warn 18+ nc part 1

1.1K 51 1
                                    

prom pov

aku menyeretnya setelah tiba dimansion ku. dengan gegabah aku membanting pintu agar tertutup rapat, aku tidak mau kehilangan kharisma ku sebagai pimpinan mafia, bagaimana kalau anakbuah ku masuk kedalam mansion ku secara tiba tiba dan melihat aku sedang bercinta dengan bartender belia ini.

aku melepaskan genggaman pada tangan nya yang sedari tadi aku seret seret sejak dari bar, bahkan saat dimobil masih kupegangi terus terusan, ia mengelus tanganya sendiri, yang berbekas merah karena cengkraman ku pada tangan mulus nya.

aku duduk diranjang, sambil menyulut sebatang rokok pipa. dia masih saja berdiri

"apa kau hanya ingin berdiri disitu?"

dia hanya diam namun mata nya memandangku

"mendekatlah, atau kau ingin aku seret seperti tadi?"

dia mendekat, pandangan kami tidak terlepas sedikitpun

dia benar benar manis, bisa bisa aku yang terhipnotis olehnya, benar benar menggoda

"nama mu siapa?"

"benz"

"kau sering melakukan pekerjaan sampingan seperti ini?"

"aku tidak melakukan pekerjaan sampingan semacam ini?"

"oh benarkah? kau tidak pernah berkencan dengan siapapun sebelumnya, itu tidaklah mungkin, kau berada di dunia malam seperti itu"

"aku...hanya melakukan nya...jika berdasarkan saling suka...dan hanya jika aku tertarik."

"kau tertarik kepadaku? atau kau coba menarik perhatianku?

"keduanya. semua yang dikatakan tidaklah salah"

"apakah kau mengetahui siapa aku?"

"mafia, anotherboy? ratchapat worrasarn.. tentu saja aku tau..bahkan aku sudah sangat siap sejak pertamakali melihatmu datang untuk minum"

"kau memang licik sayang, kenapa kau jual mahal!"

"aku hanya takut bermain main dengan seorang mafia, aku melihat pistol di saku mu.. aku takut kau jijik dengan trik yang aku mainkan..aku takut kau tidak tertarik padaku"

"jadi kau sudah sangat siap untuku malam ini"

"tentu saja, prom"

"oh jadi sekarang kau berani memanggil namaku seperti itu!"

"apakah tidak boleh aku memanggil nama mu"

"boleh saja, tapi jangan lupa untuk mendesahkan namaku !"

"ayo lakukan sekarangghhh"

"kenapa kau sangat terburu buru, aku sedang merokok, apa kau mau tersulut rokok ini hah! kau pikir aku tidak nafsu melihatmu sejak di bar tadi..aku hanya mencoba rileks sekarang, aku tidak mau malam ini berakhir cepat...aku akan bercinta denganmu sampai pagi, jadi bersiaplah, rubah kecil!"

"kenapa kau memanggilku seperti itu?"

"kau laki laki manis yang licik!"

"sangat pas dengan mafia seperti mu."

"tunggu dulu sayang, cocok atau tidak, kita buktikan diranjang, kalau memang cocok, baiklah"

"banyak bicara!"

benz merangkak diranjangku, menaiki kaki ku, lalu berakhir dengan menduduki bagian bawah perut ku, aku akui benz sangat mahir dalam menggoda...bagaimana bisa dia melakukan ini padaku...tentu saja seluruh tubuhku menegang dan langsung ingin menerkam nya

"benz, kau benar benar menggangu ku! aku sedang merokok!"

"apakah rokok itu lebih kau inginkan daripada aku?" benz mengambil batang rokok itu dari mulutku secara paksa, lalu mematikan nya dan ia buang ke ashtray

"kau sangat nakal benz!" aku menarik tengkuk lehernya, sehingga wajahnya menerpa wajahku, langsung aku ciumi bibirnya dengan kasar

dia dengan sukarela membuka bibirnya, membalas pagutan ku, kami sama sama menggila.. nafas kami menderu, kami saling menarik dagu dan tengkuk, ciuman kami sangat dalam, kami saling mengecap rasa satu sama lain, saliva kami berpadu, rasa alkohol bercampur dengan rokok yang kusulut tadi, ciuman kami tidaklah terasa manis, namun yang ada hanyalah getir dan panas.

saking panasnya kami berciuman aku sudah sangat tidak tahan untuk menyerang nya, aku jilat dan gigit leher putih benz.. dia mengerang tidak karuhan..menerima sensasi gigitan yang kulakukan pada lehernya

benz meraih puncak kepalaku, dan menekan nya..seolah olah benz menginginkan agar aku membuat bekas merah yang banyak pada leher mulus nya...

"akhhh..prommm" dia mendesahkan namaku, karena menerima serangan bertubi tubi dilehernya

aku menghentikan seranganku pada lehernya, aku mulai membuka kemeja putih ala bartender yang ia kenakan, aku buka kancing baju nya satu persatu menggunakan mulut ku, saat aku membuka kancing di bagian dada benz...ia pun menggelinjang tak karuan

"ppprommm...jangannnhhh"

aku tidak menghiraukan walaupun benz bergerak ke kanan kiri tidak karuan, setelah aku sampai pusarnya lalu tibalah aku di depan celana bahan nya yang resleting nya masih tertutup rapi

saat aku hendak membuka nya, benz menahan tanganku, menarik kepala ku agar sejajar dengan wajahnya, ia bangkit dan memegang dagu ku, lalu berkata

"tidak segampang itu prom, aku bertelanjang dada, maka kau harus bertelanjang dada, kalo kau mau itu...kau juga harus sama sepertiku"

"apakah kau malu?"

"tidak, aku hanya ingin melihat tubuhmu"

"bukalah sayang" benz melucuti atasan yang aku pakai, dia memainkan jemari nya di dadaku, membuka kancing satu persatu...sial..dia selalu pandai dalam menggoda

setelah atasanku terlepas, benz mencumbui seluruh tubuh bagian atasku, dari leher, dada dan perut sixpack ku...benz benar benar mahir...gigi nya yang berbehel rapi menimbulkan sensasi gelayar yang nikmat yang khusus ketika menyentuh permukaan kulitku

tbc

prombenz - THE MAFIA GUY AND BARTENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang