03 • ˈyo͞onəˌvərs

735 103 8
                                    

|vote & komen ya ges|
🐻😺

"Aku tak ingin jadi matamu, lepaskan kain itu dan lihatlah dunia bersamaku...."

Revisi: 9 Februari 2021

Happy reading!

Taehyung mencoba mendekati gadis itu, entah siapa namanya. Tangisnya telah memudar, tapi Taehyung masih bisa mendengar rengekan kecil. Gadis itu mendumal didalam sana, dia menunduk, menenggelamkan wajahnya diantara kedua kaki yang berhimpitan.

"Hei, ka... kamu nggak apa-apa?"

Tak ada jawaban, membuat Taehyung ragu untuk semakin mendekat. Langkahnya terhenti dan berencana untuk berbalik arah, keluar dari ruangan itu jika saja dia tak sengaja melihat gadis itu mendongakkan kepalanya.

Mata gadis itu sembab pun dengan pipi yang masih basah, disertai bibirnya yang melengkung keatas, pertanda bahwa gadis itu sedang sedih.

"Kakak... Jennie sedih... mereka nakut-nakutin Jennie terus...," adu Jennie sambil menunjuk ke arah kursi kosong. Taehyung yang tidak mendapati orang lain selain mereka di kelas itupun merasa merinding.

"Ka-- kamu, indihome?---

--- eh, indigo maksudnya."

Jennie menatap Taehyung bingung. "Indigo? itu siapanya India Kak?"

Taehyung menepuk keningnya pelan, disertai dengan desahan ringan.


"Nih."

Jennie meraba, dimana letak tangan Taehyung berada. Melihat Jennie yang kesulitan mencari tangannya, Taehyung dengan sigap menggapai tangan Jennie dan memberikan minuman yang ia beli tadi langsung ke tangan Jennie.

"Ma... makasih."

Sambil menyetir, Taehyung sesekali memperhatikan Jennie. Bukan tanpa alasan, Taehyung hanya merasa aneh karena Jennie menutup matanya dengan kain sejak masuk ke dalam mobilnya tadi.

"Semester berapa?" tanya Taehyung membuka obrolan.

"Lima."

Taehyung menoleh singkat, meski tahu kalau Jennie tak akan menyadari reaksinya barusan. Jujur ia terkejut saat tahu kalau mereka ternyata seangkatan. Mungkin karena tidak satu jurusan, pikir Taehyung. Tapi, tadi Jennie memanggilnya apa? kakak?

"Kita seangkatan, lo nggak perlu panggil gue kakak. Gue kelihatan setua itu ya?" tanya Taehyung yang membuat Jennie sedikit tersentak.

"Eh? oh... ma-- maaf, a-- aku nggak tau," ujarnya tak enak hati.

"hm, nggak apa-apa kok. Oh iya rumah lo yang mana?" tanya Taehyung. Tadi, Jennie hanya mengatakan nama perumahannya saja. Gadis itu tidak mau menyebutkan alamat tempat tinggalnya.

"Kita udah sampai?"

Taehyung menghentikan mobilnya karena tidak tahu harus menjalankannya kemana lagi.

Taehyung memiringkan tubuhnya. "Iya, ini perumahan lokan?"

Jennie menurunkan kain penutup matanya, memperhatikan sekitar lalu menoleh ke arah Taehyung.

"Iya! aku turun disini aja. Makasih ya...? ucap Jennie menggantungkan kata-katanya karena tak tahu nama Taehyung.

"Ah, gue Taehyung."

"Aku Jennie, makasih ya Tae," ujar Jennie sambil mengeluarkan gummy smile andalannya.

Taehyung yang sempat terpaku dengan gummy smile Jennie langsung sadar ketika Jennie segera melengos, turun dari mobil. Dan Taehyung berpikir untuk mengikuti Jennie dari belakang, setidaknya hingga gadis itu sampai dengan selamat.

Panpobhia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang