kiara bertemu dengan alam saat memasuki tahun pertama ajaran SMA. melihat alam yang duduk terjatuh disamping sepedanya. saat itu hujan turun begitu deras, minke dan kiara menyelamatkan laki laki malang dengan luka memar di sekujur tubuhnya.
dengan bantuan ayah dan ibunya, kiara menatap alam nanar saat laki laki itu menceritakan insiden kala itu. ide minke mengajak nya menepi ke rumah untuk memberi bantuan.
berita soal keluarga alam menyebar cepat di kota tersebut, menjadikan laki laki itu murung dan sedih. bagai mayat hidup, napasnya terasa sia sia.
soal kejahatan ayahnya, beserta kematian ibunya. alam melewatinya dengan pelan namun menyakitkan.
tepat kemarin, saat alam dan kiara sama sama berada di semester 4. keduanya berbicara untuk pertama kalinya setelah hampir 5 tahun saling mengetahui tanpa mengenal.
"ki, cowo yang dulu kita temuin di jalan itu pindah ke rumah lama nya lagi ya?" tanya minke pada adik perempuannya yang kini sedang mengupas beberapa buah
"iya"
"namanya alam"alam menceritakan banyak hal dan juga alasan kenapa ia mau pindah kembali ke rumahnya tersebut, iya. saat keduanya makan bubur bersama kemarin
"oh, yang dulu smp sama kamu? sma juga?" tanya nya lagi
kiara mengangguk, memang keduanya selalu berada di satu sekolah yang sama.
"sekampus lagi mas, cuma beda fakultas" ucap kiara
"kenapa ya dia mau balik ke rumah lamanya"
"ngga tau"
"kok mas jadi kepo""penasaran aja, dia kan pasti punya trauma sama masa lalunya. tapi kenapa malah jemput tarumanya ya" ucap minke
"kata mas, trauma itu harus dihadapi. takut juga harus dilawan"
"kapan mas ngomong kaya gitu?"
"dulu, ah udah deh mas jangan suka ikut campur urusan orang. mending sana cari pacar"
"dih dih dih, ngingetin cari pacar"
"lo terakhir putus sama tali puser loh ya" jawab minke"astaghfirullah kamu ini berdosa banget" ucap kiara
"gue tungguin lo tahun ini dapet pacar, kalo ga dapet udah lo noop bgt lo" alam menjauhkan dirinya dari kiara
"minkeeeeee!!!" teriak kiara kesal.
"astaga kenapa ribut mulu" ucap ibu kiara yang baru saja datang tak lupa ia menutup telinganya selepas kiara berteriak begitu kerasnya.
"mas nyebelin"
"ngatain mulu" jawab kiara kesal, ia bahkan tidak lagi melanjutkan kegiatan potong buah nya."ya bener kata kakak kamu"
"cari pacar ki, kamu udah 20 tahun""tuh kan ibu juga ikut nyebelin" ucap kiara
ibunya hanya tertawa, di bantu suara nyaring yang ikut tertawa dari ruang tengah. siapa lagi kalo bukan minke sumbernya.
"kamu kenapa ngga cari pacar?" tanya ibunya.
untuk satu pertanyaan ini, kiara sudah paham betul maksut dan tujuannya.
"apa sih, pacar mulu yang ditanyain" jawab kiara
"jangan di biasain kiara"
"kaya kamu lagi di janjiin nunggu seseorang aja, iya kalo yang kamu tunggu jelas mau sama kamu. kalo ngga?" ucap ibu kiara sambil mengupas wortel.kiara memikirkan ucapan ibunya barusan, dari sore hingga malam hari. ia bayangkan, banyak sekali tahun ia lalui untuk menunggu alam menyapa terlebih dahulu. ia rasakan, sudah banyak sekali hati yang ia lewati hanya karena ia mau alam dan bukan orang lain.
lamunanya buyar mendapati suara iyas yang menggema di seluruh rumahnya.
"kiara, di panggilin juga" ucap ayas saat baru saja datang
"lah tinggal masuk doang ribet amat"
"di bukain pintu sama ibuk?" tanya kiara"sama mas minke hehe"
"hehe ganteng banget gaboong""dih minke ganteng? buka mata lihat beneran"
"bentukan kaya minke lo bilang ganteng?""kiara, gue bisa denger" ucap minke dari kamarnya yang letak nya persis disamping kiara.
"tutup pintunya deh yas"
"gue lagi benci banget sama kakak gue""kenapa?" tanya ayas
"sebel aja, masa gue dibilang jomblo"
"kan gue single ya"ayas menepuk jidatnya sendiri "lo ga jomblo lo juga ga single tapi lo tuh goblok"
"goblok nungguin orang yang bahkan ngga pernah tau kalo lo suka sama dia""lo nikah sana sama mas minke"
"sama sama nyebelin" jawab kiara kesalayas hanya tertawa, bahkan gadis itu senang sekali jika harus menikah dengan minke. laki laki yang jarak usianya hanya 3 tahun dengan nya.
"tapi ki, menurut gue omongan gue tadi lo cerna deh. serius gue lagi ga ngejek lo kok"
"gini ya, lo suka sama alam tuh udah lama banget dari jaman sma" ucap ayas yang begitu tau soal teman nya tersebut."waktu sma lo skip banyak banget cowo, karna yang lo mau cuma alam dan waktu kuliah tetep lo lanjutin suka sama dia?"
"lo inget waktu abian dulu sempet deketin kalian kan? waktu itu alam juga biasa aja" lanjut ayas"lo kesini cuma mau bilang itu?"
"keluar sana, pintu ada disitu" ucap kiara"ini namanya girls talk bego" bela ayas
"ya terus?"
"ya terus? lo ngga ngerasa? alam emang ga pernah suka sama lo" ucap ayas final.
hati kiara begitu sakit mendengar perkataan ayas yang memang begitu benar. sial, sudah 6 tahun lamanya.
"gue kemarin ketemu sama alam" ucap kiara
"lah"
"pokonya ketemu, gue sempet ngobrol"
"dan gue rasa gue masih punya peluang yas""lah"
"tapi yas, alam ngga pernah berubah dari dulu"
"dia tetep aja tuh keliatan murung""lah"
"lah mulu lo ga asik"
"ya kaget aja, kenapa kalian tiba tiba ngobrol"
"terakhir kali kalian ngobrol kan waktu acara graduate sma kita" ayas tertawa"KALO URUSAN WAKTU ITU LO NGGA PERNAH LUPA YA YAS" ucap kiara
ayas tertawa soal hari dimana kiara mengajak alam mengobrol untuk pertama kalinya saat keduanya merayakan acara kelulusan. Kiara mengajak alam mengobrol di malam itu, namun mengenaskan. Alam memilih menghindar daripada menanggapi obrolan gadis tersebut
ayas menepuk pundak kiara "semua nya ada di lo, perasaan lo hati lo pikiran lo semuanya bukan hak gue yang atur kok, gue bakal tetep suport kegoblokan lo" ucap ayas mengangguk
"semangat"