Aku senang kau kembali mengabari tentang apa yang kau rasakan saat itu
Dengan kalimat yang bias dibilang “tidak panjang”Namun kalimat itu membawaku kembali ke masa masa saat setiap topik pembicaraan selalu didampingi dengan canda, saat malam di isi oleh perbincangan hangat
Akhirnya aku kembali melihat kau menuliskan sebuah kalimat yang mengawali perbincangan yang tidak terlalu penting untuk di perbincangkan
Sungguh, itu yang aku rindukan
Seperti cahaya yang kembali menemani gelapnya malam