Mall
×××××
"Gua duluan ya, keluarga gua dah pada nungguin. Gua ada janji, makanya buru-buru."
Jaera berbalik ke arah dimana Jerome berada.
"Y-ya udah sih kalau mau jalan mah, jalan aja. Emang gue siapa lo sampai lo harus lapor dulu ke gue?"
Jerome hanya diam yang membuat Jaera merasa bersalah karena telah mengatakan hal tadi. Jaera pun berpikir betapa bodohnya dia malah mengatakan hal seperti itu ke Jerome, jelas-jelas Jerome adalah sahabat dari kecilnya.
"G-gue kan jadi ngerasa ga enak aja. Biasanya kan gue-"
Drrt drrt
Belum saja Jerome menyelesaikan ucapannya, terdengar deringan handphone yang berasal dari saku celana Jerome.
"Gue angkat telepon dulu." Ucap Jerome, sambil mengangkat panggilan teleponnya lalu agak menjauh dari Jaera.
Jaera bisa dengar bahwa ada suara Ibu Jerome yang menyuruh Jerome cepat pulang.
Tak butuh waktu lama, Jerome pun mengakhiri Teleponnya lalu kembali ke Jaera, "Eum.. Ra, gue pulang dulu ya. Mama udah nunggu di rumah." Kata Jerome ke Jaera yang hanya dibalas anggukan.
××
Jaera sekarang sedang berada di parkiran sekolah-
-sendiri.
Ya, sendiri. Sudah sangat lama ia berada di parkiran menunggu sang kakak menjemputnya. Namun, sampai sekarang kakaknya itu tak pernah terlihat.
Terakhir di chat, Jeno sedang ada jamkos maka ia pun cabut ke kafe yang biasa geng-nya tongkrongi. Setelah dari kafe, Jeno bilang ia akan menjemput adeknya itu untuk pulang.
Jaera sangat takut sekarang. Tak ada seorang pun yang ada di sekolahnya, terkecuali satpam yang sedang menjaga. Tapi tetap saja, Jaera sangat takut.
Hari mulai malam, sudah tak ada uang lagi tersisa, ia menyesal sudah membelanjakan uangnya sampai habis, baterai hp-nya pun hanya tersisa 10%. Di sisa baterainya itu, ia memutuskan untuk menelpon kakaknya daripada ia terjebak sendiri di sekolah.
Tuut.. Tuut..
"Halo?"
"KAKAK ISH, KEMANA WAE?"
"Aduh, ish sabar atuh gausah teriak-teriak. Lu bukan toa masjid."
"GA LUCU YA LEE JENO! CEPET JAWAB LU DIMANA SEKARANG?!"
"Duh, Duh. Iya deh gua ada di rumah jaem-"
"Ha-halo? Halo Bang?"
Panggilan terhenti, pada saat Jaera melihat ke hp-nya-
baterai habis.
"Pantasan mati, duh.. Gimana nih.. Gua pulangnya gimana?" Monolognya.
Tak lama, terdengar suara hujan, hujannya semakin lama semakin lebat. Jaera memutuskan untuk berteduh di bawah pohon ketapang yang ada di dekatnya. "Sial banget gua." Pikirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
g i f t || 01 line
Fanfiction[On Going] "Lo tau siapa yang suka ngasih lo hadiah gini?" "Entah lah, biar dia aja yang reaveal-in dirinya sendiri." Written by : chaerryin