3

1.2K 84 54
                                    


Pagi hari telah tiba, suara alarm sudah terbunyi sejak jam tujuh sampai delapan pagi namun pemiliknya belum menunjukan bahwa dia sudah terbangun sampai dia membanting dengan cara melempar alarm tersebut.

Pemilik alarm itu adalah Enel, dia kemudian mencari-cari ponselnya diatas meja nakas dengan mata yang masih terpejam. Lalu dia membuka ponselnya, mencari kontak nama seseorang yang berawalan huruf 'H' dan menghubungi seseorang disebrang sana.

"Haiz? Kau disana? Jangan buatkan aku bekal karena aku tidak berangkat ke sekolah untuk hari ini." Tidak ada jawaban dari Haiz namun Enel enggan mengurusinya, dia malah melanjutkan kalimatnya.

"Haiz, kau dengarkan? Ku anggap iya. Tenang saja, aku tidak membolos. Hanya saja tubuhku terasa sakit dan aku sulit berjalan! Aku menunggumu disini bersama makanan kesukaanku!" Enel mematikan teleponnya secara sepihak walaupun belum ada jawaban dari Haiz.

Lalu dia melanjutkan tidur cantiknya dengan ponsel yang masih ada digenggamannya.

***

Michael baru saja menyelesaikan ulangan harian matematika secara mendadak hari ini. Setelah mengerjakan ulangan harian yang diberikan Mrs. Veli karena hari ini Mr. Park izin untuk telat datang ke kelasnya, Michael diperbolehkan keluar dari kelasnya. Saat dia sudah berada didepan pintu kelas, seseorang menepuk bahunya dan memanggil namanya.

"Haiz? Kau sedang mencari Enel ya? Ku dengar sepertinya Enel membolos pada hari ini karena aku tidak melihatnya berdiri dilapangan atau membersihkan kamar mandi dan kantin." Haiz langsung mendelik panik dan menatap Michael tidak percaya.

"Kau pasti bercanda!"

"Mana mungkin aku bercanda?! Hari ini ada ulangan harian matematika asal kau tahu! Mana mungkin Enel—"

"Ulangan harian secara mendadak?! Memangnya aku tidak tahu setelah melihat wajah frustasi dari kau!" Haiz mendelik galak.

"Lalu ada apa dengannya? Terakhir yang ku lihat dia dihukum oleh Mr. Park dan dia mengikuti Mr. Park masuk ke dalam ruangannya. Lagipula kau kan serumah dengannya, bagaimana bisa kau tidak menemuinya disana?!" Michael menggaruk-garukan kepalanya yang tidak gatal sama sekali.

"Tunggu? Mr. Park?" Haiz merasa tidak asing dengan nama itu, dia berusaha mengingat-ingat siapa Mr. Park itu dan akhirnya dia mengingat cerita yang Enel ceritakan padanya kemarin.

"Ya, Haiz. Ada apa dengan—HEY, KAU MAU KEMANA?!" Michael berteriak saat melihat Haiz berlari meninggalkannya disana.

Haiz berlari diaera koridor sampai-sampai dia menabrak seseorang yang sedang berjalan berlawanan arah dengannya. Seseorang itu membawa kertas dan kertasnya pun terjatuh sama seperti ponsel yang Haiz genggam. Haiz langsung mengambil ponsel serta kertas-kertas yang terjatuh dan memberikan kertas-kertas itu kepada laki-laki yang dia tabrak lalu mengatakan maaf pada laki-laki itu. Haiz menatap ponselnya yang sedikit lecet dan berpikir untuk menghubungi Enel terlebih dahulu.

"Enel, bodoh! Kau dimana?!" Mendengar nama 'Enel', laki-laki yang Haiz tabrak menatap Haiz dengan tatapan tanda tanya.

"Kan sudah kubilang jika aku tidak datang ke sekolah untuk hari ini karena tubuhku terasa sakit dan aku sulit berjalan! Mengapa masih bertanya? Bukannya tadi aku sudah menghubungimu ya? Kau nya saja yang bisu dan tuli! Tidak mau menjawab informasi dariku barusan, huh!" Suara Enel terdengar jelas ditelinga laki-laki yang ditabrak oleh Haiz.

BAD TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang