sambil menatap jisung dengan tatapan datarnya seperti tidak suka. Jisung berjalan ke dapur membuatkan minuman untuk jennie

Saat ingin keluar tiba-tiba jennie datang menghampiri jisung dan menatapnya dengan tatapan seperti meledek

"Aku tau dirimu dan hyunjin sudah menikah Kenapa kau mau menikah dengan laki-laki pabo seperti dia?"

"Pabo?"

"Ne. Aku mau cerita sedikit padamu, kamu tau kenapa aku bilang laki-laki pabo? Karena ia rela mengelurkan banyak uang hanya untukku karena ia sangat tergila-gila padaku Dan juga aku sama sekali tidak menyukainya"

"Jika kamu tidak menyukainya kenapa kau mau menjadi pacarnya?"

"Karena aku hanya ingin uangnya bukan cintanya. Aku tau setelah ini kamu pasti ingin membertihaunya tentang ini kan? Hyunjin pasti tidak percaya pada ucapanmu meskipun kau sudah berkata jujur"

Jennie mengeluarkan smirk andalannya lalu jalan meninggalkan jisung ke ruang tamu

Tanpa pikir panjang jisung berjalan ke ruang tamu saat ingin berjalan menaruh minuman ke meja jisung terjatuh karena jennie ia melakukannya dengan sengaja

Tiba-tiba saja minuman itu tumpah kearah jennie dan mengenani pakaian yang di kenakannya, hyunjin yang melihatnya begitu kesal lalu ia menarik paksa lengan jisung dengan kasar ke dalam kamar

"Apa kau sengaja menjatuhkannya?!!"
Ucap hyunjin dengan nada bentak

"Ani, aku sama sekali tidak sengaja"

"Aku bisa melihatnya kalo kau sengaja menjatuhkannya karena kau iri dengannya"

"Tidak ada untungnya sama sekali aku iri padanya. Dan kau tau dia hanya menginginkan uangmu saja"

*Plak*

Hyunjin menampar jisung dengan sangat keras hingga membuat pipinya merah dan terlihat bekas telapak tangan

"APA KAU IRI PADANYA? MAKANYA KAU MEMBUAT KEBOHONGAN TENTANGNYA AGAR AKU BISA PUTUS DENGANNYA?!!!"

"Aku tidak berbohong aku mengatakannya dengan jujur ia hanya menginginkan uang mu saja"

*Plak*

Satu tamparan lagi mendarat di pipi jisung hingga membuat bibirnya sedikit robek dan mengeluarkan darah

Hyunjin keluar dengan keadaan marah lalu mengunci jisung di dalam kamar

"Jangan coba untuk kabur"
Ucap hyunjin di balik pintu

"Yatuhan kenapa dia tidak pernah percaya dengan ucapanku? Eomma aku ingin bertemu denganmu hiks hiks"

Saat menangis rasa sakit di lengannya masih terasa meskipun ia sudah menanhannya tapi itu masih terasa sangat sakit

Hyunsung = {psycho}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang