Prolog.

0 0 0
                                    

Aku hanya perlu menarik bibirku
Itu bukan suatu pekerjaan yang sulit untukku


_____________________

"Ai, bahagia?" Tanya sang Ibunda dengan senyuman lebar terbingkai di bibirnya.

"Bahagia?" Tanyanya dalam hati sambil memiringkan kepalanya, ia memperhatikan wajah sang Bunda, bibirnya ... tersenyum, dan bila manusia tersenyum artinya—

"Iya, Bun, aku bahagia." Jawabnya dengan senyuman lebar yang tak pernah sampai ke mata.

Ini adalah perayaan ulang tahunnya yang ke-enam, sengaja tak mengundang seorangpun teman Ai, karena ulang tahunnya yang lalu tak ada seorang pun dari yang diundang datang.

Sang Ibunda takut Ai sedih untuk kedua kalinya karena perayaan ulang tahunnya gagal sebab tamu undangan tidak ada yang menghadiri. Alhasil, ia membuat perayaan ulang tahun dengan hanya mengundang Badut dan merayakannya di wahana bermain. Padahal ... Ai tidak bersedih, toh, ia tak tau rasanya sedih.

Bukan hanya tak tau rasa sedih, tapi ... ia tak tau segala emosi. Bahagia, sedih, marah, kecewa, senang, dan sebagainya tak pernah ia rasakan.

Ibunda yang seorang single parent tak paham soal ini, bukan, bukannya tak paham, namun ia menutup matanya dan menganggap anaknya sama layaknya anak lainnya. Ia selalu bersikap bahagia memiliki anak yang tidak rewel, walaupun ... anaknya sering berkelahi dengan murid lainnya.

Lagipula ... orang tua mana yang tidak senang memiliki robot yang bisa bernafas?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GRAYISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang