.
.Baaaaaaa, akhirnya kelar tulis juga ide gue yang aneh ini.
Kelar juga cita-cita nulis karakter Taehyung huhuhu, jadi terharu.
Bukan mau selingkuh dari Mas Yoon, tapi begitu liat foto ini, gue langsung kepikiran bikin.
Oke mungkin ini sedikit panjang dan akan menyita waktumu.
Warning, sedikit dewasa yakkk. Jadi, yang belom genep usia 17 harap like ajah muehehehe.Yuklah cekiduttt (ini suara kentut Taehyung)
Visualisasi hanya milik Allah S.W.T
ide hanya milik Nia Karunia.
Jadi kalau mau plagiat, semoga tangannya ilang. Mamposss 😈***
“Ini terlihat sangat bernyawa. Bukan begitu, Kim Taehyung?”
Lawan bicara Park Jimin menoleh, turut memerhatikan patung wanita yang berdiri sempurna dengan pose sensual di galeri seni miliknya.
“Lihat matanya. Sorotnya sangat berani dan… hey, bagaimana kau membuatnya bisa terlihat sangat hidup?” Park Jimin terus menjelajahi setiap lekuk patung yang diberi nama Heart of Human oleh pemahatnya, Kim Taehyung.
“Aku tidak menyangka kau bisa membuat seni semenggairahkan ini, Tae. Oh, ayolah, aku tidak ingin menyetubuhi patung.”
Taehyung tersenyum, memang bangga dengan hasil karya yang ia buat tiga bulan yang lalu. Lihat, Park Jimin memang brengsek. Padahal kekasihnya baru saja meninggal karena bunuh diri dan sekarang lelaki itu malah bernafsu hanya dengan melihat sebuah patung.
“Berapa harga yang kau tawarkan untuk patung ini?”
Cukup terkejut dengan ucapan Jimin, Taehyung menatap pria Park sahabatnya dengan tatapan tajam. Saking tajamnya, seolah-olah Jimin merasa bahwa Taehyung sedang mengacungkan bilah pisau pada lehernya.
“Ayolah. Pada sahabatmu sendiri kau tidak bisa menjualnya? Lagipula kau bisa membuatnya lagi, kan?”
Tangan Taehyung mengepal. Namun, berusaha untuk tidak menunjukkan ekspresi apa pun selain datar. Sadar ia harus melawan emosi, Taehyung melonggarkan kepalan amarahnya.
“Aku tidak menjualnya. Dia… terlalu sulit untuk didapatkan.” Mata Taehyung beralih pada patungnya. Sorot tajam mata elang itu tidak dapat disimpulkan.
***
Kim Taehyung, seniman muda yang mendadak terkenal karena belakangan diketahui adalah teman dekat Park Jimin, duduk di bangku paling depan bersama dengan penikmat seni peragaan busana yang lain, termasuk Park Jimin sendiri yang merupakan pemilik agensi model terbesar di Seoul. Park Jimin mendulang kesuksesan di usia yang sangat muda berkat kecintaannya pada dunia entertain. Ditunjang wajah tampan dan otak brilian, maka tidak segan banyak penata busana memercayakan hasil karya mereka pada agensinya.Park Jimin yang ramah, Park Jimin yang brilian, Park Jimin yang berbakat melatih modelnya, dengung pujian itu terus terdengar begitu pemuda pemilik netra cokelat madu itu mengakhiri pagelaran busananya. Banyak buket bunga dan hadiah-hadiah berada dalam pelukan yang selanjutnya hanya ditaruh pada sembarang tempat dan berakhir teronggok di tempat sampah. Seculas itu Park Jimin. Mereka hanya tidak tahu, persona apa yang sedang ditunjukkan pria itu.
“Aku tidak rugi membayarmu, Sayang,” puji Jimin, pada salah satu model yang sedang kesulitan menurunkan zipper pada dress mini silver mengilat yang melekat di tubuh rampingnya ketika mereka berada dalam ruangan model usai acara. Tangannya bergerak penuh perhatian dengan membantu zipper sialan itu untuk turun. Sang model tersenyum senang ketika melihat kilatan puja bos besarnya.
Adalah pemandangan yang biasa bagi Baek Eun Ji, model veteran kesayangan Park Jimin sekaligus kekasih sang pemilik agensi. Eunji adalah model pertama yang masih bertahan sejak agensi Park Jimin baru dibuka. Singkat kata, Eunji ikut membesarkan nama agensi pria tidak berhati itu. Namun, sekarang seolah apa yang telah dilakukan Eunji tidak ada apa-apanya. Perempuan itu sudah sangat terbiasa melihat kekasihnya memandang penuh hasrat pada rekan model lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE (KTH) Oneshoot
Diversos"Lihat matanya. Sorotnya sangat berani dan... hey, bagaimana kau membuatnya bisa terlihat sangat hidup?" Park Jimin terus menjelajahi setiap lekuk patung yang diberi nama Heart of Human oleh pemahatnya, Kim Taehyung.