9. Jeffry

387 31 3
                                    

"Mas Edgar anjingnya pegangin dong! Ngikutin Ka mulu nih!"

Sore hari yang harusnya jadi waktu Dasha buat santai santai setelah suntuk sekolah online, malah kedatangan tamu tak diundang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore hari yang harusnya jadi waktu Dasha buat santai santai setelah suntuk sekolah online, malah kedatangan tamu tak diundang. Edgar. Temannya Bright. Masih tahap naksir Dasha tapi udah nggak direstui sama abangnya. Dia main ke rumah Bright sambil bawa Zello anjingnya.

"Itu tandanya dia suka sama lo dek." Bright yang duduk sambil main gitar ketawa liat adeknya jalan loncat loncat.

"Ya masa adek dikecengin sama anjing! Kenapa nggak sekalian babi coba!"

"Yaudah sama mas sini aja." Edgar tiba tiba nyaut sambil pasang pose kaya mau peluk.

"Ijik!" Kompak banget. Bright sama Dasha teriak depan muka Edgar.

-0o0-

"Permisi"

Karena tadi ada Edgar, gerbang rumahnya dibuka, jadi pas ada tamu, tamunya tinggal panggil lewat depan pintu rumah aja.

"Tamu Ka"

"Mas Edgar aja"

"Ardi. Tamu tuh"

"Lo aja nganggur, gue sibuk"

"Woy! Rumah sapa sih nih. Gue tamu malah disuruh nyambut tamu masa!"

Biarpun ngomong gitu Edgar yang awalnya tiduran langsung berdiri  nyambut tamunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biarpun ngomong gitu Edgar yang awalnya tiduran langsung berdiri  nyambut tamunya. Soalnya dia tau diri kok kesini cuma numpang ngemil, kan persediaan jajan rumah Bright banyak.

Dari ruang tengah, Edgar samperin ruang tamu di depan buat liat siapa tamunya. Eh ternyata ada cowok ganteng berdiri depan pintu sambil bawa buket bunga mawar pink. Ya Edgar samperin dong, udah firasat nggak enak dia.

 Ya Edgar samperin dong, udah firasat nggak enak dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa ya?" Tanya Edgar ke tamunya.

"Loh abang siapa ya? Bukan abangnya Dasha kan?" Tamunya malah nanya balik.

"Gue abang tukang bakso. Mau beri berapa mangkok lo?!"

"Dashanya ada?" Nggak ngewaro pertanyaan Edgar, si tamu malah balik nanya.

"Dih ditanyain, lo siapa dulu?!" Mulai emosi si Edgar.

"Saya Jeffry, mau ngajak Dasha jalan sebentar."

Nah kan, apa Edgar bilang. Rival beneran kan.

"Gaada! Dasha lagi capek abis sekolah online."

"Siapa sih mas, rame banget dari dapur kedengeran."

Karena penasaran, Bright sama Dasha keluar nyamperin Edgar.

"Hai Dasha, nih bunga buat kamu. Hari ini jalan bisa? Di taman deket komplek aja." Dengan nggak tau situasi banget Jeffry malah ngegass di depan dua pawangnya Dasha. Iya, Edgar mengabdi menjadi pawang kedua setelah Bright jadi pawang pertama.

"Heh lo siapa sih?! Dateng dateng nggak sopan banget!" Nah loh, Bright marah kan.

"Eh abang Bright ya, saya Jeffry bang mau ngajak Dasha main. Boleh bang?"

"Nggak! Pulang lo, udah gue bilang Dasha capek!" Masih nggak bisa slow Edgar kalo ngadepin rival.

"Maaf ya nggak aja, sama abang nggak boleh keluar sama orang yang belum kenal. Kata mama juga, anak gadis nggak boleh keluar sore. Apalagi kalo pulangnya malem, bahaya." Polos banget Dasha jawabnya, ajaran siapa sih :)

"Udah dijawab adek gue. Lo tau kan keluar lewat mana."

"Yaudah. Tapi bunganya diterima ya, lain kali aku main kesini lagi." Kalem sih ngomongnya tapi nyebelin banget :)

"Heh masih berani ya lo!" Ngegas lagi Edgar.

"Bunganya aku terima, tapi kamunya enggak. Jangan main kesini lagi ya, abang aku galak, aku juga gasuka main sama yang nggak kenal." Sip. Asli didikan mama Leonardi ini.

"Ya makanya kita kenalan, biar deket." Masih coba keberuntungan kayanya si Jeffry.

"Pulang lo!" Bright ini. Dia udah ngangkat kerahnya Jeffry. Nggak suka banget dia sama modelan kaya gini. Udah ditolak juga masih maksa adeknya.

"Abang, udah ih biarin nggak usah ditanggepin. Udah masuk aja yuk bang, mas Edgar juga masuk, nggak usah ikut ikutan."

Setelah nglepas cengkraman tangannya di kerah baju Jeffry, Bright langsung ngambil bunga yang dipegang Dasha, lalu dibalikin lagi ke Jeffry.

Habis itu Dasha, Edgar, sama Bright langsung masuk lagi ke dalem rumah dan pintu rumah ditutup. Nggak peduli lagi Bright sama si Jeffry Jeffry itu, mau pulang apa tidur depan pintu juga terserah.





Tbc.

Abangnya AdekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang