Menurut novel 'Cintailah aku' Catriss Trowell terkenal dengan keanggunannya dan kepintarannya. Ia menikah dengan Duke Nottingham karna perjanjian kedua orang tua mereka merupakan sahabat karib.
Sebenarnya pada awal pernikahan hubungan mereka biasa saja. Mereka memang tak terlalu akrab karna Deriko merasa gadis itu terlalu polos, baik, dan lemah.
Namun, ia tetap memperlakukannya dengan baik. Bahkan ia melahirkan anak pertama mereka 11 bulan setelah pernikahan. Hanya saja, 5 bulan setelah mereka menikah teman masa kecilnya Michelle Shirebrook datang dan merusak pernikahan mereka dengan rayuan manjanya.
Duke memang pada awalnya tak memiliki seorang pun dihatinya perlahan terjatuh ke dalam perangkap cinta Michelle.
Namun, karna aku sudah memasuki tubuh Catriss Trowell ini aku tidak akan melakukan kesalahan serupa. Aku tak akan mencintai lelaki itu dan akan menjalani kehidupan mewah di rumah Duke Nottingham itu.
Ya, aku tahu aku tak akan bisa menolak pernikahan ini. Jika dipikir lagi, kurasa tak buruk juga. Setidaknya lelaki itu tampan, dan kaya bukan?
Aku menuruni tangga dengan anggun, kurasa ini terjadi secara spontanitas. Aku melihat Deriko dengan pakaian formal gagahnya tengah berbincang dengan ayahku.
"Maaf membuat kalian menunggu."
"Nona Trowell, suatu kehormatan bagiku untuk menunggumu."
Deriko mengecup pelan punggung tanganku, menuntunku duduk disampingnya.
'Benar-benar akting yang patut mendapat piala oscar.'
Mengingat ia pernah menampar dan mencampakkan Catriss, membuatku rasanya ingin muntah dan menampar pria ini sekarang.
Aku tersenyum ramah-tentunya ini palsu.
"Anakku, kau sangat beruntung. Rasanya seperti mengingatkanku akan masa lalu bersama ibumu."
Kali ini aku benar-benar tersenyum. Ayah dan ibu Catriss adalah salah satu karakter favoritku. Dalam novel, diceritakan kalau Marquess Trowell memang hanya setia kepada istrinya, dan menolak lamaran pernikahan dengan gadis bangsawan lain.
"Tuan Trowell, aku akan memperlakukan Nona Catriss dengan baik."
Ayahku tertawa senang, "Itu harus. Jika tidak, aku tak akan segan-segan membawa putriku kembali."
Mereka berdua tertawa. Rasanya masih canggung untuk masuk ke dalam percakapan para karakter ini. Lagi pula, ini tidak dianggap aneh. Zaman ini, perempuan tidak diizinkan untuk berpendapat dan harus menjadi seorang istri dan anak yang penurut.
Deriko bangun dari duduknya, "Karna aku sudah melihat Nona Trowell, sebaiknya aku undur diri karna ada beberapa pekerjaan yang buruk untuk ditunda."
'Benar-benar bodoh jika aku terlena dalam rayuan menyebalkannya.'
"Kalau begitu, hati-hati di jalan."
Aku memberi hormat dan beranjak naik menuju kamarku. Mereka tampak terkejut.
"Marquess Trowell, apa yang terjadi dengan nona Catriss?"
Marquess Trowell tampak gugup, "Maafkan atas perilaku buruk putriku tuan duke."
Deriko tertawa, "Biasanya ia akan menggunakan segala cara untuk menghalangiku pulang. Hari ini, ia tampak berbeda."
"Aku akan mengajarinya dengan baik, tuan duke."
***
"Kak Catriss! Bagaimana apakah kau gugup?"
Jane adik terkecilku bergegas menghampirimu setelah ia mencuri dengar sebelumnya.
Di belakangnya terdapat Charlotte yang tengah memegangi anjing kesayangannya.
Untuk saja Catriss memiliki hubungan baik dengan kedua adiknya. Mereka bertiga juga sering berbuat onar dirumah saat masih kecil. Kini, Charlotte sudah berumur 13 dan Jane 12 tahun.
"Apakah kalian mencuri dengar lagi?"
Jane terkekeh, "Kami hanya sengaja mendengar."
"Aku ditarik oleh Jane."
"Kak Charlotte kau jelas-jelas yang mengajakku."
"Aku mengajakmu namun kau yang menarikku."
Aku terkekeh pelan melihat interaksi mereka.
"Kak perhiasan dan gaun untuk pernikahanmu sudah datang. Ibu tengah memeriksanya. Apakah kau akan pergi lihat?"
"Bukankah barang-barang itu datang terlalu cepat?"
"Cepat? Kak, kau akan menikah besok."
"Apa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Be Villainess [END]
Historical FictionPART 4 DST PINDAH KE DREAME Gadis dari abad 21 bereinkarnasi menjadi Putri tertua Marquess Trowell yang berada dalam novel berjudul 'Cintailah aku'. "Benar-benar payah! mengapa aku harus bereinkarnasi menjadi seorang pemeran utama wanita yang lema...