Take my jacket, it's cold outside

578 60 15
                                    

Hembusan angin kencang membuat gadis bersurai pirang itu memeluk dirinya dengan erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hembusan angin kencang membuat gadis bersurai pirang itu memeluk dirinya dengan erat. Pipi yang memerah, tubuh yang mengigil, rambut yang berantakan- ia pun menggerutu.

"Park jimin, sialan dimana sih tuh cowok.." jeongyeon terus saja menggerutu disertai makian yang dipersembahkan untuk jimin seorang.

Sebelumnya jimin janji untuk menunggunya di depan gerbang sekolah, pulang bareng katanya.

Jimin dan jeongyeon baru saja jadian seminggu yang lalu. Jimin menembaknya dengan cara yang sangat memalukan dan tidak elit menurutnya.

Jimin menyatakan perasaannya melalui speaker ruang kepala sekolah. Memalukan!

"YOO JEONGYEON, GUA PARK GANTENG JIMIN PENGEN JADI AYAH UNTUK ANAK-ANAK KAMU DIMASA YANG AKAN DATANG NANTI!!"

Jeongyeon menggelengkan kepalanya. Mengingatnya saja membuat ia menggedik ngeri. Oke, lanjut ke masalah yang sebenarnya-

Jeongyeon sebenarnya ragu, apa ia senang atau menyesal karena menerima jimin untuk menjadi kekasihnya. Pasalnya, park jimin itu lelaki yang nakal, playboy dan suka seenaknya saja. Ia sudah berpikir ulang semen-

Lamunannya buyar ketika tubuhnya menerima sebuah-sudah pasti- objek yang membuat tubuhnya menghangat. Ia menolehkan kepalanya ke kiri dan ternyata tepat didepannya, hanya berjarak beberapa cm saja park jimin tengah tersenyum manis kearahnya.

"Hai pacar." Ucapnya, dengan wajah yang semakin mendekat. Dengan begitu tentu saja jeongyeon bereaksi- menutup kedua matanya rapat-rapat.

Cup

Sungguh, pipi jeongyeon memanas, padahal hari ini udara sangat dingin. Jimin mengecup kening jeongyeon kawan-kawan!

"Maaf, dah lama ya disini?" Jimin menormalkan jaraknya dengan jeongyeon dan berdiri dihadapan sang gadis. Ia membenarkan jaket yang sempat ia berikan tadi pada jeongyeon lalu memakaikannya dengan benar-

"Uh..um gak kok, aku baru sampe.. uhh um jim gak usah deh nanti kamu kedinginan.." tolak jeongyeon dengan lembut, tapi jimin malah menatap jeongyeon dengan tajam dan memberi peringatan.

"Kalau gak mau pake jaket gua, gua cium juga lu disini, sekarang juga." Jimin berucap seraya tubuhnya yang mendekat kearah jeongyeon-membuat jeongyeon melangkah mundur, berharap ia berhasil untuk menghindarinya. Namun, Sayang sekali, ia terjebak diantara jimin dan tembok, layaknya sebuah sandwich!

Napas beraroma mint bisa jeongyeon cium. Jantungnya berdegup sangat kencang. Ia tutup kedua matanya saat labium milik jimin menyatu dengan miliknya.

Ciuman itu tidak kasar melainkan sangat lembut, dengan lumatan-lumatan yang hangat- jimin mulai menangkup wajah jeongyeon. Keduanya memiringkan kepalanya ke kanan dan kekiri. Jeongyeon pun kini mengalungkan kedua tangan nya di leher sang dominan.

Keduanya berhenti, manik indah milik gadis yoo itu menatap manik yang satu. Wajahnya terlihat sayu dalam artian yang baik. - tak lama, jimin kembali memberi kecupan namun kali ini di perpotongan leher sang gadis.

Jeongyeon mendesah pelan dan mengeratkan pelukannya pada jimin.
"Hei, jangan coba-coba berpikiran yang aneh dan tidak baik padaku. Aku tak pernah sekalipun berpikir bahwa menyatakan perasaan ini hanya untuk main-main." Ucap jimin disela perpotongan leher jeongyeon, ia kembali mengecupnya- ah tidak, kali ini ia beri gigitan-gigitan kecil.

"Oke?" Lanjut jimin, ia kini menatap jeongyeon dengan sayang- menunggu jawaban dari sang kekasih.
"Iya.." Jimin mencium jeongyeon, lagi. Namun kali ini ia memperdalam ciumannya.

"Ambil jaket ku, sangat dingin diluar."
Ucap jimin lembut dan mengelus pipi jeongyeon. Sang empu hanya mengangguk iya— memakai jaketnya dengan benar.

"Weww, lucu banget dah, pacar siapa sih?" Jimin berucap dengan nada dan senyum jenaka. Melihat jeongyeon dari atas hingga bawah lalu memegang erat tangannya.- Ia ayunkan kedua tangan mereka yang saling menyatu dan menarik jeongyeon kedalam pelukannya.

"Pacarnya jimin." Ucap jeongyeon malu-malu dengan wajah yang ia benamkan di dada sang kekasih.

Jimin terkekeh pelan dan mengeratkan pelukannya, mencium pucuk jeongyeon berulang kali- melupakan bahwa mereka masih di tempat umum.

> Dulbangtan <
Vomen❣️

30.08.20

My Baby; JeongminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang