prolog

564K 11.9K 1.9K
                                    

baca ini dulu👇

budayakan baca sinopsis sebelum membaca cerita aku!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

budayakan baca sinopsis sebelum membaca cerita aku!!

Wanita yang tengah hamil itu sedang menyiram bunga-bunganya di halaman depan rumah. Meskipun ada asisten rumah tangga di rumahnya, ia lebih suka melakukan hal itu sendiri.

Tanpa sengaja matanya menatap ke luar pagar, dimana rumah seberangnya yang tadinya kosong, kini terlihat banyak orang-orang yang sedang memindahkan banyak barang.

Naomi mengedikkan bahunya acuh. Ia mengelus perut besarnya dengan pelan dan merasakan kalau bayi di dalam perutnya bergerak.

"Ngapain?" tanya David, suami Naomi.

"Nyirem bunga." David mengangguk kecil kemudian menatap ke rumah di seberangnya yang mungkin sebentar lagi tidak akan kosong.

"Di depan mau pindahan tuh. Kira-kira orangnya kayak gimana ya?" tanya Naomi.

David merangkul bahu istrinya yang masih asik mengarahkan selang ke bunga-bunga di depannya. "Semoga orang-orang yang bener."

Naomi kembali melihat ke seberang rumahnya dan tanpa sengaja matanya bertubrukan dengan seorang wanita cantik yang juga sedang hamil. Mereka bertatapan lama, hingga Naomi berteriak heboh.

"FANIAA?!!"

Wanita yang dipanggil Fania itu memiringkan kepalanya dan seolah teringat sesuatu, ia menunjukkan reaksi yang sama dengan Naomi.

"NAOMII?!"

David yang masih terkejut karena teriakan istrinya yang tidak main-main itu menoleh ke depan dan menemukan wanita yang wajahnya terlihat familiar.

Naomi melempar asal selangnya dan berjalan cepat keluar pagar. David mengikutinya dengan cepat, takut wanita yang sedang hamil itu terjatuh.

"Ihh udah lama banget ga ketemu." kata Fania sambil memeluk Naomi erat.

Keduanya adalah sahabat semasa kuliah. Dulu, Fania dan Naomi satu jurusan. Setelah lulus, Fania pindah ke New York dan Naomi menetap di Jakarta.

"Kangen."

"Eh, sama-sama lagi hamil!" seru Fania. "Berapa minggu?"

"Tiga-empat."

"Ihh samaa! Tapi aku tiga-lima mau tiga-enam sih."

Kemudian Fania melirik David yang berdiri tidak jauh. "Ga nyangka kamu beneran nikah sama David."

Naomi tertawa kecil. Ia dan David memang sudah berpacaran sejak kuliah tahun terakhir.

"Kamu nikah sama siapa?"

"Bule. Ketemu di New York waktu itu."

"Pasti anaknya nanti cakep. Eh, cewek apa cowok?" tanya Naomi.

"Cowok." jawab Fania sambil tersenyum.

Anna and AdrianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang