Pagi ini seorang hana bangun lebih awal untuk sebuah acara besar yang sudah beberapa hari ini ia persiapkan dengan kelana sang mempelai pria,
Pria yang satu dekade telah mengisi ruang di hatinya
Hari ini kelana akan menikah.Di balut gaun sederhana dan riasan wajah yang sederhana pula dengan rambut sebahu yang terurai dan sedikit hiasan rambut membuatnya terlihat sangat anggun dari biasanya seorang Hana Kalya yang sederhana.
ia berjalan perlahan menuju halaman gedung tempat acara berlangsung
Halaman itu di sulap dengan dekorasi simple serta iringan musik akustik yang siap menyihir para tamu undangan yang hadir.Di tengah hiruk pikuk tamu undangan yang memadati halaman terdapat kedua mempelai yang sedang mengambil foto dengan gaya begitu mesra
Masing masing saling menatap dan memberikan senyum terbaiknya seakan memberitahu kepada siapapun yang melihat bahwa mereka sangat bahagia"Selamat yaa kalian, doa terbaik dan amin yang serius dariku" ucap hana sambil menyalami kelana
Hana juga memeluk mempelai wanita"Makasih yaa naa...cepet nyusul" ucap kedua mempelai
"Iya doain yaa.. owh iya lana ibu mana ?" Tanya hana
"Ada tadi hmm... itu di sana" menunjuk kearah ibunya yang tengah sibuk menyalami tamu
Hana pun mendatangi wanita paruh baya itu"Ibuuu kalya datang buu" hana menghambur peluknya yang di sambut hangat oleh wanita yang sudah seperti ibunya sendiri
"Kalyaa anak ibu..cantik sekali kamu nak" memeluk hana dengan erat
Mungkin Hanya dua orang di dunia ini yang memanggilnya dengan nama belakangngnya salah satunya wanita itu
"Makasih loh ibu bisa aja..Selamat ya bu kalya ikut senang" ucap hana
"Lebih bahagia lagi kalau kamu yang jadi mempelainya" ucap wanita itu sambil mencolek hidung hana
"Hahah ibu"
"Doa ibu untuk kalya..Semoga nanti kalya di pertemukan dengan jodoh yang baik, yang sayang dengan kalya yang akan selalu jagain kalya yang akan bertanggung jawab penuh atas kalya di dunia maupun di akhirat ya nak" ibu lana berkata seraya memandang hana sambil mengelus rambutnya
"Aamiiin bu aamiiin" ucap hana mengaminkan doa wanita itu
***
Kata orang cinta pertama tidak pernah sederhana dan Tidak semua perasaan bisa bertemu dengan pasangannya. 10 tahun bukan waktu yang sebentar untuk memendam perasaan, juga bukan hal yang mudah untuk mencintai seseorang yang hatinya tak pernah menyisakan sedikitpun ruang untuknya
Maka dari itu Menyembunyikan perasaannya sejauh mungkin adalah jalan yang ia pilih selama ini dan
Sekarang perasaan itu harus benar benar ia akhiri
Benar benar ia lepaskan benar benar ia ikhlaskan.***
Waktu itu hana baru saja masuk ke sekolah menengah pertama
Hari pertama masuk anak didik baru di suruh berkumpul di lapangan untuk di beri arahan tentang kegiatan belajar, setelah pengarahan itu berakhir mereka di bagikan selembaran yang berisi form ekstrakulikuler yang harus mereka pilih dan isi karena itu bersifat wajib.Jam istirahat hana duduk seorang diri di samping perpustakaan sambil membolak balik kertas yang baru saja di bagikan ia tidak tahu menahu dengan apa saja isi kertas itu, terlalu malas dan sangat tidak tertarik
"Eh sendirian aja gak takut? Ada yang culik" Ucap seorang anak lelaki yang entah datang dari mana
"Ngapain takut kan di dalam sekolah" sahut hana sambil memutar bola matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
What If
Short Storykadang kita perlu berenang sedikit lebih dalam untuk menemukan maknanya cerita ini tidak menjanjikan kebahagiaan tapi tak melulu soal kesedihan dan tak memiliki kesempurnaan