Seorang gadis melangkahkan kakinya keluar dari kamar. Ia berjalan menuju dapur lalu meminum segelas air putih.
Gadis itu adalah Zira, hari ini ia bangun saat jam sudah menunjukkan pukul 09.00. Sungguh tidak pantas untuk ditiru.
Zira berjalan menuju kamarnya, di minggu pagi ini dia berniat untuk melanjutkan marathon drakor yang tadi malam sempat tertunda karena ia ketiduran.
Saat Zira sudah di pintu kamar, terdengar suara ketukan keras dari luar rumahnya.
"Zira! Buka dong! Panas nih!" teriak seseorang dari depan pintu rumahnya.
Zira berdecak sebal, ia sudah tahu siapa yang mengusik paginya yang tenang. Berjalan kearah pintu luar, dan muncullah dua orang yang sangat menganggu.
"Apa?" tanya Zira pada dua orang yang ada di depannya dengan ketus.
"Hari ini ada diskon 80% di Mall Melati!" jawab dua orang itu secara serempak.
"Gue nggak minat," jawab Zira malas. Zira berniat menutup pintu rumahnya namun kedua orang itu secara tidak sopan menerobos masuk ke dalam rumahnya.
"Nggak sopan banget sih kalian berdua!" protes Zira kepada kedua temannya.
Alvina Syifa Oktaviani dan Aurellia Yasmin Wulandari - kedua sahabat Zira - menatap kesal pada Elzira.
"Lo lupa kalau lo main ke rumah gue langsung masuk ke dapur terus buka kulkas?" tanya Vina.
"Terus lo lupa kalau lo main ke rumah gue langsung ngambil makanan di meja makan?" tambah Zira.
Yap. Zira memang sangat suka dengan makanan. Tapi anehnya dia tetap mempunyai badan langsing walaupun dalam sehari ia memakan 5 piring nasi.
"Ya udah, ayo buruan! Mandi sana! Gue tau lo belom mandi." paksa Aurel. Memang nama mereka sedikit sama, Elzira Aurellia dan Aurellia Yasmin Wulandari. Tidak hanya nama yang hampir sama, mereka juga sering disebut-sebut sebagai anak kembar. Entahlah, Zira juga tidak tau kembar darimananya.
"Iya-iya, maksa banget. Walaupun gue belom mandi, gue tetep wangi ya!" Setelah itu, Zira mulai berjalan ke arah kamarnya untuk mandi dan juga bersiap. Sepertinya rencana marathon drakornya akan gagal untuk hari ini. Sedangkan teman-temannya menunggu di dapur sambil memakan beberapa jatah jajan milik Zira.
•••
Saat ini mereka telah sampai di dalam Mall Melati. Tempat yang katanya ada 'diskon' 80%. Jangan kira Zira tidak suka, malah dia sangat-sangat suka melihat beberapa barang dipajang rapi dengan pemberitahuan diskon 80% disampingnya. Mungkin sebentar lagi uang dalam ATM yang dia bawa akan kandas, karena dia kalap dengan semua barang-barang itu.
"Wah, ini bagus banget!"
"Ini juga!"
"Eh, itu juga!"
"Itu lucu!"
Sorakan kedua temannya itu sangat memenuhi ruang telinga milik Zira, dan sangat-sangat memalukan. Dia dalam Mall, berteriak seperti itu? Oh tidak, mereka bukan temannya.
"Lo berdua bisa diem nggak sih? Berisik!" ketus Zira. Kalau mereka ada di rumah mungkin tidak apa-apa, tapi sekarang mereka sedang berada di Mall. Jangan lupakan beberapa pasang mata yang melihat kearah mereka.
"Iya-iya, Ra. Tapi ini sumpah, bagus banget! Gue bungkus ini deh!" ujar Vina sambil memegang sebuah sweater crop berwarna maroon
"Lo bungkus itu? Kalo gue bungkus ini aja deh," sahut Aurel sambil memegang kemeja berwarna soft blue ditangannya.
Zira memutar bola matanya malas melihat kelakuan para sahabatnya itu, "yakin itu? Kita baru masuk loh, di dalem pasti masih ada banyak lagi."
"Iya, kan beda lagi. Ya udah ayo kita kesana!" ajak Vina sambil membawa sweater crop maroon yang tadi telah ditunjuknya.
Zira melihat sisi kiri dan kanannya, mencari barang yang menarik dan cocok untuk dirinya. Namun tiba-tiba ada seorang pemuda yang menabraknya, dan membuat mood nya turun seketika.
"Eh ... Kalo jalan liat-liat dong!" gerutu Zira sambil menggosok-gosok pelan sikunya yang tertabrak tadi.
Namun sang pemuda tersebut malah langsung pergi, tanpa meninggalkan seucap kata maaf sekalipun.
"Lo nggak papa, Ra?" tanya Vina sambil memasang raut wajah khawatir.
Zira menggeleng, "nggak papa kok, orang itu aja yang matanya meleng. Mana nggak minta maaf lagi!" kesalnya.
"Ish ... Pengen gue gampar tuh orang." gemas Aurel sambil menggenggam erat tangannya bak memeras santan.
Zira hanya menghendikkan bahunya tidak tau, sambil mengedarkan pandangannya menuju ke tempat yang sangat-sangat membuatnya kalap.
•••
Tiga orang gadis, terlihat keluar sambil sedikit kesusahan memegang beberapa tas belanjaan miliknya. Mereka adalah Zira, Aurel, dan Vina.
Ternyata benar dugaannya tadi, Zira sangat-sangat puas berbelanja hari ini. Banyak sekali barang yang ia beli, dan mungkin dia akan membuat video ala-ala unboxing di akun instagram miliknya.
Saat hendak mengeluarkan mobil dari barisan parkir. Tiba-tiba ada mobil dari arah berlawanan yang menyerempet mobil miliknya hingga menghasilkan goresan yang cukup terlihat jelas di sisi sebelah kiri.
Dengan amarah yang terpendam, Zira berjalan kearah jendela di sisi kanan, sopir. Menggedor-gedor jendela tersebut, berharap pemilik mobil segera keluar dari persembunyiannya.
Pintu terbuka, memperlihatkan seorang pemuda yang memakai kacamata hitam. Jika dilihat dari tampangnya, dia tidak terlihat merasa bersalah telah menyerempet mobil milik Zira. "Lo bisa nyetir nggak sih?" tanya pemuda itu ketus. Tunggu, yang seharusnya marah disini siapa? Dia atau Zira?
"Lo kali yang nggak bisa nyetir. Orang, lo yang nabrsk mobil gue!" geram Zira.
Pemuda itu membuka kacamata hitam miliknya, dan terlihat jelas wajah-wajah orang tidak ingin kalah sekarang. Zira melotot melihat muka cowok itu. "Lo?! Lo yang kemaren nabrak gue di kafe kan? Dan ... "
Zira berhenti berbicara, memincingkan matanya sambil meneliti pakaian cowok itu dari atas hingga bawah. "Dan lo yang udah nabrak gue tadi! Ya kan? Ngaku nggak lo?!"
"Gue nabrak lo? Nggak kebalik? Li yang nabrak gue, dodol!" tuduh cowok itu sambil tersenyum miring.
"Enak aja! Udah jelas-jelas lo yang salah, pake nggak mau ngaku lagi!"
"Berisik! Lo yang salah!" ujar cowo itu tetap menyalahkan Zira.
"Dih apaan lo! Kok gue yang salah? Padahal udah jelas-jelas lo yang salah!" ucap Zira semakin emosi.
"Bodo" kilah cowok tersebut lalu kembali kedalam mobil dan mengendarai mobilnya kerumah dia tanpa menghiraukan Zira yang tetap mengoceh menyalahkannya.
"Hey! Mau kemana lo?! Liat mobil gue baret gara-gara lo ya! Tanggung jawab nggak lo?!" teriak Zira.
"WOY ANJIR!" Zira berjalan kesal sambil menghentak-hentakkan kakinya menuju sisi kiri mobilnya, guna melihat goresan tersebut.
"Pake keliatan jelas banget lagi! Ish!" katanya sambil menendang kesal ban mobil miliknya. "Kalo ketemu lagi, awas aja lo!"
•••
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Relationship
Teen Fiction•A Story By: JUVENILE (Kelompok 21 fiksi remaja Teras Pena Squad) •genre: Teenfiction •Blurb: Berita tentang dekatnya Edgar Revaldi Maher dengan Elzira Aurellia menghebohkan siswa-siswi SMA Ganesha. Masing-masing dari mereka memiliki alasan tersendi...