Seorang perempuan dengan terburu-buru memakai sepatu putihnya. Ia membuka sebuah aplikasi di ponsel lalu menekan tanda panggil salah satu kontak dan meletakan pada telinga kanannya.
"Bang bang bang anterin gue dong!"
"ANJIR YURIIII. GUE LAGI MAEN PABJI JADI MATI!" Keluh seseorang dari sebrang telepon.
Yuri menjauhkan ponsel dari telinganya. Lalu menempelkannya lagi, "Anterin gue makanya, darurat banget iniiii." Ia masih berusaha mendapatkan tumpangan gratis.
"Hah darurat kenapa? Yaudah tunggu, 5 menit nyampe." Laki-laki itu langsung memutuskan panggilan.
Sambil nunggu jemputan, Yuri mengecek lagi barang bawaan yang ada di tote bagnya. Jaga-jaga takut ada yang ketinggalan. Dirasa sudah lengkap ia langsung ke depan rumah.
Tak lama sebuah motor metik berhenti di depan rumah Yuri. Terlihat seorang laki-laki membuka kaca helmnya.
"Lama bener bang" Yuri menghampiri laki-laki itu sambil memakai helm. Ia langsung naik ke atas motor.
Si laki-laki hanya mendengus kesal. "Ngomen mulu netijen. Btw pegangan gua mau ngebut."
Selama di perjalanan si pengemudi motor meluapkan rasa kesalnya pada si penumpang. Tapi ia masih tetap fokus untuk mengendalikan motor.
"Lah katanya darurat? Ko malah ke mall?" Tanya laki-laki itu heran, setelah menghentikan motornya di depan lobby sebuah bangunan besar.
Yuri turun dari motor lalu melepaskan helmnya. "Iya darurat gue mau ketemu Yena sama Chaewon. Biasa girls time."
Laki-laki itu melotot tak percaya. "Bangke Yuri! Gue kira darurat karna nyangkut soal nyawa atau apa kek yg lebih penting." Sementara itu Yuri hanya senyum tak berdosa.
"Stttt berisik. Makasih Bang Yedam babu kesayangan gue. Nih gue nitip helm yaaaa. Bye!" Yuri memberikan helmnya ke Yedam dan langsung masuk kedalam mall.
🌹💎🌹💎🌹
Sudah 20 menit Jaehyuk mengelilingi jajaran rak berisi buku. Mengambil satu buku, dilihat apakah menarik atau tidak lalu menyimpannya lagi.
Sejauh ini belum ada buku yang bisa membuatnya penasaran atau tertarik. Kakinya terus berjalan, matanya tetap terfokus pada buku-buku.
Sampai akhirnya...
Bugh
Laki-laki itu menabrak seseorang. Ah lebih tepatnya perempuan yang sedang jongkok melihat buku novel yang ada di rak bawah. Perempuan itu terduduk dan buku yang dipegangnya ikut terjatuh.
Keduanya sama-sama kaget. Jaehyuk refleks menengok. Sementara perempuan itu meringis nahan sakit.
"Eh sorry sorry ga liat ada orang" Jaehyuk meminta maaf, ia ikut jongkok mensejajarkan posisinya dengan si perempuan.
"Iya di maafin mas. Yaudah saya permisi." Pamitnya pada Jaehyuk.
Perempuan itu jalanan ke kasir sambil menahan sedikit rasa sakit di bokongnya. Mungkin itu karma, begitu pikirnya.
Ketika ia akan mengeluarkan dua lembar uang berwarna biru, tiba-tiba ada yang lebih dulu memberi kartu debit dan buku pada penjaga kasir.
"Sekalian dibayar sama punya saya ya mas."
Perempuan itu menoleh ke samping. 'Orang yang tadi?' Ia langsung sadar.
"Eh ngga usah mas saya bayar sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Lagi |Yuri x Jaehyuk| - [On Going]
Fanfiction"Kalo berkali-kali ketemu sama satu orang tanpa disengaja, apa masih bisa disebut kebetulan?"-Yuri "Ini takdir baik apa buruk ya?"-Jaehyuk