"Abis salaman langsung pulang yuk?" Tanya Indy setelah menghabiskan seporsi bakso
"Iya boleh" aku sih nurut nurut aja ya kan karena dia yang mengajak. Lagipula tidak ada yang kukenal di sini kecuali keluarganya Indy.
"Teh, A. Aku mau salaman dulu ya sama pengantin nya" pamit aku dan Indy yang dibalas dengan anggukan oleh saudaranya
•••
Setelah Indy dan temanya Indy yang bernama Mira itu pergi, aku masih melihatnya sampai mereka benar benar tidak terlihat karena ditutupi oleh tubuh manusia yang ada disini."Liatnya biasa aja kalee" ucap pria yang ada di sampingku, A Angga.
Aku langsung tahu bahwa dia menyindirku "suka suka gua lah"
"Cantik ya?"
Akupun langsung menggeleng, "Biasa aja" bisa kudengar bahwa A Angga mendengus
"Biasa aja tapi diliatin teruss" ledeknya
"Menarik A" jujurku
"Sikat Shad"
"Perih atuh A Kalau disikat" ucapku
"Yee bisa aja lo" akhirnya, sambil menonjok pelan lengan atasku
•••
"Perasaan kita udah berlama lama menunggu sambil makan dan ngobrol, tapi kok tetep aja ya antriannya panjang banget kayak jalan tol" gerutu Indy saat kami sedang mengantri menyalami pengantinnya
"Ya kan orang orangnya makin banyak ndy yang dateng, kalau kita nggak ikut ngantri mah ya gabakal bisa salaman sama pengantin, kecuali nih ya pas acara nikahannya udahan. Baru dah tuh kita nggak ngantri" jelasku panjang lebar yang dibalas Indy dengan memutar bola matanya keatas
Akhirnyaa, tibalah saat kami yang menyalami pengantinnya. Cantik banget Ya Allah perempuannya, Iri aing teh. Yang laki laki juga ganteng banget, MasyaAllah banget deh. Nah yang saudaranya Indy itu yang pengantin laki lakinya. Sama sama cakeplah, cocok jadinya. Lalu kamipun berfoto dan pamit untuk pulang
Sebelum benar benar pulang, kami kembali lagi ke meja tadi dan berpamitan.
"Aku anter" ucap A alshad tiba tiba, aku yang mendengarnyapun bingung
"Nggak usah-"
Sebelum aku menyelesaikan kalimatku, Indy memotongnya. "Alhamdulillah Ya Allah, ayo A. Lumayan irit ongkos" katanya dengan cengiran di bibirnya
Akupun melihatnya dan menunjukan ekspresi seolah berkata "apa apaan sih Lo ndy, gaenak tau!" Tetapi dia hanya cengar cengir saja
Lalu kami menunggu A alshad mengambil mobilnya, sambil kami mengobrol dan pamir dengan keluarga Indy yang sedang menyambut tamu.
Tidak lama mobil A alshad pun tiba, Indy naik duluan dari pintu dekat menyetirnya dan aku menunggunya naik dan bergeser
"Lo depan Mir" dengan entengnya si Indy bilang begitu
"Hah? Nggak lah gua ditengah aja" tolakku
"Heh kasian itu Aa gua sendiri, bukan sopir loh dia"
"Ya kenapa nggak Lo aja Indy , kan Lo saudaranya" ucapku geram
"Ya karena aku sudah disini duluan Alifya Miranti" ucapnya dengan wajah yang ingin aku cubit cubit.
Lalu mau tidak mau akupun duduk dengan canggung disampingnya A alshad, dan memasangkan seatbelt pada badanku.
Diperjalanan hanya diisi oleh obrolan dari Indy dan A alshad, tapi saat ini hanya keheningan yang ada.
Saat aku merasa si Indy tumben tidak bersuara lagi, akupun menoleh kearah belakang dan melihat ternyata si Indy tidur nyenyak! Haduh nih anak ya, pantesan sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl Alshad Ahmad Is Looking For √
Фанфик[short story √] -Ketika sipenyuka kucing besar, menemukan teman hidupnya- •••••••••••••• Blueezaah September, 2020