cerita hari ini

8 0 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku teringat suatu cerita. Mungkin cerita inilah yang menjadi awal semua kejadian lucu dihidupku.

Dulu, saat usiaku baru menginjak 19 tahun, ada seorang teman priaku, sebut saja dia Reno biar terlihat keren. hehe. Oke lanjut. aku mengetahui dengan jelas bahwa Reno memiliki perasaan padaku, dia sendiri yang mengatakannya padaku waktu sekolah dulu. 

Setahun setelah lulus, Reno menghubungiku lagi dengan alasan bahwa ia merindukanku. ya, jelas aku respon dengan baik. Aku tak ingin menyangkal bahwa perbuatanku waktu itu sangat amat menyebalkan. Aku mulai sering bertukar pesan dengannya dan menyembunyikannya dari kekasihku. 

Tapi selama bertukar pesan dengannya, aku tidak berbohong bahwa akupun memiliki kekasih begitupun sebaliknya. Tapi, semakin lama aku berhubungan dengannya, semakin menyakitkan pula ucapannya. Waktu itu aku sedang dalam keadaan galau. Selangkah lagi menuju pelaminan, malah kandas hubungan yang sudah kujalin selama 5 tahun itu. Aku tidak akan membahas itu.

Aku memutuskan untuk berbelanja pakaian sekaligus menjernihkan otak dan mengembalikan mood-ku, disaat yang sama juga Reno menghubungiku. dia bertanya. "Lagi dimana?"

kujawab melalui pesan. "Lagi dijalan."

"Abis dari mana memangnya?"

"Abis shoping dong, biasa awal bulan" aku berbohong.

"Gue kira lo cewek baik-baik"  Balasnya "Ternyata sama aja." 

Aku yang sedang ribet membawa kantung belanja pun emosi. "Atas dasar apa lo bilang gue bukan cewek baik-baik?"

"Seseorang enggak akan marah kalau dia enggak merasa" 

"Gue cuma nanya, lho" balasku saat menaiku bus menuju rumahku. Masih ada sekitar 30 menit perjalanan jadi kuputuskan untuk meladeni manusia satu ini.

"Beda" Balasnya kemudian.

"Iya, kalau lo bandingin gue sama cewek lo. yah, jelas beda dong" Dikira manusia cuma dibuat satu model doang. 

"Namanya juga manusia." 

"Yaudah, cewek lo paling sempurna." Kataku mulai jengah.

"Kalau enggak sempurna. Enggak mungkin gua segila ini." Balasnya. "Cewek gue mana pernah Shoping sendiri, dia juga enggak pernah keluar dinner atau kelayaban kayak yang lo lakuin sekarang. Sekalipun dia orang kaya, dia tetep bisa jaga kelakuan. Engga kayak Lo"

Sudah tujuh halte kulalui, teman sebangku-ku pun sudah berganti. Aku menarik nafas pelan, menghirup aroma pendingin yang menyesakkan. Aku sudah banyak mendengar kalimat hinaan dan aku tidak bisa membalasnya karna memang akulah penyebabnya. Namun, ketika membaca pesan dari Reno ini, emosiku semakin menjadi-jadi, inilah kali pertamaku menjadi orang yang antisosial.

"Gue beda dong. Shoping kadang jadi alat gua buat menikmati hidup. Mumpung masih muda masih bisa jalan-jalan sendiri. Ya kan?"

"Engga juga. Cewek gue mah enggak pernah keluar rumah sendiri, kalau enggak sama keluarganya." Balasnya. "Walaupun dia orang kaya, dia enggak suka buang-buang uang, apalagi waktunya. Prinsipnya itu enggak mau nakal di usia muda tapi mau tidur tenang di usia tua"

Saat itu aku menyerah dan membalasnya dengan beberapa kata seperti " Yasudah" , "Terserah dirimu", "Kau menyayanginya, jelas saja kau percaya padanya" seperti itu.

Namun seiring berjalannya waktu, semakin bertambahnya usia, aku sadar dan tertawa.

how stupid he was?!

Bagaimana kamu yakin kalau usiamu nanti sampai tua?

Bagaimana kamu bisa memastikan kamu akan tidur nyenyak saat tua nanti?

Bagaimana kamu tahu baik jika kamu tidak pernah tahu apa itu buruk?

Bagaimana kamu tahu kalau timezone masih ada saat kamu tua?

dan Masih pantas kah kamu memainkannya?

Dengan mengorbankan masa mudamu bukan berarti kamu akan sukses diusia tua. Tidak mungkin. Tidak sedikit orang-orang sukses diseluruh dunia itu terlahir dari seorang yang pernah gagal diusia muda. Atau yang sukses diusia muda itu karena dia memiliki pemikiran dan pengalaman yang luas pula. Bukan dengan berdiam diri dirumah lalu semuanya akan datang bak sihir. 

Menurutku, tidak ada salahnya jika kita melakukan sesuatu kenakalan, selagi kita masih bisa mempertanggung jawabkan semuanya dan aku tidak menyulitkan orang lain, Ya kenapa tidak? dengan berfikiran; "Aku ingin terus usaha dan tidak mau melakukan kenakalan agar aku bisa bahagia diusia tua nanti " Menurutku malah semakin terpuruk kedalam keadaan tidak bahagia.

Begini, buku pelajaran dan sekolahmu tidak menentukan kesuksesanmu. Jadi keluarlah dan nikmati masa muda mu. 

Prinsipnya tidak salah, namun waktunya salah. Kalau dia mengatakan itu diusianya yang sudah renta mungkin itu akan menjadi nasihat paling manjur. Tapi kalau diusia yang masih 20-an mungkin itu terdengar membosankan. 


PS : dia (Ceweknya Reno ) orang kaya yang segala fasilitasnya sudah dipenuhi oleh orang tuanya, sedangkan kamu masih harus berjuang  untuk mendapatkan kebahagiaan.  

Uang dan mimpi pasti selalu berlawanan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ISI KEPALAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang