Elegi Debu Kota

12 1 0
                                    


Terik siang ini begitu menyengat...

Duduk diam di salah satu sudut kota, mendengarkan kendaraan yang lalu lalang...

Sesekali menyeka keringat...

Sambil menikmati pikiranku yang melancong ke tempat di mana aku ingin berada...

Suara balita yang bermain di depanku menjadi selingan lamunanku...

Debu kota beterbangan berputar-putar di udara...

Seakan berusaha mengalihkan perhatianku untuk melihat mereka bermain-main...

Ya...mereka telah berhasil membuatku memperhatikan mereka...

Debu kota...menari berputar-putar...menari bersama angin...

Melenggangkan tubuh di tahta jalanan...

Hmmm...seandainya saja aku adalah debu,,,

Apakah aku juga dapat menari seindah itu bersama dengan angin...?

Apakah aku dapat mengambil perhatian sang Khalik agar memperhatikanku?

apakah aku bisa?

Selagi pikiranku sibuk dengan berbagai pertanyaan, debu kota memulai aksinya kembali...

Meliuk-liuk di hadapanku, seakan mengajakku ikutbermain dalam kehidupannya yang mengalir bersama dengan tiupan angin kota...



by : Frinscha

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secangkir Teh Hangat Buatan MamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang