Airin

06

Vote dan komen ya

****
Pak andra
"rin uang praktek sudah terkumpul semua?"

Airin yang sedang mengecek grup 'inces' di WhatsAppnya yang terisi hanya tiga orang. dirinya,Anggun dan Clara. Tiba tiba ada notif tertera nama 'pak Andra' membuat Airin langsung duduk dari rebahannya

Airin
"sudah pak, besok saya bawa ya. Biar bapakny cepat cepat belanja alat dn bahan lukis"

Pak andra
"besok pas jam istirahat kedua"

Airin
"iya pak. Jangan panggil saya Rin ya pak. Biasanya saya di panggil Ai jadi ngerasa aneh aja. "

"Hanya di read, untung guru ganteng coba kalau bukan guru, mana mungkin gua mau disuruh suruh" omel Airin menunjuk nunjuk room chat pak andri. Dan tidak sengaja ketekan lambang vidio call

"duh duh keteken lagi udah mh berdering, e'eh malah diangkat,aduh gimana ini"panik Airin ketika layar hpnya muncul muka pak andri

"ya rin, ada apa? " tanya pak andri, dia bingung kenapa Airin memvidio call dia. Apa ada hal penting.

"hehe nggak ada apa apa pak. Tadi hanya keteken nggak sengaja, ya udah saya matiin ya pak" ucap Airin terkekeh sambil meringis karena malu. Sekarang airin menggunakan piayama warna baby blue, warna kesukaannya selain warna pink.

"jangan! Biarin aja dulu. Kamu sudah belajar?" basa basi pak andri. Karena andri bingung sendiri kenapa dia seneng pas melihat Airin tidak menggunakan seragam sekolahnya. Airin lebih kelihatan imut jika memakai pakaian bebas.

"sudah dong pak. Lagian bapak seperti ayahnya Airin. Nanya udah belajar apa belum" kata airin

"nggak papa seperti ayah kamu. Nanti juga saya jadi ayah dari anak anak kamu hehe" kata andri salah tingkah

"iiih bapak bisa ngegombal receh hahaha, saya jadi terkejut,saya pikir bapak hanya bisa yang serius serius doang"

"iya bisa lah. Inget besok bawa duitnya ya. Yaudah selamat malam" kata andri dan mematikan vidio callnya

"anjiiirr gua baper sendiri.. Duh inget Ai dia guru lu. Mana mungkin gua suka sama guru sendiri" gumam Airin yang mengigit jari tunjuk tangannya.

"udahlah mendingan tidur, dibandingkan mikir guteng-guru ganteng hahaha singkatan dari mana coba. Ah bodo amat gua tidur titik" cerocos Airin pada dirinya sendiri
Airin turun dari kasurnya menuju saklar lampu untuk memadamkan lampu gang dekat pintu. Airin tipe orang yang susah tidur jika lampu kamar terlalu terang. Justru itu setiap tidur malam airin hanya menyalakan lampu tidurnya saja.
Airin sudah terlelap dalam mimpinya sedangkan disisi lain.

"gua kenapa ya. Setiap ngelihat Airin bawaannya ingin menatapnya lama terus rasa nyaman itu ada sendiri. Huuft mana mungkin gua suka. Ingat ndri ada hati yang harus dijaga" lirih pak andri.

Dia bingung dengan perasaannya. Terkadang rasa ingin melindungi Airin itu benar benar nyata tapi disisi lain dia takut menyakiti hati seseorang yang sedang dijaganya.

"huft mungkin ini hanya perasaan sesaat saja"lelah andri

****