05 | Mysterious Man

3K 324 32
                                    

Shira mengerjapkan matanya dan menyesuaikannya dengan pencahayaan di ruangan ini. Ketika sudah berhasil melihat, Shira mengerutkan keningnya. Ruangannya berbeda, kenapa ini semua terlihat mewah? Shira seperti berada di rumah sakit elit. Apa jangan-jangan ia berada di ruang VIP?

Ketika hendak turun dari ranjang, tiba-tiba suster datang dan berlari ke arahnya. Wanita itu membantu Shira untuk tetap berbaring di sana.

"Anda tidak boleh ke mana-mana, Nona."

Shira berbaring dan menatap suster itu lemah. "Kenapa aku berada di sini? Bukankah ini terlalu mewah hanya sekedar ruang inap?"

"Anda berada di ruangan VIP, Nona."

Shira melotot dan bangun sembari meringis ketika rasa pening di kepalanya terasa. "A-apa?"

Suster itu mencatat perkembangan tubuh Shira. Setelah selesai, wanita itu mengatakan agar Shira untuk memakan buburnya dan minum obat. Kemudian menatap punggung suster yang mulai menjauh dari pandangannya. Ia bergerak gelisah di atas ranjang dan menggigit ujung bibirnya. Dipegangnya kepalanya itu dan mengusap rambutnya ke belakang. Hatinya berkecamuk karena memikirkan biaya rumah sakit ini. Ia tidak mengerti kenapa dirinya berada di ruang inap kelas atas.

"Akan kubayar pakai apa nanti?" gumamnya.

Hingga tiba-tiba ada seorang wanita seumurannya yang memakai pakaian serba hitam masuk ke dalam ruangannya. Shira mengerutkan keningnya dan bergidik ngeri melihat wanita itu berjalan mendekatinya. Ekspresinya menunjukan kepanikan di sana, sungguh, Shira sangat ketakutan. Bagaimana jika wanita itu bermacam-macam kepadanya?

"Anda sudah bangun, Nona?" tanyanya.

Shira hanya mengganggukkan kepalanya dan memegang erat selimutnya. Ia masih tidak tahu siapa wanita di depannya ini. Kedatangan wanita itu sangat tiba-tiba dan membuat Shira was-was.

"Anda tidak perlu takut. Saya adalah bawahanmu."

Shira mengerutkan keningnya. "Maksudmu?"

Wanita itu tersenyum. "Anda bisa memanggil saya, Jessie. Saya datang untuk menjemput Anda."

"Tunggu, kau baru saja mengalihkan pembicaraanku."

Wanita itu membungkukkan tubuhnya. "Maaf, Nona, hanya ini yang bisa saya katakan."

Shira mengerutkan keningnya, ia tidak mengerti dengan semua ini. Ruangan kelas atas dan wanita misterius? Apa yang sebenarnya terjadi? Helaan napasnya terdengar dan mencoba memahami ini semua.

"Aku tidak mengerti."

Wanita itu hanya tersenyum dan terdiam sembari menatap Shira lekat. Ia tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari mulut Shira.

"Baiklah, jika kau tidak mau memberitahuku. Setidaknya tolong jawab satu pertanyaan dariku." Shira mengusap wajahnya gusar. "Siapa yang membawaku ke tempat ini?"

"Mr. Kim yang membawa Anda ke sini, Nona."

Shira terdiam dan sedang berpikir. Apa-apaan ini? Hanya marga saja yang wanita ini katakan. Apakah ada seseorang yang mengincarnya dan ingin melakukan yang tidak-tidak? Shira turun dari ranjang sedikit panik.

"Apa yang akan Anda lakukan, Nona?"

"Aku ingin keluar dari tempat ini, semakin lama aku di sini, semakin banyak pula biaya yang aku keluarkan." Shira menatapnya bingung karena sebenarnya ia ketakutan.

"Mr. Kim sudah menanggung itu semua. Anda tidak perlu memikirkannya, Nona."

"Apa? Kenapa?"

"Anda tidak perlu mempermasalahkan hal itu, Nona. Jadi, Anda sekarang diam saja di sini."

Shira menurut dan tetap duduk di ranjangnya. Ia melihat bahwa wanita bernama Jessie itu mengangkat sambungan telepon. Ia semakin tidak mengerti, kenapa ada orang yang mau menanggung ini semua? Aneh.

He's (not) Cruel Husband ✔ [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang