O1. Pertemuan Setelah Hujan

48 1 0
                                    

Rintik hujan mulai membasahi bumi dan seisinya, lalu mulai bercampur dengan tanah dan menciptakan sebuah aroma yang nikmat untuk dihirup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rintik hujan mulai membasahi bumi dan seisinya, lalu mulai bercampur dengan tanah dan menciptakan sebuah aroma yang nikmat untuk dihirup. Saat itu aku sedang berteduh di sebuah halte bus sepulang sekolah. Terduduk diam dan menikmati hujan adalah kegiatan yang menyenangkan bagiku, karena aku menyukai hujan. Setelah beberapa saat, hujan itu mulai reda. Aku pun mulai beranjak dari kursi halte bus itu, lalu menghirup aroma tanah sebanyak-banyaknya dan meregangkan otot-otot ku yang mulai kaku karena terlalu lama duduk.

Saat aku hendak meninggalkan halte itu, ada sebuah motor menghampiri ku. Pemilik motor itu pun mematikan mesin motor nya tepat di sampingku, lalu membuka helm yang digunakannya. Aku merasa heran, mengapa orang ini berhenti disini. Sebelum pikiran ku mulai bertanya-tanya, laki-laki itu memulai pembicaraan terlebih dahulu.

"Lo mau pulang kan, gue anterin mau gak?"

Pertanyaan itu semakin membuat ku bingung, kenapa orang asing ini tiba-tiba ingin memberikan tumpangan untukku?

"Gausah gue bisa pulang sendiri"

"Ini udah mulai Maghrib, yakin pulang sendiri?, anak cewek pulang jam segini sendirian gabaik ntar diculik gimana?"

Akupun mulai menimang tawaran tersebut, namun aku ragu karena orang asing yang menawarkan itu.

"Tenang aja kita satu sekolah" ucap laki-laki itu seakan tau apa yang sedang aku pikirkan. Lalu aku melirik seragam yang digunakannya, ternyata sama dengan seragam ku.

"Yaudah deh lumayan gratis" ucapku memutuskan untuk menumpang pada orang ini tanpa pikir panjang.

"Nih helm nya" lalu aku menggunakan helm yang diberikan itu, tidak lupa meng'click' pengamannya agar aman. Lalu aku menaiki motor miliknya.

"Pegangan yang kenceng" ucap laki-laki itu sambil menarik tanganku untuk memeluk pinggangnya.

"Dasar modus" laki-laki tersebut pun terkekeh pelan. Selama perjalanan, aku memberikan arahan jalan menuju ke rumahku. Setelah sampai, aku pun menyodorkan helm nya dan tidak lupa berterimakasih.

"Makasih ya udah mau ngasih tumpangan"

"Iya, kapan-kapan kalau mau minta dianterin bilang aja--"

"--yaudah gue pulang dulu" ia pun pamit ingin pulang.

"Hati-hati ya!" teriak ku ketika sosok laki-laki tersebut mulai menjauh dan dibalas dengan acungan jempol. Aku pun tersenyum setelah itu aku tersadar bahwa aku tidak tau nama nya.

"Anjir lupa nanya namanya siapa" ucapku sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

"Yaudah lah besok tanya Evelyn aja" lalu aku melangkah kan kaki menuju ke dalam rumah dan beristirahat.

to be continue...

©nanayjaem

ᴘᴇᴛʀɪᴄʜᴏʀ; ʙʙʀɪɢʜᴛᴠᴄTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang