×Prolog×

6 3 0
                                    

Jan lupa tap bintangnya..>_<




-----------------------

To: dewa bastian

Tak banyak yang ingin kutulis untukmu..
Mungkin ini tulisan terakhir yang akan menutup kisah antara aku dan kamu..

Ibarat dua kutub yang sama pada setiap satu sisi magnetnya.
Lagi lagi aku terjatuh. Terjatuh pada pesona indah matamu.
Mata yang selalu kau tunjukkan pada dunia bahwa kau adalah dewa.
Dewa yang berada pada setiap titik tertinggi hati yang berjumpa.

Tak akan ada lagi bayang bayang yang akan mengganggumu. Yang setiap waktu selalu mengusik ketenanganmu.

Dewa..

Anggap saja ini adalah hadiah terindah dariku. Hanya ini yang bisa kuberikan padamu. Rasa terimakasihku tak bisa kutuliskan di secarik kertas ini.

Terimakasih telah nenjadi dewaku. Terimakasih atas tujuh tahun yang lalu. Tetap menjadi dewa yang aku kenal dengan keberanianmu.

Akhir kata. Aku mencintaimu dewa bastian..

From: Alana putri bahtera ^_^

Ia meremas ujung sepreinya. Dadanya sesak. Hatinya terasa sakit. Bayangan gadis itu kembali memenuhi kepalanya. Dan membuat kepalanya berdenyut nyeri.

Ia dibuat terpuruk karena ulahnya. Kemana lagi tujuannya? Mimpinya yang sudah didepan mata seakan jauh terlampau disana. Langkahnya tak menentu. Ia harus apa?

Ia akui bahwa ia rindu. Ia rindu gadis dengan lesung pipinya. Gadis dengan sejuta senyumnya. Gadis dengan gigi gingsulnya.

Tanpa sadar pipinya sudah basah oleh air mata yang entah sejak kapan turunnya.

Ia hancur. Ia hancur dengan segudang penyesalan.

Akankah datang padanya waktu dimana ia dapat menarik ulur rasa bencinya?

Bisakah ia kembali dengan beribu pesonanya tanpa gadis itu?

Ia tidak tahu.

Ia hanya berharap akan datang waktu waktu itu.

Dan ia tidak akan menjadi manusia terbodoh didunia dengan setumpuk gengsinya.

-------------------

Tbc..

AlanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang