...16 Tahun silam...
Ada yang berbeda pada pagi ini dikeluarga Traipipattanapong, bukan karena ada yang berulang tahun atau mereka yang akan berpergian piknik
Tapi yang berbeda pagi ini adalah, satu satunya anak mereka yang akan memasuki lingkungan sekolah keduanya
Iya lingkungan 'sekolah dasar'
KANA,,itu adalah panggilan sayang orang tuanya, pemuda kecil yang lebih memilih menonton bola barsama ayahnya dari pada bermain sepeda roda empatnya barsama temannya diluar rumah
Kana kecil yang kini menggenggam erat tangan ibu nya, berharap ibu nya tau seberapa tak ingin nya ia ditinggal pergi saat ia sekolah
"Kana, dengar kata ibu" ucap wanita cantik bergaun biru muda sambil berjongkok menyamai tinggi putra nya
"Kana hari ini bersama ibu guru dulu ya, didalam sana ada banyak teman baru kana, kana harus baik pada semua teman-
-maafkan ibu yang tak bisa menunggu kana saat belajar nanti, tapi nanti ibu akan menjemput kana dengan tepat waktu, ibu berjanji"
Pemuda kecil itu tau, bahwa ibunya harus segera pergi untuk bekerja bersama ayahnya yang sedang menunggu di mobil
Tapi ia tidak tau, mengapa rasanya ingin selalu bersama ibu dan ayahnya hari ini...ia tidak mau ditinggal
Tak jauh beda, ibu satu anak itu pun sama tak mengerti mengapa berat sekali meninggalkan putra nya, padahal ia tau bahwa ada ibu guru yang akan menjaga putra nya dengan baik
"Kana tidak boleh menangis yaa..kalau menangis nanti ibu ayah ikut menangis, kana kan anak hebat, ibu janji, nanti saat pulang sekolah, kita mampir di toko es krim favorit kana yaa-
-tapi kana juga harus janji sama ibu, kalau kana harus jadi anak hebat yang tidak merepotkan ibu guru, baik juga pada teman-teman nanti, dan jangan lupa untuk tidak menangis-
-karena walaupun ibu ayah tidak menunggu kana, ibu ayah selalu ada didalam hati kana, dan selalu bersama kana-
-ibu harus pergi sekarang, kana masuk ya kedalam kelas, bye bye sayang"
Kecupan dikening dan lambaian tangan menjadi perpisahan mereka
Iyaaa
Perpisahan
KANA..IBU..AYAH....
•
•
•
•
•...Gulf in Normal time...
Sudah 16 tahun aku hidup tanpa rumah
Bukan..
Bukan tentang ruangan persegi beratap, bukan pula tentang benda-benda yang mengisi sudut-sudut ruangan
Ini tentang mereka..
Tentang ayah ibu yang tak menyambutku lagi saat aku kembali dari sekolah
Tentang ayah, yang tidak lagi menonton bola bersamaku dikursi putih depan televisi
Dan tentang ibu, yang lupa membelikanku es krim padahal ia sudah berjanji
Rasanya seperti hidup didalam labirin yang sepi, sendirian, dan suasana sekeliling yang memuakkan
Kejadian itu masih tersimpan rapih di hidupku, mental yang hampir rusak karena terkikis perlahan, kebahagiaan yang hilang dalam satu kejap, dan perpisahan yang tidak akan pernah terlupakan
Katanya perpisahan tanpa lamabaian tangan itu sangat menyakitkan, tapi perpisahanku dengan lambaian tangan dan mengapa rasanya sangat menyakitkan juga?
Sembari aku mengutuk takdirku yang menghilangkan orang-orang yang aku sayangi dan menjadikan nisan sebagai saksi bahwa hidupku telah terkubur bersamanyaa
Dan banyaknya bekas sayatan benda tajam dilenganku seolah pertanda bahwa Tuhan sedang bercanda dengan hidupku..
Tapi..
Malam ini, ketika aku rasa sayatan itu masuk terlalu dalam, darah yang sudah merubah warna bajuku, dan suara tangisan ditengah kesadaranku
Mampu membuatku tersadar...
Bahwa tuhan ingin aku menempati janji pada ibu, aku anak hebat
Bahwa tuhan ingin aku melihat, aku dikelilingi orang-orang yang menyayangiku
Bahwa tuhan ingin menggantikan kematian dengan kehidupan yang baru..
Kini, ditempat ku berbaring
Aku melihat sekeliling ruangan yang didominasi warna putih, dua orang yang tidur lelap di satu-satunya sofa diruangan ini (mild dan boat) sahabatku dalam 2 tahun ini
Dan, laki-laki yang tertidur dikursi samping ranjang ini sambil menggenggam tangan berinfus ku (krist) orang yang selalu menganggap aku putranya
Membuat aku yakin, bahwa Tuhan tidak sedang bercanda dengan hidupku...
"Ibu ayah, maafkan kana yang tak bisa berhenti untuk menangisi kalian-
-Ibu ayah, maafkan kana yang masih melukai diri dan pasti membuat ibu ayah sedih-
-ibu ayah, maafkan kana yang lupa kalau kalian ada dihati kana, dan selalu bersama kana-
-ibu ayah, kana akan menjalani hidup yang baik-baik saja walaupun lambaian tangan ibu masih menyakitkan diingatan kana-
-ibu ayah, tolong bahagialah disana, demi kana yang disini, dan tolong sampaikan pada tuhan, jangan biarkan kana kehilangan siapapun lagi-
-ibu ayah, di tepat umur 21 tahun ini kana berjanji akan bahagia, dan seperti janji kana pada ibu, kana akan menjadi anak hebat-
-ibu ayah, selamat malam, doa kana akan selalu bersama kalian"
Langit malam dengan pernak pernik bintang, dan rembulan yang bersinar terang seolah pertanda, ayah ibu Tuhan sedang mendengar doa anak serapuh dandelion...
•
•
END
•
•Ini baru tentang Kana
Dan ini baru permulaan
Hehe maaf kalau gak ngefeel, soalnya gak suka bayangin kana tersakiti
Jadi selamat membaca
Bai bai..
See you next..
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion | MewGulf
Non-FictionUntuk kamu pemilik mata selembut dandelion, bolehkah aku seorang yang serapuh dandelion mencintaimu?? -Mew Untuk kamu pemilik hati sekuat dandelion, bolehkah aku seorang yang tak seindah dandelion mencintaimu?? -Gulf Open 2- september-20 Close -??