• Prolog

454 39 31
                                    

"Lihatlah, cantik sekali ... sangat mengagumkan! Bahkan mata kristalnya sangat mirip dengan Yang mulia dan Tuan putri."

"Aku dengar-dengar, dia datang dari arah Danau dekat Istana Emerald, ya?"

"Tapi kenapa dia memakai pakaian serba putih?"

"Namanya Zenith, ya? Apakah dia akan menyandang gelar yang sama seperti Tuan putri Athanasia?"

"Aku sangat mengagumi gadis itu!"

"Tuan putri Athanasia lebih baik dari pada dirinya."

Beberapa perkataan dari para pelayan cukup terdengar olehku. Aku hanya bisa menunggu Papa dan gadis bersurai coklat-yang tengah menunduk itu berjalan kemari.

Rasanya aneh. Kenapa dengan kesimpulan cepat, Papa bisa menemukan gadis itu? Aku tidak melarangnya untuk mengadopsi dia sebagai saudariku. Namun ... Kuharap ini bukan keputusan yang salah.

Kejadian ini pernah terjadi pada tahun-tahun silam sebelum aku lahir. Sama, masih ditempat yang sama di Obelia. Namanya adalah Viorenz, dan dia di adopsi oleh Kaisar Obelia terdahulu, hingga kedatangannya dari dimensi lain cukup membuat Adeline-Putri pertama tersingkirkan.

Memang adanya rumor. Mereka semua berkata bahwa cerita itu tidak akan terulang kembali, itu hanya rumor. Meski itu nyata, tapi tidak akan terjadi kembali pada masa sekarang.

Benarkah?

Tapi ... Kenapa firasatku berkata lain? Aku hanya tidak ingin menjadi Adeline.

Aku berdiri disebelah singgasana Papa, kulihat Papa mulai duduk diatas singgasana dengan diriku yang berada dipinggir kanan.

Semua padang mata saling menatap satu sama lain. Seakan gadis ini adalah objek yang memang harus diperhatikan. "Dari mana dirimu datang?" Semua orang pasti tahu tentang cerita soal Viorenz dan Putri Adeline.

Mereka adalah leluhurku, sebelum Papa datang ke dunia ini tentunya. Kedatangan gadis dari dimensi lain cukup dikenal dengan sesuatu yang abnormal. Namun inilah jadinya, Kekaisaran Obelia tetap berdiri teguh ketika Viorenz datang dan menyingkirkan Putri Adeline untuk mengambil alih tahta.

Obelia sempat akan hancur. Namun, sejarah tentang Viorenz menyatakan bahwa dirinya memiliki pengetahuan dunia masa depan, hingga dirinya mampu membangkitkan kejayaan Obelia kembali.

Aku jadi berpikir ... Apakah ... Dia akan melakukan hal yang sama? Apakah aku akan disingkirkan olehnya juga?

Maka dari itu, tidak sedikit orang-orang berasumsi, bahwa dengan kedatangannya sesosok gadis muda maupun pria muda dari dimensi lain, adalah pengundang kejayaan untuk kekaisaran itu sendiri.

Namun yang kudengar, yang mengalami ini hanyalah Obelia dan negara tetangga, Snodiex. Itu pun sudah bertahun-tahun lamanya. Hingga kini Obelia kembali merasakan hal yang sama kedua kalinya.

Dan seperti yang sama ... Putri utama akan dinobatkan sebagai pembawa aib, hingga entah kenapa putri utama dari sang kaisar akan berakhir mati. Dan kekaisaran dipimpin oleh individu yang datang dari dimensi lain ini.

Dikarenakan, mereka berkata bahwa Putri sebenarnya tidak mampu dan tidak diberkati untuk menjadi seorang pemimpin terbesar bagi negaranya, maka dari itu dewa menghadirkan individu dari dimensi lain untuk mengambil alih semuanya. Bukankah ... Terdengar konyol?

Tapi kenapa begitu? Aku pikir ... Diriku tidak melakukan hal apapun, kenapa aku harus mati dan kalah dengan gadis ini? Kami ... Bisa menjadi saudari yang saling melengkapi, bukan?

Jika memang dia lebih pantas menjadi penerus setelah Papa, dengan senang hati mungkin saja aku akan memberikannya. Tapi ... Bukankah sangat tidak sepatutnya, jika aku mati hanya karena tidak menjadi penguasa Obelia selanjutnya?

Kupikir ... Selama ini aku tidak menyebabkan hal apapun.

Dia tidak menjawab, namun gadis dengan nama Zenith ini-tentu nama pemberian dari Papa, hanya mampu mengangguk. Selepasnya menatap Papa dengan mata kristalnya.

Sungguh. Tatapan itu sangat menyiksaku. Seolah-olah, membawaku terseret kedalam nerakanya. Aku menghela napas pelan, menunduk untuk meredakan perasaan aneh yang tengah membelenggu.

Kenapa aku berpikiran seperti itu? Kupikir ... Zenith memang gadis yang manis. "Aku ... dari Danau sana, Yang mulia." Jawaban yang tidak diharapkan oleh semua orang.

Kulihat Papa mulai melirik kearahku, kemudian kembali menatap kearahnya. "Dia adalah Putriku, Athanasia. Sekaligus saudarimu mulai saat ini." Aku juga bisa mendengar, seluruh pelayan mulai menatap Papa dengan tatapan berbinar.

Ya ... Benar, semuanya sangat senang dengan kabar ini. Dipikir mereka, Zenith akan membawa keberuntungan untuk Obelia. Aku harap begitu ... Aku senang jika dirinya bisa sukses mendirikan Obelia untuk terus berjaya.

Namun, bukankah ... Sebentar lagi posisiku akan menjadi dipandang sebelah mata?

Tidak apa-apa. Setidaknya Obelia akan jauh dari ambang kehancuran, jika secukupnya Zenith memang pembawa keberuntungan untuk kekaisaran ini.




A/n: Ini adalah fanfic keduaku. Anathy harap kalian menikmati fanfic ini ya^^

To Him For Sapphire || WMMAP FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang