Kedatanganku di Jogja

32 11 10
                                    

Pov. Resha (Echa)

Aku tiba di kota yang sangat istimewa bagiku dan Indonesia. Ya ini adalah tempat ibuku lahir dan di besarkan, aku suka di sini karena orangnya ramah dan santun.

Aku tiba di rumah eyangku pukul 13.30 Rasanya tubuhku pegal pegal bahkan remuk, karena aku naik motor menggunakan jalur selatan dan memkan waktu 13-15 jam, bayangkan jika kamu di posisiku, mungkin kamu bakal ngeluh terus.

"Assalamualaikum. Eyang, Eyang, eyang di mana sih?" Teriakku di depan pintu.

"Eh Cucuku kapan datang, ya ampun cantik kok kesini Ndak bilang bilang, yuk masuk kayaknya kamu cape banget" Ucap Eyang putri dan langsung menyuruhku masuk.

"Oke eyang, Eyang Putra mana?" tanyaku pada Eyang Putri .

"Ada di toko, akhir akhir ini toko rame jadi Eyangmu bolak balik toko wae, wes ojo meng toko disit mending istirahat pikiri tengagamu" ucap Eyang putri.

Setelah aku mandi dan makan aku melihat Eyang datang dengan seorang lelaki yang sepertinya seusia denganku.

"Assalamualaikum, Buk, Bapak pulang" Ucap salam eyangku di depan pintu.

"Waalaikumsalam Eyang, Eyang udah pulang" Ucapku menyambut Eyang.

"Kok kamu ada di sini Cha, dateng kapan, ya allah cucuku tambah cantik aja nih" puji Eyang putra.

"Ah, Eyang bisa aja, namanya juga Cewe ya pasti cantik lah coba aku cowo pasti ganteng hehe"

"Iya juga sih. eh iya ini kenalin, Namanya Andika, dia ajudan eyang di toko jadi kalo kamu mau ke eyang tapi eyangnya gak ada kamu minta bantuan aja sama Andika ya, ayok kenalan, Dika turun" jelas eyang.

Dia turun dari motor dan langsung berhadapan dengan ku.

"Andika Mbak" jawabnya.

"Resha" jawabku dengan muka sedikit ketus.

"Oke kalian udah kenalan jadi silahkan ngobrol dulu atau kamu mau langsung pulang Dik?" tanya Eyang.

"Oh saya langsung pulang aja Eyang, Mari, Assalamaualaikum" ucapnya lalu pergi.

"Waalaikumsalam, Dik tuh bawa motor besok blanja ya!" teriak Eyang padanya.

"Iyo Eyang"

Obrolan kami berlanjut di dalam dengan secangkir teh dan kopi yang hangat dan tidak lupa gorengan biar Nikmat.

"Kamu kesini naik motor? udah ijin sama Laksmi kamu mau kesini?" tanya eyang padaku sambil menyeruput kopi.

Oh iya Laksmi adalah ibuku.

"Nggak, aku gak ijin, males kayak mama peduli aja sama aku, dia kan pedulinya sama pekerjaan dan temen arisannya doang" ucapnya kesal sambil makan gorengan

"Gak boleh gitu, biar gitu juga iku tetep ibumu, ntar Biar Eyang yng ngomong sama Ibumu"

"Makasih Eyang" ucap ku menitihkan air mata.

Pov. Author

Mentari menyinari langit jogja dengan sangat cerah sampai sampai membangunkan si cantik dari kota, siapa lagi kalau bukan Resha.

"Duh Silo banget anjir" ucapnya mengkucek kucek mata dan keluar dari kamarnya.

Dia keluar kamar dengan menyincing handuk untuk mandi karena di sini kamar mandi berpisah dengan kamar tidur, dia keluar menggunakan Kaos hitam dan Hotpants, Eyang Putri yang melihat langsung memutup mata Andika dengan sangat cepat.

"Astagfiruwllah cucuku kalo keluar bikin kaget cepet ke kamar mandi!"

"Aduh Eyang sakit Eyang!" teriak Andika kaget.

"Dika tutup mata kamu!" teriak Eyang Putri.

"Iya Eyang" ucap keduanya berbarengan.

"Yok Dik Belanja" ucap Eyang Putra.
"Bapak bawa Echa tuh sekalian jalan jalan" ucap Eyang Putri.

"Iya ya kemana anaknya? Echa?! Echa?!"

"Ya eyang Echa lagi mandi" teriak Echa.

"Oh cepet mandinya kita mau blanja nih"

Setelah sekitar 30 menit menunggu akhirnya Echa keluar dengan menggunakan celana jeans, Sweater abu dan tidak lupa sendal jepit penambah baday.

"Udah Yuk berangkat, yang nyetir mobil siapa Eyang?"

"Eyang nyetir kalian berdua di belakang ya" Ucap Eyang langaung masuk ke mobil dan mengunci pintunya.

"Eyang aku di blakang?"
"Iya cantik! cepet naik nanti ketinggalan"

Ketika di perjalanan hanya Hening yang terasa di antara mereka.

"Di sini enak ya masih ada sawah, udaranya sejuk, gak kaya di kota panas banyak polusi" Ucap Echa buka suara.

"i,iya mbak di sini masih sejuk karena di sini daerah pegunungan jadi sejuk"
"Duh Gusti piye iki, kenapa Atiku gemeter" ucapnya gugup.

"Jangan panggil mbak kita seumuran dan kayaknya lu lebih tua"

"Sa,saya 19 tahun mbak, eh"
"Echa! Panggil gw Echa oke"

Andika kembali bergetar dan kini mengeluarkan keringat dingin.

"Iya Echa Hehe"
"Kalo gw 1 minggu lagi 19 tahun" jelasnya pada Andika.

"Oh Gitu, kalo gitu Happy Birthday ya Mbak, Eh Echa" ucap Andika mengulurkan tangan.

"Dih apaan si ultah gw kan 1 minggu lagi"
"Ya gak papa itu tandanya saya orang pertama yang ucapin Kamu Happy Birthday yang pertama di tahun ini"
ucapnya bangga.

"Hehe, iya makasih" ucap Echa menjabat tangan Andika.

"Duh gusti makin jedag jedug atiku ya allah><"

"Eh tangan lu kok dingin, lu sakit?" tanya Echa pada Andika.

"Nggak ko emang biasa gini kalo pagi" ucapnya berbohong.

" Oh gw kira lu gugup"

Andika melotot ketika mendengar perkataan Echa.

"Dih Hahaha muka lu kenapa kok merah hahaha" tawanya terbahak bahak.

" Nggak kok" Ucapnya Salah Tingkah.

"Dih Salting hahahahah"

Setelah sampai dan pulang ke toko mereka langsung membereskan toko dan melayani pelanggan.

"Udah Sore aja ya, gw mau pulang ah" Ucap Echa pergi ke luar.

"Eh Cha, Cha, kamu mau pulang?"
ucap Eyang memnahan.

"Kalo kamu mau pulang di anter ya sama Andika Eyang Kawatir sama kamu" ucapnya.

"Nggak kok aku bisa sendiri"
"Gak pokoknya kamu di antar Andika pulang"

"Iya iya yuk Dik pulang"

Di tengah tengah perjalanan mereka mengobrol tentang keindahan malam hari Jogja

"Dik di sini tempat yang bagus buat nongkrong di mana?" tanya Echa.

"Ada di alun alun, mau kesana?" tanya Andika .

"Iya, lu temenin gw ya, Plisss yaa"
"Gimana ya?"
" Ntar gw yang ijin sama Eyang pliss yaa, pokoknya lu harus mau lu jemput gw jam 19.00 oke" ucapnya tak mau di bantah.

"Iya iya oke" ucapnya mengalah.

⊗ ⊗ ⊗

Terimakasih telah membaca semoga sukaa.

Assalamualaikum.

AndikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang