Hei, Namaku Kaylie Aqeela Robert. Most of my friends call me kay and some of them call me qee . Aku campuran british dan indo I was in Kingston London highschool .
Aku sekarang berada di senior year dan next semester aku akan diwisuda. Aku punya teman teman yang sangat mendukungku. Aku dan mereka tergabung dalam sebuah grup ( kau juga bisa menyebutnya dengan geng hehe) yang namanya adalah Thunder Buddies. But first of all aku mau kasih tau siapa saja mates ku ini. Yea first Nafeesa aku dan mates biasa memanggilnya dengan fee, dia keturunan pakish dan indo , Harry my fav mate yg paling tampan dan sexy menurutku , dia keturunan british asli, Louis dia dari doncaster dia yang paling humoris , Niall si tukang tidur dan makan , dia partnerku dalam hal makan. Zayn si cool dan pintar dalam menalarkan sesuatu dan dia campuran pakish britsh, and at last but not least adalah Liam, dia yang paling bijak diantara kami semua , anggota Thunder Buddies memanggilnya dengan sebutan Daddy of the Thunders.
-Qee Point of View-
" qee wake up qee.." seseorang mengacak rambutku pelan. Aku membuka sedikit demi sedikit kelopak mataku yang sesungguhnya masih ingin sedikit kedamaian dalam tidurku. Dan ternyata itu Haz (Harry). "Ya Haz aku bangun" kataku. " nah good job my lil' sunshine aku sudah membuatkan sarapan enak dibawah tapi sebelumnya kau harus mandi karna kau a lil bit stinky, aku akan segera mandi juga " goda harry. Aku memukul ringan punggungnya yang membelakangiku. "Ya sudah kita bertemu di bawah cepat keluar dari kamarku haz!" Kataku dengan memasang muka muram. Aku melihat Haz tersenyum dan meninggalkan kamarku.
Tolong jangan terlalu kaget karena aku dan Thunder Buddies memang tinggal satu rumah yaitu di rumahku karena menurut kami lebih asik jika kami bersama , dan mereka sudah menganggap ini rumah mereka sendiri dan mereka sudah memiliki kamar masing masing disini. orang tua kami mengijinkannya. Karena orang tua kami memang partner dalam bisnis yang memang bersahabat dari kami belum lahir dan karena itu kami sudah saling kenal dari kecil.
Setelah menyelesaikan kegiatan mandiku. Aku segera turun dan membawa seperangkat alat photographyku turun ke meja makan disana sudah ada Niall , Louis ,Harry dan Fee. Aku segera duduk di antara Louis dan Harry karena Fee disebelah Niall . " Morning miss photographer " sapa Louis dengan lembut. "Morning juga Boo" sapaku. Aku melirik Niall "Hey ni pelan dong makannya" kataku. "Aku sudah lapar hun" katanya. Aku langsung mengambil makananku di piring dan menyantapnya denfan didampingi segelaa susu yang diberikan Haz kepadaku "Thanks kaka Haz". "Anything for you princess qee" tambah Harry. Aku memang sudah terbiasa dengan godaannya. Terkadang aku juga tak mau dibilang munaf untuk tidak bilang bahwa Haz itu cerdas, hot, dan dia terlalu manis untuk seorang cowok bagiku. Fee tiba tiba berkata "mana si Zayn aku belum melihatnya dari tadi " . " as always fee dia harus menghabiskan waktu berjam jam kalau perlu bertahun tahun untuk menyelesaikan tatanan rambutnya " kata Louis. Kami hanya bisa tertawa.
"Nah itu dia!" Kata Niall. Tanpa berlama lama Zayn segera duduk dan memakan sarapannya dengan cepat. Aku bangkit dan mengambil handphoneku di meja rias kamarku yang tertinggal. Tak lupa Aku mengirimkan pesan pada mom dan dad kalau aku akan berangkat sekolah.
Kami memasuki Range Rover putih milik Harry . Harry selalu memintaku untuk duduk di depan bersamanya and i dont know why. Jadi ya tanpa menolak aku segera masuk dan yang lain mengikuti. Fee dan Zayn di tengah , Niall dan Louis dibelakang. FYI Kami semuanya jomblo disini karna kami ingin menikmati senior year kami bersama sama . Untuk memecah keheningan aku menyalakan radio dan ternyata harry juga menekannya dan aku refleks menarik tanganku saking kagetnya. Fee dan Niall hanya cekikikan melihat tingkah kami.
-Harry Point of View-
Kenapa si qee kesannya tidak ingin terlalu dekat denganku. Padahal aku menginginkannya untuk jadi lebih dari sahabat. Aku melihat Niall dan fee cekikikan di tengah, ya tentu mereka sudah mengetahui kalau aku menyukai qee sejak lama tapi qee tak mau untuk membuka sedikit celah di hatinya untukku. Mungkin suatu saat nanti dia mau. Berdoa saja lah. Batinku.
-Fee Point of View-
Sesampainya disekolah , Harry segera memarkirkan kendaraannya dengan rapi. Kami segera turun dari mobil nyaman harry. Kami ber 7 berjalan bersama masuk ke kelas. Kalo kata teman teman yang lain , Thunder Buddies itu kalo sedang bersama seperti mau ngajak tawuran haha. Kami pun mengambil bangku seperi biasanya karena kami selalu bersama sama .
Aku melihat Harry menatap lembut qee. Kuyakin Harry benar benar serius dengannya . Cara Harry menatap qee itu loh yang mungkin akan membuat all of the girls in the school jealous . Termasuk aku. Tapi aku hanya iri karena Harry memang tulus dan aku juga ingin ditatap dan diperlakukan semanis itu didepan semua orang.
-while lunch time, di canteen-
Aku segera menuju tempat Thunder Buddies biasa lunch, aku melamunkan sesuatu yang tak seharusnya kulamunkan. Ya dia Niall. Tiba tiba ada yang menepuk pundakku pelan "hei" sapanya.aku segera Menoleh dan menghentikan lamunanku " iya ni?" Tanyaku. Asal kalian tau Niall sangatlah perhatian denganku. Uh. Focus fee. "Hei fee ini kami bukan niall" kata Qee. " Uhmm cewek gamon alias gagal moveon udah bisa move on nih?" Goda Zayn. Mereka tertawa bersama dan pipiku memanas sepertinya.
-Niall Point of View-
Aku memikirkan seseorang yang tak seharusnya ku fikirkan. Dia sahabatku. Aku disini memang menyukainya, menurutku dia manis, lucu , pintar, dan the most important thing is dia hobi makan. Asal kalian tahu semua tingkahnya membuatku menggila.
Aku sedang berjalan menuju canteen. My eyes keep on searching dimana Thunder Buddiesku berada. "Nah itu mereka" batinku. Aku sedikit berlari ke arah meja yang sudah menjadi base table Thunder Buddies dimana kami selalu menghabiskan waktu istirahat kami di meja itu dn bergurau bersama.
"Hey mates!" Sapaku.
" nyah. Akhirnya kau datang juga Mr. Horan , ku kira kau tak akan memakan jatah makan siangmu?!" Kata Louis sambil menunjukkan jatah makan siangku. Tanpa berfikir panjang aku segera menyantap makan siangku. "By the way , siapa yang mengambilkan ini?" .Semua hanya terdiam dan tersenyum kecil sambil melirik ke arah Fee. "Oh okay i know. Thankyou fee , kau selalu berbuat manis." Kataku dengan santai. Oh My Godness aku kelepasan. Aku bisa melihat pipinya merona seperti tomat dan sepertinya pipiku juga memanas.
"Hey why you guys both are blushing?" Goda Harry sambil tertawa . "Hmm ada yang mulai merasakan getaran cinta deh wkwk" tambah Qee. "You better get a room for you two deh" kata zayn sambil terkikik. "Sudah ayo makan dan jangan menggoda mereka kids" thanks god Liam membelaku. "Benar kata daddy. Aye aye captain!" Teriak Qee. "Hey kau tak adil , tadi kau juga menggodanya dan sekarang kau memarahi kami?" Kata Harry seraya menggelitiki perut Qee. "Hheen tii kan haaz" Qee terus memohon kepada Harry.
Aku hanya bisa terkikik melihat tingkah sobatku ini. "Kak bantu aku dong ...." rengek Qee pada Zayn. Yah kalian perlu tau mereka sangat menyangi satu sama lain seperti kakak adek, karena bagi Qee zayn adalah motivator dan penenangnya at one time. "Sudah lah haz, lepaskan princessku itu. Lihat tatanan rambutnya mulai jelek karna kegelian." Kata zayn dengan tertawa.
Kami pun segera menyelesaikan makan siang kami dan kembali ke kelas kami masing-masing .
KAMU SEDANG MEMBACA
Let it Flow
Fanfictiona ONE DIRECTION fanfiction Biarkanlah ia mengalir seperti apa adanya.