1.

26 6 1
                                    

Chareeze Cenora atau sering dipanggil Caca. Anak manja dan ingin semua permintaanya dikabulkan. Caca mempunyai adik yang bernama Abraham Raynald. Abra mempunyai sifat kebalikannya dengan Caca. Dia anak yang tanggung jawab dan disiplin. Mereka beda 1 tahun. Dan sekarang menjadi satu SMA Garuda. Sekolah ternama di Jakarta. Walaupun sekolah itu ternama tetapi otak Caca limid.

Mengapa Caca bisa masuk disekolah itu?!!

Really Caca anak pemilik skolah coy!!

"Bundaaaaaaaaaaa" suara cetar Caca yang bisa didengar sampai halaman depan.
Semua orang yang ada di rumah panik dan segera menuju kamar Caca. Baik itu Ayah, Bunda, Abra, serta para asisten rumah tangganya pun ikut masuk ke kamar Caca.

Loh kok pada dateng ke kamar Caca semua sih? batin Caca

"Ada apa nak ?" suara bak ibu peri, siapa lagi kalau bukan bundanya.

Aduh harus bilang apa gua?!! Caca kebingungan sendiri, karena malu.

"Emm, a-ak-aku ngompol bundaaaaaa" suara gugup Caca berubah menjadi rengekan bak seorang bayi minta asi.

"Astagfirullah kak, nggak malu sama tubuh lo yang tinggi apa? Udah gede juga ngompol. Ish!!" Abra menatap kakaknya itu jijik.

Semua orang disini memandang Caca sambil menahan ketawa. Gimana nggak ketawa coba, umur yang hampir nginjak 18 tahun ngompol?? Hahhahhaha

Mimin nulisnya sambil ketawa gaes

"Ayah, lihat tu pada ngetawain aku. Kan jadi sebel." adu Caca sambil megerucutkan bibirnya.

"Gimana nggak ketawa Ca, kamu ini dikira ada apa nggak taunya cuma ngompol. Kamu nggak buang air kecil dulu ya tafi malam?" tanya sang ayah kepada putri kesayanganya.

"Nggak, aku tadi malam ketiduran nonton drakor! Bibirnya masih mengerucut sampil melipat tanganya di depan dada.

"Kamu ini kebiasaan, jangan tidur malam malam sayang, nggak baik buat kesehatan kamu" bundanya sambil mengelus rambut Caca.

"Iya bunda. Terus ini gimana bundaa, Caca nggak tahan kalau basah kaya gini." rengekan Caca

"Cuci sendiri! Siapa suruh ngompol. Harus tanggung jawab dong!!" suara ngegas adik jahilnya.

"Ishhh masa inces harus cuci ini semua?? Nggak mau ahh. Nanti kalau tangan Caca kasar gimana? Kalau fans Caca lihat gimana?? Bisa bisa followers aku bisa turun." Caca sambil membayangan kalau fans Caca tau dia cuci sprei.

"Halah followrs dikit aja gazaa" Abra sambil mengibaskan tanganya.

"Sekate-kate lo. Followrs gue tu jutaan yaa. Emang elo followrs cuma 1ribu doang. Cihhh." Caca tidak mau kalah

"Yang penting gue ganteng." jawab Abra santai.

Caca males menanggapi omongan adik tuyul bahlulnya itu. Kalau ditanggepi sampai adzan mahgrib nggak kelar kelar.
Ayah, bunda dan asisten rumah tangga hanya menjadi pendengar setia sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Sudah sudah nggak usah ribut, nanti biar mbk surti yang cuci. Sekarang kalian mandi. Udah jam 06.15 tuhh!!" perintah bunda kepada anak anaknya.

"Iya bundaaa" Jawab Caca dan Abra kompak.

Nggak kerasa mereka semua di kamar Caca selama 15 menit. Dan sekarang satu persatu keluar kamar Caca. Caca pun mandi.
Setelah menyelesaikan ritual mandinya, caca merias diri di depan cermin. Cuma bedak bayi dan liptint yang Caca gunakan. Caca menggunakan liptint agak tebel sedikit. Setelah itu ia memasukan bedak dan liptint ditasnya. Jangan kaget, hampir seluruh siswa membawa alat alat kecantikah. Bahkan ada yang membawa bluson,airlyner,sampai catokan rambut juga dibawa. Dan jangan lupakan cermin. Itu nomer satu. Qiqiqi.

Setelah selesai Caca turun, disitu sudah ada ayah,bunda, dan Abra dimeja makan.

"Cihhh, lo mau sekolah atau mau nglenong neng?!!" Abra selalu nggak suka jika Caca dandan berlebihan

"Syiriq aja lo ogeb!" jawab Caca dambil menarik kursi disamoing Abra.

"Ca kamu mau sarapan pakai nasi goreng atau roti tawar aja?" tanya bunda.

"Emm, nasi goreng deh bun."
Bunda langsung mengambilkan nasi gorengnya. Tetapi baru sedikit bunda mengambilnya.

"Eh eh ehhh, roti tawar aja deh bun."
"Kamu ini gimana sih Ca?" tanya bunda sebel.
"Hehe berubah pikiran bun." sambil memamerkan giginya.
"Ambil sendiri kenapa sih kak, punya tangan juga nggak digunain" sengit Abra.
"Kan ditawarin bunda wle" Caca sambil memeletkan lidahnya.
"Sudah sudah. Lanjut makan nanti kesiangan lagi." sedari tadi bungkam akhirnya ayah angkat bicara.
Hening tidak ada yang berbicara. 5 menit sudah akhirnya mereka selesai sarapan.

"Abra jangan ngebut ngebut bawa mobilnya." peringatan bunda.
"Tenang bunda nanti kalau onyet ini ngebut Caca gibeng".
"Kalau lo mau gibeng gue, bakal gue piting lo"
"Udah udah!! Sana pada berangkat gih. Ntar telat lagi"

Merka berdua bun menyalimi tangan orang tuanya dan mencium pipinya.

"Assalamualaikum." kompak mereka berdua
"Waalaikumsalam." jawab ayah dan bunda

Mereka sudah pada naik dimobilnya.

"Anak kamu itu ributtt mulu ya bun."
"Ishhh anak kamu juga kali."
"Hehe iya deh. Ayah berangkat kerja dulu ya."
"Iya hati-hati di jalan ayah."

Bunda salim kepada ayah dan ayah mencium kening bunda.

"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
"Huft, udah pada pergi semua. Sekarang waktunya menjadi babu." bunda berdialog sendiri.
Meskipun ada asisten rumah tangga tapi bunda selalu membantunya. Maklum rumahnya bak istana. Kasian kalau cuma bi surti dan bi marni mengerjakan sendiri.

Oke gaes disini gue mau mengucapkan selamat membaca cerita tergaje. Karna gue baru pertama kali buat cerita. Kalau ada salah kata atau typo tandai ya. Eh iya jangan lupa tinggalkan bintang ya, oke?!!!

Follow @dscaaa_buyutleo


Chareeze CenoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang