warning: terjadi percepatan waktu, mohon dipahami dan dimengerti ya guys! dinikmati aja yes!HEPI READING!
✨✨
Beberapa bulan berlalu,
"Gimana persiapan lo berdua?" Ali bertanya, sembari melempar hoodienya ke dekat Arga dan Langit, lalu ia duduk di tengah-tengah keduanya.
Langit yang lagi mabar di ponsel mendongak menatap abang iparnya sebentar, "Hampir 95% lah bang. Tinggal sebar undangan ke keluarga aja si, terutama keluarga Abel yang di Ambon belum katanya."
"Nunggu opa oma datang ke Jakarta dulu kan?" Tanya Ali lagi.
"Yoii bang, kata mama si lusa udah pada datang."
Ali mengangguk, menoleh ke Arga, "Kalau lo gimana? Aman bos semua?"
"Aman dong boss. Udah hampir 100%, tinggal tunggu hari H aja. Doain ye bang, biar lancar acaranya. Bisa nyusul lo punya buntut empat." Kata Arga sembari terkekeh.
"Iye dah Ar, gue doain biar cepet dapet. Satu lusin dah kalau perlu hahaha."
"Gila lo bang, pabriknya gak menampung banyak kayanya haha."
Langit mendelik, "Bahasa lo berat nyet! Gue aduin Sephora ye,"
"Yee jangan. Bocor banget congor lo emang!"
Ali hanya terkekeh. Ini yang boys lagi ngumpul di markas, sedangkan yang girls lagi pada makan di luar, eitss tentu kalau girls bawa anak-anak.
"Ini pada kemana dah? Kok cuma ada lo berdua?" Ali celingak-celinguk.
"Noh pada di dapur. Mau masak makanan katanya, bang Iyen tadi bawa makanan, tapi makanan mentah semua. Kan anjayy ya. Mana gue laper banget, lama euy nunggunya." Ini Langit lagi curhat ya gengs.
"Lebay goblok, Ngit." Cibir Arga.
Selang lima menit kemudian, Samudra, Kevlar, Rien, Gavare dan Nata datang dengan grasak-grusuk. Masing-masing membawa nampang yang berisi piring makanan dan tentunya ada minuman serta cemilan pula. Ini gak tau ada angin apa mereka bisa nginjak dapur. Eum, efek bapak kepala rumah tangga kali ya.
Mereka yang baru saja kembali dari dapur, meletakan makanan di atas karpet, di lantai. Mau makan lesehan aja katanya. Ini boys berasa masih bujangan ya.
"Kapan dateng lo? Tau-tau udeh ada disini aja batang idungnya." Kevlar menoyor kepala Ali. Tadi ngajak bareng karena lagi sama-sama menginap di rumah papi Vano, tapi si Ali ngacir duluan gak tau kemana. Prilly aja pergi keluarnya bareng Kaylee dan anak-anak.
Ali nyengir, "Barusan. Gue mampir bentar tadi ke rumah temen, makanya gue ninggalin lo."
"Sialan emang lo jadi abang ipar."
Yang lain sudah duduk lesehan di bawah. Sudah siap menyantap makanan, yang emm entah apa rasanya karena yang masak itu boys.
"Sini dah makan, gak usah bacot lo berdua nyet." Kata Rien, mengajak Ali dan Kevlar makan. Keduanya langsung duduk bergabung. Menyantap makanan itu bersama, tentu masih tetap beradu bacot. Apalagi yang didebatin itu hal gak penting. Sangat tidak penting. Seperti sekarang lihat Samudra sama Nata lagi rebutan paha ayam.

KAMU SEDANG MEMBACA
TPB Season 2 (COMPLETED)
FanfictionA Perfect Boyfriend is a guy who makes you smile and be happy! 💃 The Perfect Boyfriend Season 2💃