3. Bully?

886 674 597
                                    

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠!!

Selama dalam perjalanan menuju ruang kepala sekolah. Ternyata seluruh murid AHS menatap Naura dengan tatapan tidak suka.

"Tahan Ra, tenang. Jangan sampe bunuh orang di sini." Batin Naura yang tetap berjalan sambil menundukkan kepalanya. (Yg pasti pura² cupu😏)

Lama lama Naura jengah dengan ucapan semua murid AHS itu.

'Bakalan jadi sasaran bully si Nesya nih'

Wah, masa??

'Palingan juga dia masuk beasiswa'

Gak tau aja lu

'Bener tuh, secara kan bayaran di sini gk murah, mana mungkin dia punya duit'

Monmaap ni bukannya sombong, ni sekolah punya bokap gue lho :>

'Palingan tuh nerd bisa masuk sini karena jual diri ke om om. Upss..'

Tiba tiba Naura berhenti saat mendengar ucapan seseorang yang begitu menusuk hatinya.

Ia pun berbalik, dan menghadap kepada seseorang yang mengatakannya menjual diri ke om om. Semua murid disana pun terdiam saat melihat Rara yang menghampiri siswi laknat itu.

"Maaf, apa bisa lo ulang perkataan lo tadi, hm??" Tegas Naura sambil menunjuk siswi itu.

"Ternyata lo berani juga sama gue. Seru juga nih ternyata." Tantang si Nesya.

"Ck, Lo bisakan tinggal ulangin doang ucapan lo barusan?!" Tanya Naura dengan nada yang mulai meninggi.

"Baru kali ini gue nemuan nerd sok belagu kayak lo!" Ucap Nesya dengan smirknya.

"Ck, Tinggal ngomong aja apa susahnya sih lo!!" Ucapnya dengan amarah yang mulai memuncak.

"Oh, tadi tuh gue ngomong kalo lo itu..."

Plak

"Sorry, gue gak sengaja. Lagian ini juga belum apa-apa." Ucap Naura sinis.

"Berani-beraninya ya lo!!" Ucap siswi itu yang tak lain adalah Nesya.

"APAA!! Mau keluarin gue dari sekolah ini iya??" Cibir Naura dan amarah Nesya pun semakin memuncak.

"Iya, emang lo bisa apa?? Secara gue kan anak dari kepala sekolah disini. Cih, sedangkan lo baru jadi nerd disini juga udah sok belagu." Ucap Nesya sinis.

"Awas aja lo!! Kalo udah tau siapa gue sebenernya." Ancam Naura dengan emosinya dan ia pun melenggang pergi menuju ruang kepala sekolah.

"Cih, emangnya lo siapa sok-sok an ngancem gue kayak gitu. Gak bakal mempan kali buat gue. Buktiin dong kalo lo itu lebih dari gue!!" Tantang Nesya kepada Naura.

"Sok-sok an nantang gue, emang dia siapa baru masuk aja udah sok belagu." Gumam Nesya

[] [] []

Sesampainya di ruang kepala sekolah.

Tok tok tok

"Masuk"

"Permisi pak, saya murid baru disini." Ucap Naura sambil menundukkan kepalanya.

"Oh, jadi kamu yang bernama Naura Bella??" Tanya kepala sekolah.

"I-iya pak." Ucap Naura membenarkan.

"Nama yang bagus, tapi tidak sesuai dengan orangnya." Ucap kepala sekolah botak itu sambil menatap Naura dari atas kepala sampai ujung kaki nya.

"Dasar kepsek botak." Batin Naura meledek.

"Baiklah kelas kamu di X IPA 1." Ucap Andi-kepsek.

"Saya izin ke kelas ya pak." Ucap Naura sopan.

"Ya, silakan."

[] [] []

Saat Naura memasuki ruang kelas nya. Ternyata sudah ada Bu Rima di dalam kelas.

"Kamu murid baru itu kan?" Tanya Bu Rima sambil tersenyum kepada Naura.

"Iya bu, saya murid baru." Jawab Naura dan tersenyum juga kepada guru itu.

"Ya sudah, sekarang perkenalkan diri kamu kepada teman teman sekelas kamu ya." Ucap Bu Rima dan dibalas anggukan kecil Naura.

"Perkenalkan, nama saya Naura Bella. Kalian bisa panggil Naura, salam kenal ya. Semoga kita bisa berteman baik." Ucap Naura sambil tersenyum.

"Oh iya Naura, nama ibu adalah Bu Rima. Wali kelas di kelas ini." Ucap Bu Rima.

"Naura, sekarang kamu duduk disebelah Dara." Ucap Bu Rima membuat Dara tersenyum senang karena bisa sebangku dengan sahabatnya.

"Baik bu." Jawab Naura.

"Nah sekarang kita akan membahas materi yang belum sempat ibu bahas di minggu kemarin tentang bla bla bla"

Kring.. kring..kringgg🔔

"Baiklah, karena waktu ibu sudah habis. Tugasnya di pr-kan saja ya. Assalamualaikum." Ucap Bu Rima.

"Waalaikumsalam." Jawab semuanya serempak.

Pelajaran pertama sudah beres, Bu Rima pun telah berlalu meninggalkan kelas.

Sekarang adalah jam pelajaran yang kedua yaitu pelajaran Bahasa Indonesia. Setelah menunggu beberapa menit, ternyata guru tak kunjung datang. Keno, sang ketua kelas yang tidak tau mengapa guru Bahasa Indonesia tak kunjung datang, akhirnya ia berjalan menuju ruang guru untuk menanyakan kehadiran guru tersebut.

Saat kembali ke kelas, ia bergegas untuk memberitahukan kepada siswa X IPA 1. Ternyata guru tersebut ada urusan mendadak. Keno jingkrak jingkrak gak jelas saat sudah berada di dalam kelas nya.

"Lo kenapa Ken, masuk kelas tiba tiba kek orgil? Jingkrak-jingkrak juga?! Waras gak sih lo?! Tanya Elisha kepada Keno.

"Eh buset, gue disebut gak waras. Gue itu seneng karena Pak Septo gak bakal dateng." Jawab Keno.

"Emang gak masuk karena apa?" Tanya Tania.

"Ada urusan mendadak"

"Yess, berarti kita jamkos donk." Ucap semua murid disana.

Disaat pelajaran Bahasa Indonesia jamkos. Kelas X IPA 1 udah kayak gempa. Sibuk dengan aktivitas masing-masing. Ada yang ngegosip, nyanyi-nyanyi di atas meja, tidur, joget-joget, membaca novel, ada yang mendengar musik di earphone, TOD-an, ada yang berdandan, ada juga yang pergi ke kantin untuk mengisi perutnya karena sebentar lagi bel istirahat berbunyi.

Tak lama kemudian, bel istirahat berbunyi.

Bel istirahat pertama telah berbunyi. Semua murid berhamburan keluar dari kelas nya masing-masing dan berbondong bondong datang ke kantin untuk mengisi perutnya.

...__________________________...

Halo readers...
Maaf baru up soalnya pusing buat lanjutin part selanjutnya >.<

Jangan lupa vote & comment ya!

-See u next chapter, guys!-
~~~

Minggu, 30-08-20


PSYCHOPATH NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang