1

0 0 0
                                    

"Sebagian orang membenci pertemuan dengan mu namun tidak dengan diriku"
- Aelius

Adel POV

Sesampainya gue di sekolah gue langsung diantar bang Rafi ke kelas. Jangan tanya kenapa ya.. Bukan karna gue manja tapi emang Abang gue yang kelewat posesif dia takut kalau gue kenapa - kenapa kalau jalan sendiri ke kelas.

Bisa kalian bayangin gak sih? Ke kelas doang loo.. Sekhawatir itu Abang gue wkwkwk.. Gimana kalau gue ngelanjutin kuliah di luar negri coba? Wkwkwk..

Abang gue jalan dengan santainya sambil tebar pesona ke cewe-cewe di sepanjang koridor menuju kelas gue. Kamipun selalu menjadi pusat perhatian. Gue udah gak heran sih.. Punya Abang yang kelewat ganteng emang gini.. Nikmatin aja..
Tak jarang ada yang menyapa bahkan memuji kami yang selalu terlihat serasi bahkan ada yang bilang kami sibling goals parah karna kemana-mana pasti berdua.

"belajar yang bener ya dek.. Jangan melamun, terus bekalnya jangan lupa dimakan ya princes." ujar bang Rafi sambil mengacak-acak rambutku

"iiihh.... Abang berantakan nih rambut adel. Usil banget pagi - pagi. Gih sana ke kelas" ucap ku sambil merapikan rambutku yang udah gak berbentuk.

"hehehe.. Iya princes ingat ya pesan abang." ujar bang Rafi kemudian melengos pergi menuju kelasnya
"iya - iya bawel" ucap ku kemudian masuk kedalam kelas.

Kriiiiiiiing..

Bel masuk pun berbunyi seluruh siswa dan siswi SMA Harapan Bangsa masuk ke kelasnya masing-masing dan melakukan proses pembelajaran dengan sangat tertib


"Adel.. Nomor 3 ini gimana sih?" tanya Silvi kepadaku.
"

yang nomor 3 ini lo turunin dulu persamaannya setelah itu baru lo cari nilai X nya" jawabku sambil mengambil alih buku milik Silvi teman sebangku ku.
Silvi hanya menganggukan kepalanya tanda ia memahami penjelasan ku.

Saat ini memang sedang pelajaran Matematika Wajib di kelas ku. Bu Vina pun selaku guru matematika memberi kami kebebasan untuk bertanya kepada teman yang lain selama mengerjakan tugas latihan darinya.
Beliau memang guru yang santai dalam mengajar tidak galak dan baik dalam memberikan nilai.

"yang penting kalian usaha dulu urusan hasil biar ibu yang ngatur" begitulah kata beliau. Itulah mengapa kami tidak pernah ada yang mengeluh selama pelajaran matematika walaupun bisa di bilang ini pelajaran yang menguras otak.

Tak terasa sudah 4 jam mata pelajaran berjalan, waktu istirahat yang di tunggu - tunggupun tiba

Kriiiiing

"Adel kantin yuk."ucap Silvi
"tapi gue bawa bekal vi" jawabku
"ya udh lo makan di kantin aja, gue lupa bawa bekal tadi pagi hehehehe.. Mau yaaa.. Plisss.." bujuk Silvi dengan muka memelas nya.
"ya udh oke" jawabku sambil mengambil kotak bekalku.
Kami pun berjalan ke kantin sambil mengobrol.
Silvina Gaia henia sahabatku dari SMP kami sudah seperti dua sejoli yang tak terpisahkan wkwkkwk..
Bagaimana tidak jika di sekolah kami selalu sepaket dalam segala Hal.

Author POV

Silvina Gaia henia
Seorang gadis berparas cantik yang merupakan sahabat dari adel.
Mereka bersahabat sejak mereka masih duduk di bangku SMP.
Silvi merupakan anak dari keluarga yang cukup terpandang.
Ia merupakan anak dari salah satu pendonatur sekolah.
Namun walaupun begitu ia tak pernah sombong. Ia merupakan gadis yang baik hati kepada orang - orang yang baik pula dan Ia bisa menjadi gadis yang jutek dan judes jika bertemu orang - orang yang tidak dia kenal apalagi dengan orang - orang yang berani menyakiti sahabatnya.

******

Merekapun memasuki kantin dengan santai tak jarang banyak orang - orang yang menyapa mereka dengan senyuman dan ada juga yang mencibir

"hai adel, silvi"
"adel sama Silvi cantik deh"
"aduuh.. Ketemu adek kelas bak bidadari"
"adek cantik kenalan yuk"
"dasar adek kelas centil"
"idih jadi adek kelas aja belagu"
"eh.. Itu adeknya pangeran sekolah kita kan?"
"gilaa cantik banget sih mereka berdua"

Begitulah yang mereka dengar namun hal tersebut tidak terlalu mereka hiraukan.

"del.. Lo cari tempat duduk aja ya.. Itu tu yang di pojok kantin kosong. Biar gue pergi mesen makanan dulu" ucap Silvi

Adelpun hanya mengangguk dan pergi meninggalkan Silvi sambil menenteng bekalnya dengan senyuman.
Tak lama setelah ia duduk dan menunggu Silvi sambil memainkan ponselnya tiba - tiba ia di kejutkan dengan kehadiran abangnya yang absurd bersama teman - temannya

"eh.. Ada princesnya Abang. Sendiri aja nih princes?" sambil memainkan rambut adiknya.
Ya beginilah Rafi suka sekali memainkan rambut adiknya, kalau di tanya pasti alasannya "ya Abang suka aja kalau rambut kamu di gerai.. Gemes" ucap sang abang

Siapa sangka perilaku Rafi tadi membuat seisi kantin yang dominannya cewe menjadi heboh

"aaaaa..... Rafii.. Pengen juga digituin"
"sweet banget sih sibling goals sekolah kita"
"ya Allah.. Rafi Gans banget Adel juga cans parah"
"iiih... Uwu banget"
"pengen deh jadi adeknya rafi"
"pangeranku.. Aku padamu"

Ya begitulah hebohnya cewe - cewe setiap melihat sibling goals sekolah ini bersama.

Adel hanya menanggapi abangnya dengan berdeham saja.

"dek.. Kita - kita gabung sama kamu ya.. Pliss.." pinta rafi kepada adiknya dengan mengeluarkan puppy eyes andalannya.

"iya abangku tersayang boleh kok" jawab Adel dengan senyum manisnya.
Ia senang sekali abangnya mau menemaninya makan.

Kemudian Rafi dan teman - temannyapun mengambil tempat duduk. Tak lama setelah itu Silvi pun datang dengan semangkuk mie rebus dan teh es di tangannya.

"loh, ada bang Rafi? Pantesan aja seisi kantin heboh pasti karna kalian kan?" ucap Silvi sambil mengambil tempat duduk di hadapan Rafi.

Rafi pun hanya membalas pertanyaan Silvi dengan cengiran khasnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Setelah itu mereka pun makan bersama dengan Adel yang memakan bekalnya begitupun dengan Rafi kemudian Silvi dan ketiga sahabat Rafi yang makan berbagai makanan dari kantin.

Duduk dengan para mostwanted sekolah membuat Silvi dan Adel benar - benar menjadi pusat perhatian kantin.
Adel menatap satu persatu sahabat abangnya ini. Ia tak pernah di kenalkan kepada mereka. Yang Adel tau, mereka ini para mostwanted sekolah yang kadar ketampanannya benar - benar melejit.
Hal itu membuat Adel jatuh kepada pesona salah seorang cowo di hadapannya.

"makan. Atau gua colok" ucap seorang lelaki yang di tatap Adel dengan aura dinginnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Do You Love Me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang