🐝 d u a 🐝

88 12 4
                                    

Sekitar 10 menit yang lalu bel masuk telah berbunyi. Semua siswa-siswi yang tadinya berada diluar kelas pun mulai memasuki kelasnya masing-masing meninggalkan koridor sekolah yang menjadi sepi.

“Masuk kelas gak nih?” Tanya seseorang pada temannya yang berjalan dikoridor.

“Masuk aja, sekarang pelajaran olahraga kan?” sahut salah satu temannya.

“Gimana, Sya? ikut masuk gak lo?” tanya orang itu lagi pada temannya yang sedang fokus dengan handphonenya sehingga menabrak bahu seseorang.

“Duhh kalo jalan pake mata dong, jangan asal nabrak bangsat!” omel Tasya pada orang yang menabraknya padahal jelas-jelas ia yang menabrak karena fokusnya hanya pada handphone. Yap, ketiga orang yang berjalan di koridor tadi adalah Tasya dkknya.

Sedangkan yang di tabrak pun merasa acuh dan pergi meninggalkan Tasya dkknya begitu saja. Tasya yang diperlakukan seperti itu pun langsung menggeram marah.

“Heh anjing! cari masalah lo sama gue!” teriak Tasya hingga menggema dikoridor yang sepi. Yang diteriaki pun seperti menulikan pendengarannya saja tidak peduli dan tidak berbalik sedikitpun.

Jessy dan Zella yang menyaksikan itu pun hanya diam menyimak, dirasa Tasya ingin menghampiri orang itu mereka pun langsung sigap mencegah Tasya.

“Udahlahh Sya, ga penting juga. Ayo ke ruang ganti”ajak Jessy.

“Ga penting lo bilang? Dia tuh perlu dikasih pelajaran, enak aja langsung pergi ga mau minta maaf dulu sama gue” ucap Tasya berapi-api.

“Kan yang salah itu lo, lo aja jalannya sambil mainin handphone kan?” Tanya Jessy.

“Kok jadi gue sih?!” Ucap Tasya tak terima.

“Eh udah dong kok jadi berantem sihh, ayo buruan ke ruang ganti katanya mau ikut olahraga” lerai Zella.

“hm” Jawab Tasya masih sedikit marah sepertinya. Mereka bertiga pun berjalan menuju ruang ganti untuk ganti baju olahraga.

∆∆∆

Setelah selesai memakai baju olahraga Tasya dkk pun mulai berjalan menuju lapangan indoor sekolah. Disana semua teman sekelas Tasya sudah memulai pemanasan, Tasya yang melihat itu lebih memilih untuk duduk di kursi tribun yang diikuti oleh Jessy dan Zella.

“Ehh ini nanti jamkos kan?” Tanya Tasya tiba-tiba.

“Gatau dehh katanya guru pengganti pak Harto udah mau ngajar sekarang” jawab Zella.

“Lahh mana?” Tanya Jessy.

“Gatau tunggu aja dulu” jawab Zella lagi.

Sambil menunggu mereka pun lebih memilih memainkan handphone nya masing-masing. Tadinya suasana hening tidak ada suara sekarang mulai dipenuhi dengan teriakan siswi-siswi yang terpukau melihat kedatangan seseorang dari arah pintu lapangan indoor. Zella yang menyadari itu langsung mengguncang bahu teman-temannya yang sedang fokus mabar itu.

“Ehh guys gurunya udah dateng, ganteng banget anjim ehh tapi kok kayak mirip sama siapa yaa” Ucap Zella seraya berfikir.

“Aelah lo mah bikin mati nih” Omel Tasya yang tak terima ia kalah karena fokusnya terganggu oleh Zella.

“Loh itu yang tadi lo tabrak kan sya?” lanjut Zella. Tasya yang mendengar itu langsung mendongakkan kepalanya melihat kearah orang yang dimaksud Zella.

“Eh iya tuh” ucap Jessy setuju.

“Permisi anak-anak, ayo berkumpul dulu buat barisan yang rapi” ucap seseorang yang berada disamping orang yang Tasya tabrak saat dikoridor tadi yang ternyata adalah Bu Sukilah, wali kelas 12 IPS 2. Yap Tasya dkk berada di kelas 12 IPS 2 tidak mungkin kan tampang-tampang mereka berada di kelas IPA?

Semua siswa-siswi kelas 12 IPS 2 yang mendengar itupun langsung berkumpul dan membuat barisan rapi.

“Baik anak-anak adanya ibu disini, Ibu mau mengenalkan guru pengganti sementara pak Harto. Jadi ini Pak Kenneth, dia yang akan menggantikan posisi pak Harto untuk sementara waktu. Baik ada yang mau ditanyakan?” ucap Bu Suk panjang lebar.

“Kenapa gak selamanya, Bu?” Ceplos Zella.

“Ya Zella, kalo selamanya nanti nasib pak Harto gimana dong?” bukannya menjawab Bu Suk justru berbalik tanya ke Zella.

“Ya gatau lah Bu, itu kan bukan urusan saya” Bu suk yang mendengar itupun hanya geleng-geleng kepala.

“Baik, jika tidak ada yang ditanyakan lagi saya ijin pamit. Mari pak” pamit Bu suk pada muridnya dan tersenyum manis ke Pak Kenneth. Dasar genit. Pak Kenneth yang melihat itu pun hanya tersenyum balik.

“Baik anak-anak perkenalkan nama saya Kenneth Arkanza Aldebaran. Kalian bisa panggil saya Pak Ken, Mulai sekarang saya yang akan mengajar kalian. Ada yang ingin ditanyakan?” Tanya Pak Kenneth.

Salah satu siswi mengacungkan tangan. Dan mulai bertanya.

“Pak umurnya berapa? Udah punya pacar belom?” Tanya siswi itu.

“Okay umur saya 22 tahun dan maaf untuk itu privasi.” Jawabnya.

“Ada yang ingin ditanyakan lagi?” Tanya Kenneth. Hening, tidak ada yang bertanya lagi.

“Baik kalau begitu kita mulai perkenalan ya, saya akan mengabsen kalian dan kalian cukup unjuk tangan” lanjut Kenneth.

“Baik pak” jawab semuanya kecuali Tasya yang hanya diam.

Kenneth pun mulai mengabsen satu persatu nama siswa-siswinya, hingga tiba giliran Tasya.

“Anastasya Jazlyn Robinson?” sebut Kenneth.

Tasya yang mendengar namanya disebut pun hanya mengunjukkan tangannya malas.

“ Oh, jadi namanya Anastasya” batin Kenneth.

Kenneth pun melanjutkan kembali absennya hingga paling akhir. Setelah selesai mengabsen, Kenneth meminta anak didiknya untuk melakukan olahraga bebas untuk hari ini.

∆∆∆

Hallo!

akhirnya bisa update lagi, maaf ya lama soalnya aku baru fokus nyelesain tugas hehe.

sekali-kali lah jadi anak rajin AHHAHAHAH

jangan lupa vote dan comment yaa!

thank u guys!

see u in the next chapter!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang