14

2.4K 519 67
                                    


“masih ngga mau ngomong nih jadinya?” tanya nichol pada tara yang sedang meringkuk di atas sofa.

setelah membaca chat kemarin, tara ngga masuk sekolah. alasannya sakit, padahal nichol tau kalo tara pasti marah. nih, contoh yang tidak pantas ditiru, jangan ditiru ya temen-temen.

nicholas sudah membujuk tara agar mau bicara dulu, sudah hampir lima belas menit nichol membujuk. tapi ya gitu, tara masih belum mau. posisinya sekarang nichol dibawah sofa sambil terus-menerus membujuk tara yang meringkuk di atas sofa.

“kan gue baru nanya aja, emang salah?” tanya nichol lagi, membuat tara langsung merubah posisinya jadi duduk biasa, menatap nichol dengan tatapan kesalnya.

“ya menurut lo aja gimana? tiba-tiba nanyain kaya gitu, lo pikir gue kaga kepikiran?!” sewot tara, bikin nicholas menelan ludahnya.

“ya maka dari itu, ngobrol dulu. jangan marah-marah kaya orang gila, bikin susah aja lo, gue bolos pelajaran kelima nih.”

“YA EMANG SIAPA YANG NYURUH LO BOLOS?”

“sikap lo, lo yang pengen disamperin gue. tinggal bilang gitu aja susah!” balas nichol, tak ingin kalah.

“sok tau, sok peka, siapa juga yang pengen disamperin. ngga usah kepedean makanya.”

“ya udah, gue balik.” nicholas mengambil ancang-ancang buat berdiri lalu berjalan keluar. baru aja didepan pintu, tara menarik nicholas, membuat lelaki itu tersenyum menang.

“sekarang gue yang kepedean apa lo yang butuh?” tanya nichol dengan rasa menangnya, dasar.

“gue, gue yang butuh. ayo duduk lagi, jelasin...” kata tara pasrah.

---

“kemarin mama telepon, gue ditawarin buat tinggal bareng mereka lagi.” kata nicholas mulai menjelaskan, mencoba berkata selembut mungkin.

tara yang mulai mendengar penjelasan nicholas sedikit merasa mulai berpikir yang aneh-aneh.

“tar, lo taukan gue udah berapa lama ngga tinggal bareng keluarga gue. i miss them, tar..”

betapa nyeseknya tara denger kata nicholas tadi, ungkapan rasa rindunya yang jarang diumbar. ini pertama kalinya tara mendengar ungkapan nicholas tentang keluarganya.

“gue.. tau, nic.” hanya itu yang tara balas, merasa masih sedikit belum menerima.

suara hembusan nafas nicholas terdengar, tara yang duduk dihadapan lelaki galak itu memperhatikan gerak-gerik nicholas dengan penuh selidik. tapi ketika tara terus menerus memperhatikan nicholas yang menunduk, terdengar suara isakan.

oh, nicholas nangis.

“nic, lo nangis...” kata tara, bukan pertanyaan. nicholas mengangkat wajahnya, menatap tara dengan mata yang masih sedikit basah. tanpa diberi aba-aba, nicholas tiba-tiba memeluk tara dengan erat.



“aku bingung tar...”



-bellysunoo-

-bellysunoo-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[✔] grumpy, nicholasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang