1. Hujan September

2 0 0
                                    

Rintik hujan berkejaran dengan tapak sepatu. Bulan September seingatku awal perjumpaan itu. Kamu tersenyum sayu, sedang aku menggigil kedinginan. Ingatkah kamu? Teh hangat yang ada di genggamanmu kamu bagi untukku. Terlalu kaku awal dari takdir kita.

September masih berjalan. Tuhan mempertemukan garis kita pada titik potong. Hanya sebentar, karena garis itu hanya bertemu bukan berlanjut. Menjadi sudah dan tidak akan.
Aku dan kamu sama- sama melepaskan. Tidak ada yang harus di salahkan.

Kupikir sendu sesaat, namun masih berkelanjutan sampai sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKU, HUJAN, DAN KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang