part 7

5 3 0
                                    

Plom POV

   Aku terbangun saat stesy ketuk pintu aku Terus-menerus tanpa henti.. Entah ada apa dia pagi-pagi buta kayak gini ketuk pintu kamar aku...

   "HOAMMM... Stesy ada apa kamu ketuk pintu kamar aku jam segini? " ucap gue sambil maksa buat ngumpulin nyawa

   "P.. Plom... Tolongin aku...tiba-tiba aku demam" ucapnya sambil ngusap hidung nya yang memerah

   "hah.. Kamu sakit apa? " ucapku yang lansung cek suhu stesy

   "ahh.. Baiklah, sebaiknya kamu balik kekamar mu dan aku akan merawat mu" ucap ku yang lansung dituruti stesy, sementara aku lansung lari kedapur

Sekitar 45 menit lamanya didalam dapur kini aku masuk kedalam kamar stesy dengan membawa sebuah nampan berisi bubur beserta telur hangat sebegai sarapannya dan juga susu hangat serta beberapa butir pil obat demam dan juga mangkok berisi air hangat berisi kain untuk mengkompres dahinya

  "stesy.. Bangunlah dulu, aku akan menyuapi mu" ucap ku yang menaruh nampan dan air hangat di di atas nakas

  "ahh.. Plom, makasih banyak plom kamu udah mau ngerawat aku" ucapnya sambil duduk di atas kasur nya

  "hmmhh.. Iyah sama-sama, tumben kenapa kamu sampe bisa sakit? " tanya ku yang memulai menyuapkan bubur ke dalam mulut stesy

  "apakah kamu lupa jika kemarin aku pulang dalam keadaan basah kuyup" ucapnya yang masih ku suapi bubur

  "hahh.. Baiklah cepat habiskan makanan ini.. Agar aku bisa bersiap untuk pergi kekampus dan aku akan memberi tahu dosen mu tentang keadaan mu" ucap ku yang masih setia menyendokkan bubur ke dalam mulut stesy

  "hmm.. Baiklah plom.. Kamu sudah seperti ibuku saja.. Terimakasih plom" ucapnya yang mengambil susu di atas nakas

  "iya sama-sama... Cepat minum obat mu lalu aku akan mengkompres dahimu" ucap ku yang mengasih stesy beberap pil obat yang kuabawa untuknya tadi sesudahnya aku mengkompres dahinya dan aku keluar kamar stesy sambil membawa nampan juga mangkok tadi keluar ke arah dapur

Setelah merawat stesy aku bergegas untuk membersihkan diri bersiap ke kampus, setelah mandi aku mengambil rotu tanpa selai dan berlari keluar

  "stesy aku berangkat kuliah dulu... Jangan lupa untuk mengunci pintunya" ucapku yang saat masuk kedalam kamar stesy

  "hahh.. Iya berhati-hatilah plom" ucapnya yang lansung ku berikan anggukan, aku keluar daru apartemen dan berlari menuju parkiran untuk mencari taksi

  "hahhh... Ini sudah siang, ouhh.. Ayolah berilah aku taksi " ucap ku gelisah sambil menoleh ke sana kemari guna mencari taksi, 30 menit lamanya aku mencari taksi tapi hasilnya nihil tetap tidak ada

  "ohh ayolah apa yang harus ku buat sekarang ini... Kampus lumayan jauh dari apartemen ini" ucap ku masih setia gelisah, tanpa sadar ada sebuah motor ninja merah menghampiri ku

   "om-om jangan culik aku" ucap ku yang mulai panik saat melihat motor tersebut

  "om..om... Ini gue zino dan gue bukan penculik" ucap zino yang berhasil ngebuat gue ngenatap dia muka kesal

  "hahhh.. Aku pikir kamu siapa, salah kamu juga yang pake pakain kek gini, emangnya kamu mau kemana? " ucap ku sambil terus mentap dia membuka helmnya

  "gue mau ke kampus, lo sendiri kenapa belum berangkat ke kampus?" ucap zino lagi yang ngenatap gue dengan pandangan yang nggak bisa gue artiin maksudnya

"aku habis ngerawat stesy dan juga aku lagi nyari taksi buat ke kampus, tapi sampe sekarang nggak nemu-nemu" jawab ku sambil memerhatikan zino yang sok kegantengan didepan ku

Couple zone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang