Fall in love with you all over again.

273 34 11
                                    

Jeongyeon merasa gelisah, ide temannya untuk mengajak jimin pergi menonton acara favoritnya benar-benar membuat pikirannya bercabang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongyeon merasa gelisah, ide temannya untuk mengajak jimin pergi menonton acara favoritnya benar-benar membuat pikirannya bercabang.

"Ajak aja, ribet amat!" Suara diseberang sana membuat jeongyeon geram dan ingin menyumpal mulut yang seenak jidat berkata seperti itu.

"Susah! Ya kata lo mah gampang sih, ya kalau gue gimana? Kemampuan setiap manusia berbeda!" Jelasnya, jeongyeon mendudukan dirinya di atas bangku meja makan, mengaduk-aduk minumannya dengan kasar.

Srupp

"Terserah sih, moga jimin nerima ajakan temennya yang jelas-jelas mau jadi cupid di antara adeknya dan jimin."

SRU-UHUK UHK

"YA ENGGAK GITU JUGA DONG!" Hardik jeongyeon sembari menyeka minuman yang ia semburkan tadi.

Nayeon tertawa remeh dan berkata,
"Ya udah sono ajak jimin, dari pada dia beneran bakal nerima ajakan si yoongi. Lagian ngapain dah dia mau jodohin jimin sama adeknya, padahal dia tau kalau jimin udah punya."

"Tau tuh... Apa mereka kira gue sama jimin pacaran tuh bercanda kali, ya?" Ucap jeongyeon ambigu.

"Lo kira tingkah laku lu sama cowok lu tuh gak bikin orang mau muntah apa? Jijik bet bege." Canda nayeon, jeongyeon dapat merasakan bahwa nayeon tersenyum usil.

"Hadeh, jomblo mengiri."

"Idih, gak tau terima kasih banget ni anak satu." Nayeon menggerutu.

"Dah ah, thank you, nay. Semoga status jomblonya cepet ilang ya!"

"Paan sih, lu gak tau aja kalau kaum jomblo berada di kasta teratas, hahaha, dah! Good luck ye!"

Dengan begitu percakapan kedua teman dekat itu berakhir, jeongyeon menatap langit-langit rumahnya, berfikir apa ini pilihan yang tepat? Apa seorang wanita yang terlebih dahulu mengajak kekasihnya untuk pergi berkencan tidak aneh?

.
.
.

Jeongyeon menatap pintu rumah jimin selama empat menit lebih. Berkali-kali tangannya terangkat tuk mengetuk tetapi ia tak kunjung juga melakukannya.

Ia sama sekali tidak memberi kabar pada sang kekasihnya itu, jeongyeon merasa bersalah, bagaimana jika jimin sedang sibuk? Atau bahkan ia sedang menghabiskan waktu bersama teman-temannya? Apa dia termasuk kedalam kategori pacar yang buruk?

"Lu ngapain sih, dari tadi berdiri di situ? Kek mau maling aja."

Jeongyeon tersentak, membalikkan tubuhnya dan menatap kesal sang kekasih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Baby; JeongminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang