PROLOG
"Achiera Morchie Atira, lu mau gak jadi pacar gue ?" Tanya seorang anak laki-laki yang berseragam putih biru sambil membawa sekuntum mawar merah yang baru saja dia cabut dari taman sekolah.
Nembak tapi gak modal, dasar bocil.
Morchie diam melihat sekitarnya. Banyak orang yang kini menunggu jawabannya, dan dia sudah mengeluarkan 1001 sumpah serapah kepada laki-laki di depannya ini, tentunya dalam batin. Morchie merasa malu ditembak sama cowok padahal masih SMP, mana di tengah lapangan lagi yang pasti banyak menonton drama yang di buat oleh laki-laki di depannya ini.
Dia Aven, laki-laki yang penuh drama.
"Hm.. Sana lu pergi," Morchie memutar bola matanya malas, dan beranjak dari sana.
"Bunga gue gak diterima Chi ?" tanya Aven.
"Mungut aja bangga lu upil naga," Aven mengejar Morchie yang sudah beranjak.
"Hehehe, pulang bareng ya Chi"
"Gak, sana lu jauh jauh," Morchie mendorong pelan lengan Aven.
"Kan udah jadian, pulang bareng pacar dong Chi," Morchie berhenti, matanya menatap Aven serius.
"Gue tahu Ven apa yang lagi lu lakuin, gue cuma bantu aja. Jadi gue harap lu bantu gue juga, gak usah usilin gue lagi," Morchie langsung berbalik dan memasuki kelasnya.
Aven hanya menunduk lemas.
Dia bingung harus apa.