5. Hampir Saja

31 7 5
                                    

HAPPY READING ALL!!!

Terkadang, apa yang dilihat, dikatakan dan dirasakan, belum tentu sebuah kenyataan ataupun kebenaran. Karena semua itu bisa saja menipu dirimu sendiri dan menipu orang lain.
~Alviko Pratama Roberston~

......

Saat ini, kelas XII-MIPA 1 sedang free class sama seperti yang dikatakan Lidya-ibunda Lisya tadi, seluruh kelas termasuk kelas XII-MIPA 1 akan free class dikarenakan seluruh guru, kepala sekolah dan Yayasan mengadakan rapat untuk membicarakan Acara Ulang Tahun Sekolah.

Oleh karena itu, keadaan kelas XII-MIPA 1 sangatlah ramai. Dari anak cewek-cewek yang bergosip atau sekarang lebih dikenal dengan istilah ghibah di sudut kiri kelas, anak cowok disudut kanan yang mabar game online, dan masih banyak lagi kegiatan yang mereka lakukan. Salah satunya George yang lagi mabar bersama teman sekelasnya.

"Woy! Ah elahhh... Itu di balik batu musuh woy! Jangan sembunyi lo Gel!! Bantuin gue curut!!" George dengan kesal berteriak karena temannya tak membantu dia melawan musuhnya, melainkan terus bersembunyi dan membiarkan George melawan sendiri.

"Males gue George! Lo lawan ndiri lah. Ntar gue bantu kalau musuhnya banyak." Bigel, teman mabar George berujar dengan malas. Tampak sekali dia sudah bosan dengan gamenya.

"Anjirr!! Kan kalah sialan!! Bigel goblok! Gue hajar lo ya!!" George mengumpat karena sangat kesal dia telah kalah.

"Sorry bro. Bosen gue main ML mulu. Gak ada kegiatan lain yang lebih asik emang? Masa free class game itu mulu dah." sekali lagi Bigel membalas dengan nada malas dan jenuh.

"Emang lo nya aja yang gampang bosan kali. Udahlah, mending gue ke kelas Lisya aja. Ko, lo ikut kagak?" ujar George sambil mengalihkan pandangannya pada Viko dengan menaikkan satu alisnya.

Viko menatapnya dengan datar lalu menganggukkan kepalanya. Dia beranjak dari tempat duduknya dan berlalu keluar dari kelas menuju kelas Lisya.

"Lah?? Es Balok Berjalan dasar! Gue yang ngajak, malah gue yang ditinggal. Punya temen gak ada yang beres perasaan." George menggerutu kesal karena Viko meninggalkannya padahal dia yang ngajak.

"Lo mah emang lebih bagus ditinggalin daripada dipertahanin, tapi tetap nyakitin." sahut Rasyel, salah seorang teman sekelas George.

"Yeew malah ngebuchien lo maemonahh! Lagian mana pernah gue kayak gitu kali. Gue bukan cowok fakeboy yang punya pacar dimana-mana, yang nyakitin banyak hati kaum cewek, yang banyak kasih harapan tanpa kejelasan, dan yang selalu kasih janji-janji manis tanpa pembuktian kayak mantan lo itu! Gak mikirin gimana hati cewek yang dia sakitin, padahal dia lahir dari rahim seorang cewek." George membalas dengan nada sinis.

"Wagelasehh... Damage lo bro ngejleb buat para fakeboy njirr!!" Fino menyahut sambil bertepuk tangan.

"Udahlah jadi banyak bacot gue. Gak jadi ntar ke kelas si Lisya gue." setelah mengucapkan itu, George berlalu dari kelasnya menuju kelas Lisya meninggalkan Rasyel dengan wajah kesalnya.

......

Berbeda dengan XII-MIPA 1 keadaan kelas XI-MIPA 1 adem-adem ayem. Mereka duduk dengan tenang. Tenang dalam artian pada ngebo semuanya. Bagi mereka 'Free class itu waktunya istirahat. Selain makan, tidur juga istirahat, bukan? Jadi, mari kita isi free class dengan tidur walau hanya 10 menit sekalipun. Karena tidur busa ngembaliin kefokusan otak anak IPA.' Mantap gak tuhh prinsip XI-MIPA 1 :v??

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Million Secret GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang