Suprise to Resha Ananta

15 6 3
                                    

Langit berganti warna menjadi jingga di langit parangtritis yang suasananya sangat damai dan menarik hati untuk memandang langitnya lebih lama.

"Cha, pulang sekarang?" tanya Andika.

"Ntar pulangnya abis maghrib gw lagi liat moment yang sangat menyenangkan bagi gw" Ucap Echa dengan senyum penuh arti.

"Yowes oke lah"

Tiba tiba Echa menyender di pundak Andika membuat Andika sedikit terkejut namun kembali tenang.

"Dik, gw tuh cape sama idup banyak masalah" keluh Echa pada Andika.

"Yo iyo lah, Jenenge urep yo pasti akeh cubaan, nek akeh saweran yo kui jenenge dangdutan" Hibur Andika pada Echa.
"Ya iya lah, namanya hidup ya pasti banyak cobaan, kalo banyak saweran itu namanya dangdutan"

"Ih Dika! apaan sih, orang serius juga" kesal Echa.

"Yo aku juga serius, dua rius malah hahaha"

"Hehe iya juga sih"Ucapnya lalu berlanjut memandang laut.

"Haduh duniaa, emang bener yo jare Simbok, wong kasmran kui rasane koyo dunia deke e wong loro" sindir keras dari Mas Jono yang langsung di soraki oleh semua anggota Jogja Street.
"Haduh dunia, emang bener kata ibu, orang yang lagi kasmaran itu rasanya kaya dunia milik berdua"

"Wes, intine sing langgeng, ojo baperan, ojo cemburuan, oke. Saling jaga perasaan, kita selaku konco mung mai do'ane seng terbaik wae" Rama bersuara.
"Udah, intinya yang langgeng, jangan baperan, jangan cemburuan, oke. saling jaga perasaan, kita sebagai teman cuman kasih do'anya yang terbaik aja"

"Eh Ram, Fotoin kita ya pake Kamera" Echa menyuruh Rama untuk memfotonya bersama Andika.

"Lah? oke lah sip, mau brapa jepretan"

"Ya fotoin aja lah, buruan! Dika pake kacamatanya"

Rama memfoto Echa Dan Andika begitu banyak sampai sampai Echa takjub melihat foto mereka begitu banyak.

"Wah makasih Rama, banyak banget fotoinnya, makasih ya"  

"Iya, sama sama, yaudah yuk sekarang kita semua pulang udah sore juga" Rama berteriak mengkomandoi.

⊗ ⊗ ⊗

Setelah perjalanan yang lumayan membuat loyo namun seneng sekaligus hiburan yang asik, mereka pulang dengan muka yang sangat bahagia sekali.

"Udah sampee" Andika langsung memarkirkan motor di pinggir rumah Eyang,

"Assalamualaikum" Salam Echa Dan Andika.

"Waalaikumsalam, gimana jalan jalannya seru?" tabya Eyang yang sedang baca keperluan dan kekurangan bulanan toko sambil ngopi.

"Banget Eyang, hehe, Dik lusa di pake yaa bajunya, dah Eyang dah Dika aku mau mandi" Ucap Echa langsung nyeruntul masuk.

"Dik, sini. Aku seneng punya tangan kanan kaya kamu, Bisa di andalkan, jujur, dan amanah. Aku pengen kamu juga bisa jaga Hatimu buat cucuku, aku tau kamu orang baik, jadi aku percaya sama kamu, langsung pada intinya aja, aku mau kamu jadi suami cucuku nanti, inget tapi walau begitu aku juga sedikit harus beri kamu pelatihan supaya kamu bisa bener bener jaga Cucuku, apa kamu mau, apa kamu siap?" Eyang bicara jujur pada Andika dengan penuh kepercayaan.

"Siap Eyang, Dika Siap" Ucap Andika Percaya diri.

"Jabat tangan Eyang"

Andika menjabat Tangan Eyang penuh keyakinan.

AndikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang