2

15 2 9
                                    

      Mendekati musim ujian, para murid cukup disibukkan dengan tugas yang menumpuk. Belum lagi materi-materi yang sangat jauh berbeda dari ketika berada di bangku sekolah dasar membuat Hana cukup kewalahan. Seperti Pagi ini, ia melewatkan sarapannya karena terlambat bangun. Bagaimana tidak semalam ia sibuk mengerjakan tugas sampai larut malam. Sesampainya di sekolah Hana berjalan sambil sedikit menunduk melewati koridor yang telah ramai mengingat sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

"Oy naa..lemes banget masih pagi padahal" sapa cika yang juga baru saja sampai.

Hana hanya bergumam dan tersenyum membalas sapaan cika.

"Pasti gak sarapan yakannnn" sambung cika.

"Iya nih aku telat bangun jadi gak sempat sarapan tadi" jawab Hana.

Mereka pun mengobrol sambil berjalan menuju kelas. Cika adalah anak yang periang dan penuh percaya diri. Ia juga teman sebangku Hana, satu satunya yang paling akrab dengan Hana.

***

"Eh na kamu udah denger belum kalau setelah penaikan kelas kita bakal di rolling" bisik Cika pada Hana. Mereka mengobrol ditengah pelajaran bahasa inggris yang terkenal dengan gurunya yang galak. 

berani sekali.

"Udah ngobrolnya nanti ajaJawab Hana yang tak kalah pelan. 

Teng.

Bel berbunyi menandakan jam istirahat tiba, semua begitu riuh. Hana pun menghela nafas dan meregangkan sedikit badannya yang terasa pegal. Sejenak pandangannya beredar mencari keberadaan seseorang. Siapa lagi kalau bukan kelana, kelana yang membuat pikirannya berkelana entah kemana.

"na ayo kantin laper nih" tegur cika memecah lamunan hana

"yok..tapi bentar aku beresin ini dulu" menunjuk bukunya yang berhamburan di atas meja.

Setelah itu mereka berjalan ke kantin yang tidak jauh dari kelas mereka.

"Na makan apa nih? Siomay yuk"

"Boleh juga"

Sesampainya di kantin mereka menghampiri stand siomay untuk memesan stand ini sedang sepi, padahal biasanya stand ini akan sangat ramai ketika jam istirahat.hal itu membuat Hana senang karena ia tak perlu menunggu lama untuk mengantri karena perutnya sudah sangat lapar.

"Eh cik..tadi kamu bilang apa pas pelajaran" tanya Hana pada Cika.

"owh itu tadi aku bilang kalau ada kabar setelah penaikan kelas kita bakal di rolling "jelas Cika.

Hana mengernyitkan dahinya "Hah ? rolling gimana?" tanya Hana.

"iya anak anaknya bakal di acak..gak asik banget kaan" keluh Cika.

"Owh...emang kamu dengar dari mana ?' tanya Hana
yang sedang menarik bangku untuk duduk.

"Itu pas aku lewat depan kantor aku dengar guru-guru lagi bicarain ituuu" jelas cika.

Mendengar kabar itu sejenak hana terdiam. Entah kenapa ia merasa sedikit khawatir, karena itu artinya ia harus kembali menyesuaikan diri nantinya. Kembali belajar terbiasa dengan segala hal baru. Itu berat baginya, menemukan kenyamanan pada hal baru itu tidaklah selalu mudah.

Setelah menghabiskan sepiring siomay Hana dan Cika kembali ke kelas sebelum bel kembali berbunyi. Di perjalanan menuju kelas mereka berpapasan dengan rombongan anak lelaki yang terdapat Kelana di dalamnya. Ia terlihat asik mengobrol dengan temannya. Tentu saja Hana memperhatikannya tapi kelana tidak menyadarinya.
Belakangan ini Kelana semakin sibuk semenjak menjadi bagian dari kepengurusan kegiatan ekskul pramuka belum lagi teman temannya yang semakin banyak yang membuatnya jarang menyapa Hana seperti dulu dan untuk orang seperti Hana tak mungkin menyapanya duluan apalagi ketika Hana menyadari perasaannya yang tak biasa, membuatnya semakin menarik diri dari Kelana
Ia lebih memilih memperhatikannya diam-diam bersembunyi sebaik mungkin bahkan dari perasaannya sendiri menepis segala rasa penasaran di kepalanya dan berusaha terlihat senormal mungkin.

What IfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang