Sempurna

0 0 0
                                    

Terasa disudut bibir ini
Hasrat sudah ingin mengangkat
Menorehkan buah bahagia
Telah terlalu lama dipendam
Karena rasa tak berhak mengusik
Pantaskah bibir ini terangkat
Ketika semuanya menjadi
Suatu hal tak seharusnya
Bagai anomali yang dibenarkan
Umpama kau dan aku berbeda
Tetapi tetap terus memaksa
Hingga keaadan haruslah
Tunduk dan patuh pada kita
Lalu akal seolah hilang
Hanya buah senyum dibibir
Apakah begitu berharganya
Kita tinggal menarik satu sudut
Kemudian mereka beranggapan
Seolah aku dan kau tiada beban
Dan bibir kalian turut campir
Menghujat mencaci menghina
Hei aku hanya berpura pura
Aku hanya mencoba menerima
Seluruh keabnormalan yang ada
Dengan satu kata yang bermakna
Bahwa kau dan aku sempurna

PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang