Madness [ NoRen ] - (1/2)

70K 2.4K 1.4K
                                    

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

"Kita lihat sejauh mana orang pendiam bisa bertindak saat amarahnya di pantik."

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Lee Jeno & Huang Renjun

.

⚠️ WARNING!⚠️

Mengandung konten dewasa, penggambaran adegan seks secara eksplisit, a lot of harsh words, pervert!renjun, nerd!jeno, lokal!au, kissing, dirty talk, spanking, cigarette, kink, car sex, mention of rimming, alcohol. Cheating(?), cursing, smut, etc.

⚠️⚠️BUKAN REQUEST!⚠️⚠️

.

Madness

.

Bagian 1

.

"REN, cowok lo udah nunggu sampe satu jam, tuh! Gak kasian?"

Jari-jari yang tadinya bergerak cepat itu langsung berhenti, Renjun tersentak, mengerjap cepat tatap bingung sosok lelaki di sampingnya yang sedang minum jus kemasan dengan santai.

"Anjir! Gue lupa!"

Duh, keasyikan mengerjakan tugas yang deadline-nya sebentar lagi sukses bikin Renjun  lupakan sosok Jeno yang udah rela-rela menunggunya. Tanpa menunggu lama, tangannya bergerak lincah membereskan peralatan tulis yang sudah menemaninya selama beberapa jam ini.

"Mukanya sepet banget, kayak mau ngajak gelut, abis dah lo." Haechan berucap lagi, terdengar menyebalkan karena disertai seringai. Tapi Renjun enggak peduli, yang dia pedulikan sekarang hanyalah kata Jeno dan marah. Duh, gawat, gawat, bencana! Ini bencana! Renjun kayaknya bakal habis malam ini, mana otaknya juga buntu buat berpikir beribu-ribu alasan yang akan dijadikan tameng buat pertahankan dirinya dari amukan. Otaknya udah capek buat mikirin tugas, gak bisa dipakai mikir apa-apa lagi.

Begitu semua barang-barangnya udah masuk ke dalam tas dengan sangat berantakan, kakinya langsung bergegas keluar dari perpustakaan kampus, tinggalkan Haechan yang sama-sama sedang mengerjakan tugas. Bedanya, Haechan bisa bebas mengerjakan tugas tanpa gangguan, sedangkan Renjun enggak.

Ya, gimana bisa bebas sedangkan ada Jeno yang udah nunggu Renjun dari satu jam yang lalu. Sebenernya ini salah Renjun juga yang udah mohon-mohon ke Jeno buat nunggu beberapa menit lagi karena tugasnya belum selesai, padahal muka Jeno udah sepet banget, apalagi Renjun tau alasan Jeno rela-rela ke sini itu karena apa. Tapi bukannya selesai dalam beberapa menit seperti perjanjian, Renjun malah kebablasan sampai satu jam lebih. Sial, beneran gawat ini mah. Seperti kata Haechan, kayaknya Renjun emang bakal abis malam ini. Duh!

“Jeno ….”

Dan, ya, muka Jeno udah sepet banget. Bahkan rahangnya sampai mengeras, berdiri menyender di tembok dengan kedua tangan tersilang. Great, Renjun sampai seolah bisa lihat ada plang yang membentang di dahi seksi pacarnya, bertuliskan, “GUE MARAH!

Ya, pasti Jeno marah, lihat aja cowok itu yang langsung nyelonong pergi begitu Renjun berjalan mendekat tanpa sempat dirinya beri penjelasan. Well, kayaknya harus pakai usaha besar untuk itu.

Xxx.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang