12

3.7K 477 30
                                    

Sebelumnya saya jelaskan, gambar yang saya gunakan bukan milik saya, saya mendapatkannya dari Mbah g**g*l* oke....

Setelah semua perlengkapan selesai keluarga Wang tidak menunda waktu mereka langsung pergi ke tempat piknik yaitu di sebuah lahan luas dengan danau besar yang pastinya akan di gunakan mereka untuk memancing nanti, karena terlihat tuan besar Wang membawa alat pancing yang lengkap begitu juga dengan Zhuo Cheng.

Sesampainya di tempat mereka mulai mempersiapkan semua perlengkapan yang di butuhkan.
Wei Wuxian yang tidak mengerti hanya mengikuti saja, namun dia terlihat sangat antusias

"Waaaahhh ini indah sekali..."  Ujar Wei Wuxian, dia berjalan sambil memperhatikan sekitar dengan membawa keranjang makanan.

"Zhan Zhan senang kan?" Tanya Xuanlu.

Wei Wuxian terlihat bingung mendengar pertanyaan Xuanlu.
Kemudian dia tersenyum dan menjawab.

"Tentu saja senang." Jawab Wei Wuxian dengan cengiran khasnya yang memperlihatkan gigi kelincinya.
Xuanlu yang melihat senyum cerah Xiao Zhan ikut bahagia.

'aku berharap Zhan Zhan selalu tersenyum seperti ini,,,,aku sangat menyayanginya,,,,,'

Doa Xuanlu dalam hati sambil memperhatikan Xiao Zhan dan Zhuo Cheng yang sedang berebut alat pancing, sedangkan tuan Wang dan nyonya Wang hanya tertawa memperhatikan mereka tanpa ada niat melerai. Xuanlu menghampiri keluarganya yang terlihat bahagia, dan ia pun ikut bahagia sehingga senyum cantik di wajahnya terlihat sangat indah.

"Jie jie! A-Cheng tidak mau memberikan alat pancing yang itu."
Adu Wei Wuxian saat melihat Xuanlu berjalan ke arah mereka.

"Hah! Kau tidak lihat?! Masih ada banyak pancing di sana." Zhuo Cheng tidak mau kalah

"Tapi Zhan mau yang itu...." Ujar Wei Wuxian yang tiba-tiba mengeluarkan ekspresi menggemaskan membuat Zhuo Cheng melongok sedangkan Xuanlu melihat Xiao Zhan yang seperti itu membuat jantungnya berdetak dengan kencang dan juga rasa bahagia entah dari mana, dia pun terlihat sangat gemas dengan sikap Xiao Zhan.

Sedangkan tuan dan nyonya Wang terdiam gemas melihat Xiao Zhan dengan tingkah imutnya.
Xuanlu pun mendekati Wei Wuxian dan Zhuo Cheng.

"Zhan Zhan....masih ada banyak pancing yang bisa Zhan Zhan pilih....memang apa yang Zhan Zhan lihat dari pancing jelek A-Cheng???" Ujar Xuanlu yang langsung mendapatkan pelototan dari sang adik yang tidak terima dengan kata jelek dari kalimat Xuanlu.

"Soalnya,,,, aku tak pandai menggunakan pancing itu semua, kecuali yang di pegang A-Cheng." Jawab Wei Wuxian sedikit malu.

Memang benar pancing di pegang Zhuo Cheng adalah pancing biasa dari bambu kecil, dan itu sama seperti yang biasa di gunakan Wei Wuxian dulu, yah.... Walaupun dulu dia lebih sering menangkap langsung menggunakan tangan dari pada pancing.

Zhuo Cheng yang mendengar alasan Wei Wuxian langsung tersadar siapa Xiao Zhan sekarang, dia pun merasa bersalah.

"Ck! Baiklah,,,, nah kau gunakan ini." Zhuo Cheng menyerahkan pancingnya
"Aku akan menggunakan yang lain." Lanjutnya

Wei Wuxian menerima dengan gembira.

"Yey!!!!! Terima kasih A-Cheng...." Wei Wuxian langsung menggunakan pancing itu dengan bersenandung kecil. Pertama dia memasang umpan lalu mulai memancing di bawah pohon agar dia tidak kepanasan.

"Dasar! Dia pikir dia umur berapa? Bertingkah seperti bocah." Zhuo Cheng ngedumel dengan sikap Wei Wuxian.

"Aku umur 3 tahun weeekkk!!!" Jawab Wei Wuxian yang mendengar suara gerutuan Zhuo Cheng.

"Kau!" Zhuo Cheng berniat membalas Wei Wuxian namun terlambat Wei Wuxian sudah pergi mencari tempat untuk memancing.

Xuanlu,tuan dan nyonya Wang memperhatikan interaksi antara Xiao Zhan dan Zhuo Cheng

"Aku hanya berharap mereka akan tetap seperti itu." Ujar Xuanlu yang membuat kedua orang tuanya menoleh padanya.

"Semenjak Zhan Zhan sadar kemaren dengan sikapnya yang baru, A-Cheng terlihat lebih bersemangat, dan mereka jadi seperti anak kecil." Lanjut Xuanlu.

"Kau benar,,,, lebih baik Zhan Zhan begini biarlah ingatannya tidak kembali kalau itu bisa menjaga keceriaan mereka." Tuan Wang pun menimpali.

"Mama,,,,,,entah mengapa ada perasaan rasa bersalah setiap melihat Zhan Zhan." Nyonya Wang ikut berkomentar yang membuat suami serta putrinya bingung

"Maksud mama?" Tanya Xuanlu.

"Entahlah....seperti mama pernah melakukan tindakan yang salah padanya, tapi mama bingung tindakan yang mana?" Nyonya Wang tiba-tiba saja menangis, sang suami pun langsung memeluknya.

"Mungkin karena kejadian waktu itu yang membuatmu merasa bersalah..." Hiburnya

"Entahlah aku juga bingung,"

Xuanlu hanya memperhatikan kedua orang tuanya saja, tanpa berkomentar.
Setelahnya perhatiannya kembali pada kedua adiknya.

Wei Wuxian memancing dengan kesabaran yang sangat tipis, hampir saja dia menceburkan diri ke danau, dan untung dia sadar kalau danau itu terlihat cukup dalam sehingga  mengurungkan niatnya itu.

Memancing seperti ini sangat membosankan bagi Wei Wuxian, dia melihat sekeliling dan menemukan pohon bambu kecil, entah mengapa tiba-tiba dia ingin memainkan seruling.

Tanpa pikir panjang Wei Wuxian langsung pergi mengambil sebuah peralatan yang entah bagaimana bisa di bawa oleh Zhuo Cheng. Dan perlengkapan yang dia butuhkan ada.
Wei Wuxian pun memotong salah satu batang bambu yang menurutnya bagus di lanjutkan dengan membuat lubang. Wei Wuxian pun sibuk dengan bambunya tanpa perduli dengan perhatian keluarganya yang bingung.

Selang tiga puluh menit seruling Wei Wuxian jadi, dia kembali ke tempat dia menancapkan pancing miliknya duduk dengan senyum terkembang. Dengan segera Wei Wuxian memainkan melodi yang dulu sering dia mainkan bersama Lan Zhan dan Sizhui dulu. Melodi yang sangat merdu tapi lama kelamaan melodi yang di mainkan Wei Wuxian menjadi melodi yang menyayat hati, dan itu lagu yang di ciptakan oleh Lan Zhan untuknya saat dulu sebelum dia hidup kembali dalam tubuh Mo xuan yu.




*Di lain tepat

Di kedalaman hutan yang sangat lebat terlihat 5 orang laki-laki dengan pakaian kuno menyusuri jalanan setapak dengan kebingungan.

" die....sebenarnya kita di mana?" Tanya salah satu dari mereka.

"Sepertinya kita tersedot portal waktu." Jawab sang 'die' aka Hanguang Jun

Yap mereka adalah Lan Wangji, Lan Sizhui, Lan Jingyi, Jin Ling, dan ouyang zishen.
Mereka berjalan tanpa arah tujuan, mereka hanya menggunakan insting mereka saja.

"Apa senior Wei juga ada di sini?" Tanya Jingyi.

"Sepertinya kita mengikuti Wei ying," jawab Lan Wangji.

"Tapi mengapa senior Wei tidak bersama kita?" Tanya zizhen.

"Karena kita pergi dengan tubuh yang utuh." Jawab Lan Wangji.
Dan jawaban itu membuat mereka bingung.

"Wei Ying,,, dia pergi hanya jiwanya saja." Lanjut Lan Wangji yang sekali lagi sukses membuat mereka terkejut.

"Maksudnya a Niang...." Sizhui tidak bisa melanjutkan kata-katanya dan wajahnya berubah sedih. Begitu juga dengan yang lain

Sepertinya saat mereka tersedot pusaran cahaya itu Lan Wangji sudah menyadari keadaan mereka dan juga menyadari kalau Wei Yingnya sekali lagi meninggalkan dia.

Suasana sedih masih menyelimuti kelima pria itu. Namun tiba-tiba mereka mendengar suara seruling dan yang membuat Lan Wangji dan Sizhui terkejut adalah melodi dari seruling itu.

TBC

FOREVER ONLY YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang