01

17 3 0
                                    


Note: banyak typo bertebaran, selamat membaca

***

Hari ini pertama aku masuk kuliah setelah 2 bulan libur semester. Namaku Wanda Aulia Chusna kalian bisa panggil aku Wanda, panda juga boleh tapi lebih banyak manggil aku wanie katanya sih lucu sesuai sama aku nya. Aku sekarang semester 7 sudah semester tua.

Aku mengambil jurusan PGSD atau pendidikan guru SD yang nantinya mengajar anak SD. Jangan ditanya aku masuk jurusan ini bukan karena aku suka anak kecil tapi gak benci anak kecil juga.

Aku masuk jurusan ini karena emang takdirnya dapet jurusan ini tapi ya udah dinikmati aja lagian sudah semester tua kalau berhenti sekarang sama aja membunuh diri sendiri.

Semester ini emang udah gak banyak matkul tapi harus kerja lapangan nya itu yang susah. Kukasih tau aku udah semester tua tapi masih gak bisa materi nya jadi kalau disuruh ngajar masih belum siap. Huft tapi siap gak siap harus siap sih.

"Wandaaaa, huweee gue kangen banget sama lo"

Seseorang yang baru aja dateng langsung meluk aku kenceng banget, dia adalah Selia Agueta sahabat aku sejak masuk kuliah. Orangnya emang bar-bar gini gak tau kok aku bisa ya temenan sama dia padahal sifat kami itu bertolak belakang. Aku yang pendiam dan dia yang bar-bar ngomongnya kadang suka gak dikontrol. Dia temen aku satu-satunya bukan karena gak mau berteman sama yang lainnya tapi aku emang lebih ansos gitu entah aku masuk kuliah malah jadi ansos.

"Tata kebiasaan deh teriak-teriak diliatin anak lainya tuh" ucapku yang masih dipeluk oleh nya meski gak sekencang tadi.

Aku melihat sekeliling ku melihat kearahku.

Mereka semua memandang kami seperti melihat sebuah pasangan yang menebar keuwuan. Kami emang seperti ini tapi kami masih waras suka laki-laki tapi bukan laki-laki dikelas ini.

Thata yang sadar akan tatapan nama kelas pun akhirnya melepaskan pelukannya kaepadaku.

"Bodo amat, gak usah digubris mereka emang iri sama persahabatan kita" tata berkata dengan sedikit menaikkan nada bicara nya dan membuat anak kelas menyudahi memandang kami lalu melanjutkan aktivitas mereka.

"Nda kemaren KKN elo gimana seru gak? Huwee di tempat KKN gue ngebosenin cowoknya jelek semua jadi gue gak bisa cinlok" Thata menceritakan masa KKN bulan lalu.

KKN ya aku bahkan lupa siapa saja teman-temanku semasa KKN. Aku hanya mengingat Kalya anak jurusan sastra gitu deh dan hanya dia yang berkesan di enak ku kini.

Kalya itu 11 12 sama tata jadi aku bisa akrab dengan dia yang lainnya aku lupa namanya bahkan wajahnya karena kurangnya aku berkomunikasi dengan mereka.

"KKNku biasa aja ta gak ada yang seru menurutku" ucapku sambil membuka roti yang menjadi sarapan ku lagi ini.

"Ih mau dong rotinya, gue kangen roti bang ikal" Thata langsung menyambar roti yang akan masuk ke mulut ku ini tapi karena gak mau jadi panjang urusannya aku biarkan dan aku mengambil yang baru beruntung aku bawa dua hari ini.

"Nda masak iya KKN kamu gak seru aku denger dari temen UKMku katanya seru bahkan dia ada cinlok sama temen KKN cowoknya disana dan katanya cowoknya ganteng-ganteng" Thata terus bercerita dengan semangat sambil memakan roti bang ikal.

"Aku gak tau ta, aku cuma kenal Kalya anak sastra itu aja yang lainnya aku lupa dan emang siapa temen UKMmu?" ucapku menanyakan kejelasan cerita Thata.

"Ih sumpah lo gak tau temen-temen KKN lo, wah rugi besar lu nda, temen gue Septi Aria dia anak menejemen dan cinlok sama Iqbal anak sastra sumpah si Iqbal itu cowok populer di sastra wanda masak elo gak kenal sih?." aku menggeleng mengiyakan bahwa aku emang gak tau mereka aku hanya ingat sekilas nama septi dan Iqbal tapi aku lupa sama orang-orangnya.

Destination(wenyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang