Selamat hari rabu, untuk para gadis yang tetap setia untuk menunggu~***
Jalanan kali ini memang benar-benar padat. Hiruk piruk kota pagi ini sangat membuat gadis manis berkuncir satu itu kesal. Pasalnya dia sedang terburu buru untuk menemui Aldo.
Baiklah nanti saja cerita tentang Aldo ya ada saat nya.
" Pak, cepetan elah pak. Pacar saya sebentar lagi terbang ke negeri seberang sana, saya harus ketemu sama dia " ucap gadis itu
" Iya dek, sabar. Wong ini juga lagi macet. Gak liat emang? " Ucap pak supir sambil menggerutu karena kesal kepada gadis itu
" Buruan pak, duhhh! "
" Iya dek, ini udah nyalip. Pegangan ya "
Motor itu pun menyalip kendaraan lain, melaju membelah jalanan ibu kota. Gadis itu sebenarnya takut karena pak supir ojek onlinenya cukup kencang saat mengendarai motornya. Sebenarnya sih gadis itu yang minta hehe. Tapi ya mau bagaimana lagi, dia harus bertemu dengan Aldo.
Nahh kan Aldo lagi, siapa sih Aldo ini. Bentar ya sabar.
" Aduh, dek. Ini masih pagi. Uang pas ajalah, ora eneng kembalian 5 rebu " sambil mengambil uang pemberian gadis itu
" Yaudahlah, ambil aja buat pak supir anggap aja upah nyalip kendaraan tadi. Udah ya pak saya duluan " gadis itu pun pergi berlari secepat mungkin usai ia membayar ongkos ojek online
Nafas gadis itu tak beraturan. Keringat pun membasahi pelipisnya sehingga bila dilihat dari dekat luntur sudah bedak loose powder yang di pakainya sebagai langkah terakhir pemakaian skincare routine tadi pagi saat ia hendak berangkat ke sekolah.
Gadis itu masih mencari Aldo. Mondar mandir gelisah sendiri tak menentu. Sampai pada akhirnya ia menemukan cowok yang sedang bersiap untuk masuk ke waiting room, karena cowok itu memang sudah selesai check-in. Tak banyak berfikir langsung saja gadis itu menghampiri sosok yang ia cari
" Kenapa harus pergi Al? Kenapa gak kasi kabar ke aku kalau kamu mau pergi? " Gadis itu berdiri tepat dibelakang Aldo
Aldo yang akan bersiap-siap pun menghentikan langkahnya. Tentu saja Aldo kaget dong mendengar suara gadis yang ia cintai selama ini
" Mecca? Kenapa ada di sini " tanya Aldo
" Kenapa Al? Kenapa harus mendadak kayak gini " terdengar isakan kecil dari bibir gadis itu dan air mata yang mengiringinya.
" Maafkan aku Mec, aku akan jelasin semua ke kamu. Nanti kalau aku sudah sampai dengan selamat aku akan e-mail kamu ya " sambil memegang kepala gadis itu penuh cinta
" Dari wa aja lah, kayak zaman dulu aja pake e-mail segala " ketus gadis itu
" A-aku... "
" Do, penerbangan kita sebentar lagi tuh " datang seorang cewek cantik rambut pirang sepinggang, hidung mancung, serta kulit putih. Bak putri raja pikir gadis itu. Eeitts, tunggu dulu tapi dia menggandeng lengan Aldo. Wahhh Mecca udah siap siap meledak nih.
" Iya Reis, sebentar. Lo luan aja " Aldo melepaskan tangan yang menggandeng lengannya tadi
Sambil memegang bahu mecca seolah menguatkan dirinya sendiri, Aldo pun berkata " Mec, I can't tell you right now, I will send you an email. I will explain all. Trust me! "
" Promise? " Mecca pun mengangkat jari kelingkingnya
" Ofcourse, babe " mengaitkan kelingkingnya ke klingking Mecca. Dan segera Aldo memeluk Mecca. Tanpa Mecca ketahui air mata Aldo ikut turun membasahi pipinya. Dengan segera ia hapus agar Mecca tak terlalu khawatir padanya.
" I love u, and i miss u " melepaskan pelukannya. Sungguh Aldo benar benar tak kuasa, ia tak sanggup meninggalkan gadis yang ia cintai ini.
" Jangan menangis, kamu kelihatan jelek " ucap Aldo sambil menghapus air mata Mecca yang tengah kesal sekarang
" Aku juga mencintaimu, selalu. " Ucap Mecca dengan senyum yang paling menyakitkan seantero bandara tersebut.
" Sampai bertemu lagi " ucap Aldo sambil melambaikan tangannya ke arah Mecca. Mecca pun melakukan hal yang sama tapi ia tak mengeluarkan suara. Ia hanya menatap wajah Aldo, dengan tatapan penuh luka.
" Sampai bertemu lagi, Al. " Ucapnya pelan.
Aldo sudah pergi, Aldo pergi tanpa menjelaskan alasan kenapa ia harus pergi. Aldo tidak menjelaskan itu kepada Mecca. Sungguh Mecca benci hari ini. Sangat benci.
ia hadir dengan penuh cinta dan pamit tanpa suara.
^°^°^°^°^°^°^
Woilaaaa, ini my 1st story yang sangattttt amatirannn. Fix jangan hujat guis dan tetap baca cerita aku ya! Kasi vote juga dong dannn jangan lupa comment :)
Gausa di subscribe, vote aja ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau, Aku & Semua Tentang Kita
JugendliteraturKau dan Aku, kupikir akan menjadi sebuah cerita yang benar benar bahagia, tapi... Ah entahlah, liat saja ke depannya.