7

9 0 0
                                    

Suara rem berdecit karena deselerasi keras terdengar di salah satu parking area di Haruna. Kelima mobil yang habis konvoi dari Akagi pun sampai disana. Lalu, mereka berlima pun keluar dari kendaraan mereka masing-masing. Rin yang paling belakang pun mulai membuka suara.

"Tadi itu apaan dah, mereka mengejar karena Nagisawa-senpai ga stay di Akagi? Emang mereka siapa?!"

Nao dan yang lainnya pun tertawa mendengar Rin yang mengingat kejadian sebelumnya. Tak lama setelah mereka mulai konvoi, sekelompok pengendara LanEvo pun mengepung mereka dan melayangkan kekecewaan mereka tak bisa melawan Roadsternya Haku pada malam itu.

"Maa, yang penting mereka ga menyerang fisik..." sweatdropnya Narumi pun muncul di kepalanya.

Nao pun melihat ke Haku. Ekspresi wajahnya pun berubah menjadi khawatir terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan...

"Anu, Haku-san...?"

Suasana di parking area puncak Haruna pun menjadi tegang seketika. Narumi pun langsung mendekat ke Haku dikarenakan sesuatu terjadi dengannya.

"... nampaknya... masih butuh waktu...."

"Senpai?! Butuh waktu apa?!"

Nao pun menepok bahu Narumi yang tentunya membuat Narumi berusaha mengkonfrontasi Nao. Namun, kalimat berikutnya pun keluar dari mulutnya Nao.

"Baiklah, aku tahu kamu bedat untuk menghadapinya kembali kan... apalagi setelah menjalani permintaan terakhir dia kan?"

"... kamu pikir kamu tau apa?!"

Haku malah menatap ke Narumi dengan tatapan yang kosong... sekosong gelas yang belum diisi.

"Senpai? Kenapa diam aja?" Tanya Narumi yang masih ga percaya dengan tatapan Haku.

"Memang berat... apalagi mengingat saat terakhirnya." Jawab Haku.

"... maksud senpai?" Narumi pun kebingungan.

"Setelah itu... tekanan dari keluarganya juga."

Narumi pun semakin bingung dengan jawaban Haku. Rin berusaha mendekat ke mereka, namun, Kaede malah memberikan jarak antara Rin dengan Nao dan yang lain.

"Jadi, benar itu kalau pemakaman itu bukan hanya permintaanmu dan dia kan? Tapi, gosip itu benar ya kalau ada yang nolak?" tanya Nao sambil menatap kembali.

"Senpai..."

"Itu hasil negosiasi alot selama tiga hari. Memang berat sih, tetapi, sebagian dari itu merupakan kesalahanku."

Narumi yang mendengarnya pun berusaha menahan agar tidak menyerang Haku atau Nao saat ini. Hanya rasa geram saja yang dia keluarkan.

"... kenapa, kenapa baru sekarang, senpai!?"

"Kenapa aku baru tahu soal kejadian ini!?"

Tidak ada kata apapun yang keluar dari Haku. Pertanyaan Narumi memang membuatnya sadar apa yang harusnya ia lakukan. Tetapi, situasi sudah terlalu canggung untuk menjawab semua.

"Nao... Narumi... kalau kalian ada waktu, apa kalian..." tiba-tiba kerah bajunya Haku pun ditarik oleh Narumi.

"Ini ga seperti yang senpai lakukan! Kenapa malah menutup diri sejak tahun kemarin?!"

"Haa, nampaknya, things turned ugly, eh?" Kaede pun menarik nafas.

Nao sendiri malah menepok bahunya Narumi. Memang, dia langsung menoleh. Namun, sesaat kemudian, Narumi malah melayangkan tangannya. Untungnya Nao langsung mencegah tangannya Narumi menyentuh mukanya.

Koraibu : I'm just delivering stuff and I have to drive like this!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang