Jadi begini cerita tentang gue ketinggalan pesawat itu.
Gue udah capek capek melakukan perjalan dari New York ke Jeddah buat transit. Total perjalanan 11 jam. Bayangkan, 11 jam! Cuma buat transit. Nah gue pun menunggu di longue, karena itu tempat paling mudah. Gue pun duduk manis di longue sambil minta tolong orang di deket gue buat memasukkan password wifi ke ponsel gue. Meski sinyal wifi-nya timbul tenggelam gue tetap bersyukur karena bisa menghubungi mama dan papa. Gue langsung ngasih kabar kalau gue udah mendarat dengan selamat di Jeddah. Alhamdulillah.
Gue duduk santai, saat ingin ke toilet, gue sempat kebingungan karena toilet di longue rusak. Bahkan setelah tanya ke tiga orang jawabannya berbeda beda . Orang terakhir yang gue tanya menjawab kalo toilet perempuan ada di dalam ruangan *sambil menunjuk toko Duty Free* Gue pun berpikir masa sih toiletnya ada di dalam Duty Free?? Karena cukup malas akhirnya gue berniat pakai toilet di pesawat aja nanti.
Setelah duduk terdiam beberapa saat , gue coba liat-liat papan penerbangan yang ada disana. Betapa kaget dan tercenggangnya gue saat mendapati penerbangan ke Jakarta tertulis : DEPARTURED! YA ALLAH, gue ketinggalan pesawat! Gue mendadak lemas pusing dan ngak tau harus beruat apa. Kalaupun menghubungi mama papa juga percuma mereka sudah tidur karena ini sudah dini hari di Jakarta . Akhirnya gue pasrah. Gue meyakinkan diri bahwa Allah akan kasih jalan keluarnya, gue terus berdoa. Gue berusaha menenangkan diri karena gue hanyalah miny tiny little girl yang berada di bandara Jeddah, yg ditinggal pesawat, dan kondisi bandara mulai sepi. Gue mau nangis, tapi gue berusaha tegar.
Gue kebingungan mencari gate karena di boarding pass nggak ada keterangan gate berapa. Ternyata gate -nya berada di dalam Duty Free! Gue baru ingat ucapan seorang bapak beberapa jam lalu. Sesaat gue menyesal, kenapa gue nggak menuruti perkataan bapak itu? Huft.. Ah ya sudahalah. Gue segera lari ke dalam toko Duty Free. Sesaat mendekati bapak bapak yang sepertinya orang Arab --- gue langsung bertanya "Jakarta? Already gone?"
Eh si bapak malah jawab "Of course! What time is it! Don't you have a watch eith you?!" Glek. Pingin marah, tapi emang gue yg salah. Harusnya ada pengumuman lewat suara gitu, ya.. Arghh, itu nggak ada sama sekali.
Gue memutuskan untuk ters kedalam Duty Free, kemudian bertanya kpd seorang penjaga kasir. "Jakarta? Already gone?" tanya gue dengan muka cemas. Tak disangka-sangka, orang itu malah menjawab, "Wirda, ya?" Wah! kok bisa tau nama gue? KOK BISA? (Eh,, Alhamdulillah harusnya -_-)
Kak Mannan namanya, lelaki muda yang bersedia menolong gue. Lalu ada Pak Deni yg turut membantu. Masalahnya gue sendirian dari Amerika ke Indonesia. Nggak terbayang sebelumnya, melakukan perjalan sepanjang itu. Meski gue udah dibantu oleh orang-orang tadi, urusan masih sangat rumit. Pihak A melempar tanggung jawab ke pihak B, pihak B ke C, dst. Setelah semuanya selesai akhirnya gue bisa menghela nafas lega dan bisa pulang ke Indonesia dengan aman.
Kak Mannan bisa mengenali gue karena katanya calon istrinya ngefans sama gue (aduh, jadi malu, padahal gue belum bisa berbuat apa-apa yang membanggakan). Selain itu, beliau sering datang ke pengajian bulanan papa di istiqlal.
Dirumah..
"Gimana kalo itu bukan manusia, pa? Melainkan malaikat yang sama persis menyerupai manusia?". Tapi gue langsung berpikir lagi "Ah, kayaknya manusia beneran, kok. Orang kakak nyimpen nomor whatsapp-nya hehe"
"Loh, bukannya malaikat Allah bisa melakukan apa saja? yang mungkin diluar dugaan kita..
KAMU SEDANG MEMBACA
Reach your dream by wirda mansur
RandomHi semuanya.. disini aku mau ngasih bocoran tentang bukunya kak Wirda Mansur yang berjudul reach your dream.