O1. rencana

681 64 4
                                    

"yong, malem jadi ga ke 372?" seorang pria manis menepuk pundak sang sahabat yang kerap di sebut -taeyong-

"heem, ayo aku udah bilang sama ibu sama ayah." ucap taeyong

pria yang kerap di sapa jungwoo menggangguk pelan dan senyum ke arah taeyong,

"yaudah yong. nanti pas udah maghrib aku jemput ya , katanya temen temen nya lucas juga mau nge band disana" kata jungwoo dengan tatapan antusias.

lucas. cowo yang bisa naklukin hati primadona kampus

"iya wu, tapi nanti aku nya jangan di kacangin ya?" gurau taeyong di akhiri dengan tawa secara bersamaan.

"iya ga akan, udah aku mau pulang dulu.. lucas udah jemput di depan"
setelah melihat sang sahabat -jungwoo- menjauh dari pandangan
taeyong menghela nafas dan mengeluarkan ponsel nya, menekan beberapa digit angka sebelum menelepon orang yang ada di sebrang sana.

"assalamualaikum, iya yong sebentar ini aa lagi otw"

kata seseorang di sebrang yang seperti nya sudah tau maksud dari sang penelepon.

"yaudah a, taeyong tunggu. jangan lama ya a udah mau mendung takut hujan di jalan." ucap taeyong yang di akhiri dengan deheman pelan pria di sebrang sana.

"iya yong sebentar, ini juga lagi di teras mau jemput kamu.. udah dulu ya, assalamualaikum yong" belum sempat taeyong menjawab pria di sebrang sana sudah mematikan telfon secara sepihak.

akhirnya taeyong menghela nafas gusar sebelum memutuskan untuk duduk di halte sembari nunggu sang kaka datang menjemput.

#.

taeyong menghela nafas pelan setelah hampir setengah jam menunggu sang kaka datang - johnny -.

johnny hanya tersenyum dengan wajah bersalah sembari memberikan helm hitam kepada taeyong.

"maaf yong, tadi abis bensin dan terpaksa muter ke arah setiabudi buat isi bensin" jelasnya agar tidak ada salah paham

"emang, di deket rumah ga ada?" tanya taeyong lalu duduk di jok belakang.

"tutup yong. kalau adamah udah kesana.. gaperlu repot repot ke setiabudi." johnny menjawab dengan nada sedikit malas.

"tapi taeyong mau main ke 372 sama jungwoo udah maghrib. dan sekarang belum siap siap a." taeyong memegang jaket jeans yang johnny kenakan

johnny menyalakan mesin perlahan sebelum tancap gas membelah langit bandung.

"iya yong maaf, nanti uangnya bakal aa tambahin seratus ribu" kata johnny sambil melihat sang adik di kaca spion

"apa? dua ratus ribu? makasih a, emang terbaik sih" taeyong memeluk johnny dengan erat, dan sang kaka hanya menghela nafas pelan.
niat malem minggu mau ajak jalan jalan bareng doi, malah uang nya abis duluan di palak sang adik

di perjalanan pulang banyak sekali hal hal yang mereka bicarakan, dari mulai semut bisa hamil sampai di akhiri dengan pengungkapan rasa sayang masing masing.

selalu, mereka selalu mengingatkan diri untuk saling menyadari bahwa ke dua nya sama sama sayang sebagai saudara.

"yong, nanti kan aa mau nikah dan otomatis bakal pindah ke rumah istri.
kamu jaga ibu sama bapak ya yong" kata johnny sedikit mengencangkan gas motor

"iya a, pasti bakal taeyong jaga. nanti kalau udah nikah aa jangan galak galak sama istri aa" kata taeyong di akhiri kekehan pelan

"insyaallah yong, aa bakal jadi suami yang bertanggung jawab. kamu kan tau aa bucin banget sama dia" ucap sang kaka yang sepertinya menyangkal secara halus apa yang adik nya bicarakan.

taeyong mengangguk paham, senyum di wajah nya masih belum luntur.
taeyong senang? jelas. dia tidak menyangka bisa sedekat ini dengan sang kaka.

pasalnya mereka tidak kandung, satu ibu beda bapak (ayah) .

taeyong fikir mereka akan seperti saudara tiri yang ada di film film, kalau katanya mah nama na teh -musuhan- . tapi nyatanya ini jauh dari dugaan nya, mereka saling percaya, saling sayang layaknya ada ikatan darah kaka dan adik kandung.

"oh iya, ngomong ngomong nanti pas nikahan aa, kamu bawa calon ga yong?" tanya johnny sembari menepikan motor nya di pekarangan rumah.

"apasi a, taeyong belum mikirin yang gitu.." taeyong melepas helm dan menatap ke arah sang kaka

johnny hanya terkekeh pelan dan mengusap pelan surai rambut taeyong

"iya gapapa, perasaan gausah buru buru yong. yaudah masuk katanya mau main sama jungwoo"

taeyong mengangguk dan melangkah kan kakinya ke dalam rumah.

____

suarasa | jaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang